Saat ini, banyak majelis dzikir atau taklim-taklim yang diadakan oleh institusi tertentu untuk menambah wawasan keislaman bagi kaum Muslimin. Muslimah yang mengikutinya, hendaklah meminta izin wali atau suami, menutup aurat, tidak berlebihan dalam berhias, menghindari ikhtilat, dan aman dari fitnah.
Dan, yang utama adalah tetap bersikap adil dalam menjalankan tugas-tugasnya serta tidak meninggalkan hak dan kewajibannya dalam rumah tangga.
Tentang keutamaan menghadiri majelis dzikir, disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah Saw. bersabda,
“Sesungguhnya Allah Tabaraka wa Ta’ala memiliki para malaikat khusus yang senantiasa berkeliling mencari dimana adanya majelis-majelis zikir. Apabila mereka menemukan sebuah majelis yang padanya terdapat zikir, mereka pun duduk bersama orang-orang itu dan meliputi mereka satu sama lain dengan sayap-sayapnya sampai-sampai mereka memenuhi jarak antara orang-orang itu dan langit terendah. Kemudian, apabila orang-orang itu telah bubar, mereka pun naik menuju atas langit.”
Rasulullah saw. berkata,
“Maka, Allah ‘Azza wa jalla pun bertanya kepada mereka, sedangkan Dia adalah yang paling mengetahui keadaan mereka, ‘Dari mana kalian datang?’
Para malaikat itu pun menjawab, ‘Kami datang dari sisi hamba-hamba-Mu yang ada dibumi. Mereka mensucikan-Mu (bertasbih), mengagungkan-Mu, (bertakbir), mengucapkan tahlil, dan memuji-Mu (bertahmid), serta meminta (berdoa) kepada-Mu.’
Lalu Allah bertanya, ‘Apa yang mereka minta kepada-Ku?’ Para malaikat itu menjawab, ‘Mereka meminta kepada-Mu surga-Mu.’ Allah bertanya, ‘Apakah mereka telah melihat surga-Ku?’ Mereka menjawab, ‘Belum wahai rabbku.’ Allah mengatakan, ‘Lalu bagaimana lagi jika mereka benar-benar telah melihat surga-Ku?’
Para malaikat itu berkata, ‘Mereka juga meminta perlindungan kepada-Mu.’ Allah bertanya, ‘Dari apakah mereka meminta perlindungan-Ku?’ Mereka menjawab, mereka berlindung dari neraka-Mu, wahai rabbku.’ Maka Allah bertanya, ‘Apakah mereka pernah melihat neraka-Ku?’ Mereka menjawab, ‘Belum, wahai, wahai rabbku.’ Lalu Allah mengatakan, ‘Lalu bagaimanakah lagi jika mereka telah melihat neraka-Ku.’ Mereka mengatakan, ‘Mereka meminta ampunan kepada-Mu.’
Maka Allah mengatakan, ‘Sungguh Aku telah mengampuni mereka. Dan Aku telah berikan apa yang mereka minta dan Aku lindungi mereka dari apa yang mereka minta untuk berlindung darinya.’
Rasulullah Saw. bersabda, “Para malaikat itu berkata, ‘Wahai Rabbku, diantara mereka ada si Fulan, seorang hamba yang telah banyak melakukan dosa, sesungguhnya dia hanya lewat kemudian dia duduk bersama mereka.’ Nabi Saw. mengatakan, ‘Maka Allah berfirman, ‘Dan kepadanya juga Aku akan ampuni. Orang-orang itu adalah sebuah kaum yang teman duduk mereka tidak akan binasa'” (HR Muslim)