LDK: Perhimpunan Akhlak Mulia

Mungkin kita sudah banyak lupa bahwa lembaga dakwah kampus yang biasa kita singkat dengan LDK, bukanlah hanya lembaga tempat kita belajar ilmu agama saja, bukan hanya tempat kita menambah pemahaman agama saja. LDK juga merupakan tempat kita memperbaiki akhlak kita yang buruk menjadi akhlak yang mulia, maka tak pelak jika LDK juga disebut sebagai Perhimpunan Akhlak Mulia karena semua pengurus dan anggotanya dituntut untuk berakhlak mulia.

Hal yang paling membuat dakwah bisa diterima banyak orang adalah kemulian akhlak da’inya, bukan kehebatan dalam beribadah. Toh, ada banyak orang yang hebat dan kuat dalam beribadah tapi membuat orang takut mendekat kepadanya, dikarenakan akhlaknya yang kurang bagus, suka memfonis orang, tidak berhikmah dalam menasehati dan sebagainya. Tapi jika seorang kader dakwah yang bagus akhlaknya tidak pula rajin beribadah, tentu ini juga salah, karena LDK tempat kita belajar menjalankan keislaman kita secara syumul (sempurna/menyeluruh) bukan dikatomis.

Jadi bumbu dasar yang diajarkan oleh Rasulullah agar dakwah ini menjadi besar, berkembang pesat dan pengaruh adalah akhlak yang mulia. Dan tidaklah tegak Islam ini kecuali dengan akhlak yang mulia. Rasulullah adalah yang paling bagus akhlaknya diantara umat manusia. Akhlak Rasulullah sendiri adalah Al-Qur’an sebagaimana yang disampaikan Ibunda Aisyah ra. kepada kita.

Jika kita telah memperbaiki akhlak, mungkin Bapak Haryanto, Direktur Kemahasiswaan UGM tidak akan lagi berkata “Kok bisa, ADK hilang etikanya?” Maka dengan sendirinya dakwah kita akan menjadi rahmatan lil ‘alamin, dicintai dan diikuti banyak orang karena senantiasa mengajarkan dan sekaligus mencontohkan kebaikan, terutama akhlak yang mulia.

Wahai aktivis dakwah, mari senantiasa memperbagus akhlak..

 

Oleh:  Doni Al Siraj, Padang – Sumatera Barat

Mahasiswa BP 2008 Jurusan T. Arsitektur Universitas Bung Hatta, aktif di LDK UKM FSI Nurul Jannah Universitas Bung Hatta

blog