Keutamaan Membaca Kalimat “Laa haula Wa laa Quwwata Illa Billah”

https://www.youtube.com/watch?v=maYKW9EV7gc

Kalimat ‘Laa haula wa laa quwwata illa billah’, sering disebut juga dengan kalimat Hauqalah. yang memiliki arti “Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan bantuan dari Allah”. Walaupun ada berbagai tafsiran berbeda tentang arti kalimat tersebut dari beberapa Ulama. Namun kesemuanya memiliki makna yang hampir sama.

Kalimat ini intinya berisi keberserahan diri terhadap segala urusan kepada Allah SWT. kita sebagai manusia tidak bisa berbuat, merasa mampu, menolak, memiliki sesuatu apapun selain karena kehendak Allah SWT.

Sebagai manusia haruslah menyadari bahwa kita tidak mempunyai daya untuk bekerja, belajar, hidup sehat, keluar dari suatu permasalahan, berkumpul dalam majelis ilmu, menolak sesuatu kemudaratan, mengerjakan kebajikan dan melakukan sesuatu apapun. Tanpa kekuatan dari Allah SWT.

Keutamaan Membaca Kalimat Hauqalah

menatahidup.com

1. Dapat Menghapuskan Dosa

Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda,

“مَا عَلَى الْأَرْضِ رَجُلٌ يَقُولُ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، وَسُبْحَانَ اللهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ، إِلَّا كُفِّرَتْ عَنْهُ ذُنُوبُهُ، وَلَوْ كَانَتْ أَكْثَرَ مِنْ زَبَدِ الْبَحْرِ”

“Tidaklah seorang di muka bumi mengucapkan la ilaha illallah, Allahu akbar, subhanallah, alhamdulillah dan la haula wa la quwwata illah billah; Melainkan dosa-dosanya akan diampuni, walaupun lebih banyak dibanding buih di lautan”. (Ahmad dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu’anhu dan dinilai sahih oleh al-Hakim dan adz-Dzahaby)

2. Harta Simpanan dan Tanaman di Surga

Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda,

يَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ قَيْسٍ قُلْ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ . فَإِنَّهَا كَنْزٌ مِنْ كُنُوزِ الْجَنَّةِ

“Wahai ‘Abdullah bin Qois, katakanlah ‘laa hawla wa laa quwwata illa billah’, karena ia merupakan simpanan pahala berharga di surga” (HR. Bukhari no. 7386)

3. Menyembuhkan Penyakit

Orang yang sedang ditimpa sakit dianjurkan untuk sering mengucapkan “Laa hawla wa laa quwwata illa billah”. Supaya Allah segera memberi kesehatan dan kesembuhan untuk dirinya. Karena harus disadari pula bahwa yang memberikan penyakit dan kesembuhan itu adalah Allah SWT. adapun dokter, obat dan semacamnya itu hanyalah sebagai perantaranya.

Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda :

“Siapa yang mengucapkan ‘La Haula Wala Quwwata illa billahi,’ maka ia akan menjadi obat kepada 99 penyakit. Yang paling ringan adalah kebimbangan” (Hadis Riwayat Tabrani)

4. Mempercepat Datangnya Rezeki

Dari Abu Hurairah ra., sungguh ia berkata bahwa Rasulullah saw., bersabda: “Barang siapa yang lambat atasnya rizkinya maka hendaknya ia memperbanyak mengucapkan Laa hawla walaa quwwata illaa billaahil `aliyyil `azhiim.” (HR. Tabrani & Ibnu Asakir).
5. Menghilangkan Kesusahan dan Mendatangkan Rizki

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Dunya bahwa Auf bin Malik Al Asyja’i RA. ketika anaknya yang bernama Salim ditawan oleh musyrikin Mekah, ia mendatangi Rasulullah saw. Sambil berkata:

“Wahai Rasulullah, anakku telah ditahan.” Ia pun melaporkan kesusahannya. Maka Rasulullah SAW bersabda: “ Tidak akan menunggu sore pertolongan atas keluarga Muhammad. Maka bertakwalah kepada Allah lalu bersabarlah serta perbanyaklah membaca Laa hawla wallaa quwwata illaa billahil ‘aliyyil ‘azhiim.” Maka ia melakukannya. Ketika ia telah sampai di rumahnya tiba-tiba anaknya mengetuk pintu dan membawa seratus onta yang tertinggalkan oleh musuh.” ( Kifayatul Atqiya` hal. 120 ).

Ucapan hauqalah adalah salah satu bentuk ucapan dzikir yang diajarkan oleh baginda Nabi SAW. Efeknya, seorang Mukmin yang memperbanyak dzikir tersebut,  maka ia akan memperoleh pertolongan atas kesulitan yang dihadapinya.

5. Menjauhkan Diri Dari Kafakiran

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Dunya yang mana sanadnya bersambung kepada Rasulullah SAW. sungguh beliau bersabda: “Barang siapa yang setiap hari mengucapkan Laa hawla walaa quwwata illaa billaahil `aliyyil `azhim 100 kali maka ia tak akan tertimpa kefakiran selamanya.” ( Kifayatul Atqiya` hal. 120 ).