Kesehatan Untuk Kebaikan

“Mencegah lebih baik daripada mengobati”

Ungkapan diatas mungkin sudah tak asing lagi bagi kita. Himbauan agar selalu menjaga kesehatan. Kesehatan yang merupakan salah satu rahmad-Nya yang paling berharga diantara rahmad-rahmad yang lainnya. Sebab, rahmad yang lainnya tak dapat kita rasakan manakala kita dalam kondisi tidak sehat.

Apakah rahmad-Nya hanya terletak pada kesehatan? Tentu, tidak. Itu hanya salah satu dari sekian banyak rahmad yang Dia curahkan untuk makhluk-makhluk-Nya. Tergantung manusia sendirilah yang menyadari atau tidak rahmad kesehatan tersebut yang berada di dalam dirinya.

Jikalau kita menyadarinya tentu kita akan menjaga dan memanfaatkan kesehatan tersebut dalam hal-hal kebajikan. Menjaga kesehatan yang dimaksud yakni tidak akan membiarkan diri terkena berbagi penyakit sehingga mengakibatkan sakit. Sedangkan memanfaatkan kesehatan yakni menggunakan kesehatan tersebut untuk beribadah kepada-Nya, untuk meningkatkan ketaqwaan kepada-Nya karena apabila kita sakit maka kita akan merasakan sendiri betapa susahnya beribadah tidak seperti dalam kondisi sehat.

Menjaga kesehatan diantaranya hal yang  paling mudah kita lakukan yakni dengan memperhatikan kebersihan badan dan disekeliling kita. Kebersihan identik dengan kesehatan. Jikalau badan, lingkungan dan hal-hal didekat kita bersih maka akan terjaga kesehatan kita. Tetapi, jika sebalilknya, maka penyakit pun akan menyerang dan betah tinggal didalam diri kita ataupun lingkungan sekitar kita.

“Bersih pangkal sehat”

Ungkapan itu ditanamkan sejak kita kecil. Ingat ataupun tidak ungkapan-ungkapan singkat pernah kita temui ketika kita masih kecil. Pada saat taman kanak-kanak ataupun sekolah dasar. Ungkapan-ungkapan singkat tersebut antara lain :

Rajin pangkal pandai

Hemat pangkal kaya

Bersh pangkal sehat

Mungkin masih banyak lagi ungkapan singkat yang pada waktu kecil diajarkan kepada kita. Sudahkah kita mengamalkan ungkapan singkat tersebut terlebih untuk ungkapan yang menyatakan bersih pangkal sehat? Ungkapan itu sudah sejak lama kita ketahui. Namun, semakin dewasa kita seakan-akan semakin lupa dengan ajaran yang sederhana ketika kita masih TK ataupun SD.

Begitu sederhana kedengaran dan kelihatannya. Tetapi, apakah sesederhana itu pula kita melaksanakannya?

Kita ketahui bersama sebagai seorang muslim pun kita dididik untuk senantiasa menjaga kesehatan lewat berbagai bentuk diantaranya dengan menjaga kebersihan.

“Kebersihan itu”, ucap Sang Idola kita. “Adalah sebagian dari iman”

Masihkah kita membiarkan diri kita untuk tidak menjaga kesehatan jikalau Sang Idola kita pun menyuruh kita untuk menjaga kesehatan lewat menjaga kebersihan.

Didalam ajaran Islam kita pun diperintahkan untuk menjaga kebersihan pada saat hendak melaksanakan sholat. Pada saat berwudhu itulah saat kita menjaga kebersihan. Berbagai anggota badan pun kita basuh. Mulai hidung, wajah, tangan, hingga kaki.

Dari segala anggota badan yang kita basuh tersebut dapat kita ketahui bersama  kegunaan-kegunaannya, seperti menghirup air ke dalam hidung untuk membersihkan hidung dari kotoran yang dapat mengganggu pernafasan. Membasuh wajah untuk membersihkan wajah dari noda-noda seperti debu, keringat serta sesuatu hal yang kecil yang menempel di wajah kita. Begitu pula basuhan-basuhan wudhu yang lainnya. Tentu memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda-beda.

Jikalau tubuh kita sehat. Kita pun bisa memanfaatkannya untuk hal-hal yang baik terlebih untuk mendekatkan kita kepada ketaqwaan. Intinya, memang kesehatan adalah rahmad yang terpenting yang diberikan kepada kita yang harus kita jaga dan manfaatkan secara maksimal. Sebab, terkadang kita lupa untuk menjaga kesehatan pada saat kita dalam kondisi sehat dan kita pun mengacuhkan kesehatan untuk berbuat hal-hal yang baik.

Ketika dalam kondisi sehat apapun bisa kita lakukan. Entah itu kebaikan ataupun keburukan. Semua kembali kepada pribadi kita masing-masing. Apakah pada saat sehat itu kita gunakan untuk yang segala hal yang beraromakan kebaikan? Ataukah kita manfaatkan untuk segala hal yang beraromakan keburukan?

Semoga kita tidak menyalahgunakan rahmad-Nya yang paling besar dan terpenting tersebut. Kesehatan untuk kebaikan