Abdullah ibnul Mubarak rahimahullah berangkat bersama rombongannya untuk menunaikan ibadah haji.
Di tengah perjalanan, rombongan menemukan seekor bangkai burung, Abdullah ibnul Mubarak menyuruh pembantunya untuk membuang bangkai itu ke tempat sampah. Tiba-tiba ada seorang perempuan yang memungut bangkai burung tersebut, membungkusnya lalu bergegas pulang ke rumahnya.
Abdullah ibnul mubarak memperhatikannya dengan seksama.
Ibnul mubarak bertanya, “Mengapa Ibu mengambil bangkai itu?”
Perempuan itu menjawab, “Kami hidup sangat miskin, kami tidak memiliki apa-apa, kami kelaparan dan tak seorangpun mengetahui kondisis kami.”
Abdullah ibnul Mubarak meneteskan air mata.
Beliau berkata kepada pembantunya, “Serahkan semua bawaan kita kepada ibu ini, dan berapa uang yang kita punya?”
Pembantunya menjawab, “Ada 1000 dinar, Tuan.”
Ibnul Mubarak berkata, “Sisakan untuk kita 20 dinar dan serahkan sisanya kepada ibu ini. Mari kita kembali ke negeri kita, karena amal ini lebih baik dari ibadah haji kita tahun ini.”
Rombongan Abdullah ibnul Mubarak akhirnya pulang ke kampung halaman mereka dan tidak jadi melaksanakan ibadah haji pada tahun tersebut.
Sungguh, inilah warisan tarbiyah, kisah yang menyejarah.
Ustadz Ibnu Hasan Ath Thabari