Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk mengucapkan kata-kata yang baik, atau diam. Hal ini bermakna jika tidak tidak mampu, maka sebaiknya diam saja.
Diam sendiri memiliki banyak kelebihan. Dalam kitab Muraqi Ubudiyyah karangan seorang ulama besar, Syaikh Muhammad Nawawi Al-Jaawi, disebutkan ada 7 manfaat dari diam. Ketujuh manfaat tersebut adalah sebagai berikut.
1. Merupakan Ibadah tanpa harus kerja keras atau berusaha
Dalam bahasa Arabnya adalah أولها أن الصمت عبادة غير أولها أن الصمت راحة غير عناء. Diam bisa dikatakan suatu ibadah yang sangat mudah. Kita hanya perlu diam, tidak harus melakukan apapun dan tidak membutuhkan biaya.
2. Merupakan hiasan diri tanpa perhiasan
Dalam bahasa Arabnya adalah والثاني زينة من غير حلي. Tanpa perhiasan sekalipun orang yang diam karena dasar ilmu akan terhias.
3. Wibawa tanpa kekuasaan
Bahasa Aranya adalah والثالث هيبة من غير سلطان. Sering kali kita menemukan orang yang diam justru sangat berwibawa dibandingkan yang berkoar-koar.
4. Benteng tanpa dinding (selalu terkawal tanpa perlu pengawal atau penjaga )
Syaikh Muhammad Nawawi Al-Jaawi menulis dengan kalimat والرابع حصن من غير حافظ. Orang yang diam akan senantiasa terlindungi dari berbagai hal yang mungkin saja ditimbulkan jika tidak diam.
5. Tidak perlu meminta maaf kepada siapapun yang disebabkan oleh perkataan
والخامس استغناء عن الاعتذار إلى الناس
Karena memang tidak mengucapkan sesuatu yang keji, karena memang memilih diam, tentu yang yang diam tidak perlu meminta maaf kepada siapapun. Syaikh Muhammad Nawawi Al-Jaawi menulis dengan kalimat bahasa Arab seperti ini.
6. Malaikat pencatat amal menjadi rehat dan tidak lelah
والسادس إراحة الكرام الكاتبين
Malaikatpun punya waktu untuk beristirahat dengan diamnya orang yang diam.
7. Penutup keburukan dan sisi-sisi kejahiliyahan dan kekurangan diri
والسابع ستر لعيوبه
Diam akan senantiasa menutup kejahiliyyahan dan kekuranga diri seseorang. Maka, akan lebih baik memilih diam jika takut kekurangan diri kita akan terbuka.