Islam mengajarkan untuk selalu tersenyum. Karena tersenyum merupakan sedekah. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam .
Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu“.
Namun, Islam melarang untuk tertawa berlebihan. Karena tertawa yang berlebihan bisa mematikan hati. Sesuai dengan hadits yang diriwayatkan At-Tirmidzi,
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
” Janganlah kalian banyak tertawa, karena banyak tertawa akan mematikan hati.” (HR. At-Tirmizi no. 2227, Ibnu Majah no. 4183, dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 7435)
Dari Aisyah Radhiyallaahu Anha, berkata Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:
“Saya tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tertawa terbahak-bahak hingga kelihatan tenggorokan beliau, beliau biasanya hanya tersenyum.” (HR. Al-Bukhari no. 6092 dan Muslim no. 1497)
Hadits di atas menunjukan sebuah larangan dalam tertawa secara berlebihan karena bisa mematikan hati. Namun, saat ini banyak orang yang kurang faham mengenai larangan tersebut. Masih banyak orang muslim tertawa terbahak-bahak.
Banyak penyebab mengapa mereka tertawa berlebihan. Terkadang, mereka tertawa karena bercanda dengan teman-temannya, menonton komedi, melihat gambar lucu, milihat foto lucu, menonton film lucu dan masih banyak lagi yang menyebabkan mereka tertawa berlebihan. Oleh karena itu, agar bisa menghindari tertawa yang berlebihan, maka alangkah baiknya hal-hal yang bisa menyebabkan tertawa berlebihan ditinggalkan agar hati tidak menjadi mati.
Tertawa berlebihan juga tidak sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Karenanya tertawa terbahak-bahak adalah hal yang dibenci. Terdapat hadits lain juga yang melarang tertawa terbahak-bahak.
Dari Umar bin khathab Radhiyallaahu Anhu berkata:
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berkata kepada mereka:
“Apakah kamu ketawa, sedangkan dibelakang kamu Neraka Jahannam. Sekiranya kamu tahu apa yang aku tahu, niscaya kamu akan sedikit tertawa dan banyak menangis, kamu tidak akan makan dan tidak minum, malah kamu akan pergi ke tempat yang tinggi untuk memohon dan meminta pertolongan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.”
Hadits lain juga diriwayatkan oleh Ahmad dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam menanya Jibril:
“Kenapa saya tidak pernah melihat malaikat mikail tertawa?
Jibril menjawab: ” malaikat Mikail tidak pernah ketawa sejak Allah menciptakan neraka”