Saudaraku yang Allah muliakan, sejatinya kita melakukan suatu amal sholeh pasti ingin mendapatkan pahala dan keutamaannya. Dalam artikel kali ini, penulis akan menyampaikan beberapa keutamaan shalat tarawih. Mudah-mudah dengan mengetahui keutamaan-keutamaanya, kita menjadi semangat dan rindu bulan ramadan.
Shalat ini dinamakan dengan tarawih yang artinya istirahat. Karena orang yang melakukan shalat tarawih, yakni beristirahat setelah melaksanakan shalat empat raka’at. Shalat tarawih ini termasuk qiyamul lail atau shalat malam. Namun, shalat tarawih ini dikhususkan hanya di bulan Ramadhan saja. Jadi, shalat tarawih ini merupakan shalat malam yang dilakukan di bulan Ramadhan.
Walaupun disebut qiyamul lail, shalat tarawih tidak disyariatkan untuk tidur terlebih dahulu dan shalat tarawih ini hanya khusus dikerjakan di bulan Ramadhan. Sedangkan untuk shalat tahajjud menurut mayoritas pakar fiqih merupakan shalat sunnah yang dikerjakan setelah bangun tidur dan dikerjakan di malam saja atau 1/3 malam agar lebih utama.
Para ulama juga sepakat bahwa shalat tarawih ini hukumnya adalah sunnah (dianjurkan). Bahkan menurut ulama Hanafiyah, Hanabilah, dan Malikiyyah, hukum shalat tarawih yaitu sunnah mu’akkad (sangat dianjurkan). Shalat ini dianjurkan bagi laki-laki dan perempuan. Shalat tarawih juga merupakan salah satu syi’ar Islam.
Imam Asy Syafi’i, dan mayoritas ulama Syafi’iyah, Imam Abu Hanifah, Imam Ahmad dan sebagian ulama Malikiyah juga berpendapat bahwa shalat tarawih lebih afdhol dilaksanakan secara berjama’ah sebagaimana yang dilakukan oleh ‘Umar bin Al Khottob dan para sahabat radhiyallahu ‘anhum.
Kaum muslimin pun terus menerus mengerjakan shalat tarawih secara berjama’ah karena merupakan syi’ar Islam yang begitu sangat nampak sehingga serupa dengan shalat ‘ied.
Keutamaan Shalat Tarawih
Berikut ada 3 keutamaan mengerjakan shalat tarawih di bulan ramadan.
1. Diampuni Dosanya Yang Telah Lalu
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759). Yang dimaksud qiyam Ramadhan yaitu shalat tarawih sebagaimana yang dituturkan oleh An Nawawi.
Hadits ini memberitahukan kepada kita bahwa shalat tarawih dapat menggugurkan dosa dengan syarat karena iman, yaitu membenarkan pahala yang telah dijanjikan oleh Allah juga mencari pahala dari Allah, bukan karena riya’ ataupun alasan lainnya.
Sementara yang dimaksud “pengampunan dosa” dalam hadits ini yaitu bisa mencakup dosa besar dan dosa kecil berdasarkan tekstual haditsnya, sebagaimana telah ditegaskan oleh Ibnul Mundzir. Akan tetapi An Nawawi mengatakan bahwa yang dimaksud pengampunan dosa di sini yaitu khusus untuk dosa kecil.
2. Shalat Tarawih Berjamaah Bersama Imam Seperti Shalat Semalam Penuh
Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengumpulkan keluarga dan para sahabatnya. Kemudian beliau bersabda,
إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةً
“Siapa yang shalat bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh.” Hal ini sekaligus merupakan anjuran supaya kaum muslimin mengerjakan shalat tarawih secara berjama’ah dan juga mengikuti imam hingga selesai.
3. Shalat Tarawih Merupakan Shalat Paling Utama
Para ulama-ulama Hanabilah (madzhab Hambali) mengatakan bahwa seutama-utamanya shalat sunnah yaitu shalat yang dianjurkan dilakukan secara berjama’ah. Karena shalat seperti ini hampir serupa dengan shalat fardhu.
Lali shalat yang lebih utama lagi yaitu shalat rawatib (shalat yang mengiringi shalat-shalat fardhu, sebelum atau sesudahnya). Shalat yang paling ditekankan dikerjakan secara berjama’ah adalah shalat kusuf (shalat gerhana) kemudian shalat tarawih.