Seperti yang telah kita fahami bahwa segala sesuatu itu terjadi karena pikiran, dan setiap apa yang terjadi pada diri kita hari ini adalah buah dari pikiran kita di hari yang lalu. Kita semua menjadi apa yang kita pikirkan, karena pikiran kita yang memberikan energi pada semua sistem di tubuh kita untuk melakukan tindakan tertentu.
Jika kita berpikir tentang kesuksesan kita, dan disaat yang sama kitapun penuh percaya diri, kita akan merasa kuat, penuh dengan rasa berdaya dan sudah tentu tindakan kita adalah tindakan yang cakap saat melakukan sesuatu. Sedangkan mereka yang selalu disibukkan dengan berpikir tentang “bagaimana jika gagal?” dan prediksi prediksi buruk yang akan terjadi, tentu pikiran negatif ini akan menjadi program yang bisa mempengaruhi emosi hingga fisik merekapun disiapkan dalam keadaan tidak berdaya hingga mengakibatkan rendahnya mutu dari tindakan yang dihasilkan.
Begitulah hidup ini merupakan rangkaian dari jaring jaring pikiran dan perasaan yang saling berkaitan, hingga kita faham bahwa setiap tindakan adalah hasil dari rajutan pikiran kita sendiri. Sedangkan untuk menentukan pikiran apa dan perasaan yang mana semua adalah pilihan pribadi kita masing-masing.
Semua pikiran, mimpi dan harapan adalah pemicu hasil yang akan kita dapatkan. Inilah yang nasehat yang saya dapatkan beberapa hari yang lalu saat saya menemui seorang sahabat disuatu siang. Tidak terasa kami hampir 2 jam berdiskusi. Banyak ide yang menyegarkan pikiran dan perasaan yang hadir dari dialog siang itu.
Satu nasihat untuk kita renungkan adalah filosofi menamam benih. Bisa kita bayangkan saat kita sudah memiliki sebidang tanah yang siap untuk ditanami, kemudian kita ingin mendapatkan hasil dari tanah tersebut, pilihannya tentu dengan mulai menanam benih. Hingga kelak benih inilah yang berbuah hasil untuk kita nikmati. Pertanyaanya benih apakah yang akan kita tanam? Tentu apapun yang kita tanam maka itulah yang akan kita tuai dikemudian hari.
Dalam hidup, saat kita memutar film dalam pikiran kita dan merajutnya dengan emosi kita, saat inilah sebenarnya kita sedang menanam benih dilahan luas bernama subconsious mind (pikiran dan perasaan bawah sadar) yang kita ketahui bersama kapasitasnya tak terhingga, dengan kemampuan menyimpan memori jangka panjang. Hingga Singmund freud mengatakan pengaruh subconcious mind mencapai 88% dalam menentukan pola perilaku manusia.
Artinya benih yang kita tanam dalam bawah sadar kita ini sangat besar pengaruhnya dalam menentukan nasib kita dimasa yang akan datang. Seorang ulama besar dari Mesir Imam Syahid Hasan Al Banna pernah mengatakan dalam risalahnya bahwa kenyataan hari ini adalah mimpi hari kemarin, dan impian hari ini adalah kenyataan di hari esok.
Modal kita dalam menjalani hidup ini bukanlah uang, modal kita adalah keinginan, harapan, cita-cita, mau menjadi apa kita sebenarnya? Semua itu harus pernah dipikirkan. Karena batasan kemampuan kita dalam hidup ini adalah sesuatu yang sesuai dengan batas pikiran kita. Jika kita masih bisa memikirkan sesuatu, itu artinya kita sebenarnya mampu melakukan hal yang kita pikirkan itu.
Tidaklah mungkin Anda bisa mendapatkan sesuatu yang memikirkannya saja Anda tidak pernah. Bayangkan ada hidangan lezat dihadapan anda, dan saya mempersilahkan Anda untuk menyantap hidangan itu. Apakah mungkin makanan itu dengan tiba-tiba ada di dalam mulut Anda, tanpa memikirkan untuk memakan makanan tersebut sebelumnya? Tentu Anda perlu berpikir dulu untuk makan, baru Anda bisa makan. Begitu pula dengan kesuksesan Anda dan semua hal yang berhubungan dengan nasib Anda. Nasib Anda tidak akan pernah jauh dari semua yang ada dalam pikiran Anda.
Maka ada minimal 10 hal yang bisa kita latih dalam keseharian kita sebagai usulan aktifitas, agar pikiran kita terbiasa dengan pola kesuksesan. Inilah benih-benih yang perlu kita tanam dalam pikiran kita hingga membawa pengaruh positif kepada perasaan kita, hingga kita semakin mudah terus melesat menuju kesuksesan kita:
1. Pikirkan Banyak Kemungkinan
Kita perlu membiasakan untuk memikirkan banyak kemungkinan dalam hidup kita sebelum kita mengambil keputusan dalam hidup kita. Dengan membiasakan diri memikirkan banyak kemungkinan kemungkinan dalam hidup, kita bisa merasa lebih nyaman dalam mengendalikan hidup kita, karena semakin banyak pilihan pilihan kita dalam membahagiakan pikiran dan perasaan kita.
Sebagian orang menjadi cepat putus asa dan stress karena mereka membatasi kemungkinan kemungkinan yang bisa terjadi dalam hidupnya hingga mereka cepat mengatakan sudah mentok, seolah tidak ada lagi pilihan. Hal ini yang bisa mengakibatkan seseorang terjerumus dalam keputusasaan.
2. Kembangkan Kebiasaan Baik
Jika kita ingin sukses maka cara yang paling mudah adalah melakukan kebiasaan-kebiasaan orang sukses. Demikian kalimat yang sering kita dengar. Benarlah kalimat tersebut karena kebiasaan adalah benih yang perlu kita perhatikan, karena kebiasaan memiliki kekuatan yang luar biasa dalam menentukan nasib kita. Ketika seseorang terbiasa melakukan sebuat tindakan maka kebiasaan ini sangat mudah menjadi karakter dan menjadi belief system hingga pada perubahan citra diri seseorang.
3. Semangat Pengorbanan
Dalam setiap perjuangan dalam meraih kemenangan selalu membutuhkan pengorbanan, tidak ada kesungguhan yang tidak membutuhkan pengorbanan. Maka untuk mencapai kesuksesan kita bisa belajar dari banyak orang besar hari ini. Hampir semua jika kita amati perjalanan hidup mereka, orang-orang besar itu terlahir dari keluarga kurang mampu, ada pula yang dilahirkan dengan penuh kekuarangan, perjalan hidup mereka yang penuh dengan penderitaan. Namun mereka berhasil melewati penderitaan mereka sebagai harga yang mereka bayar untuk menebus kesuksesan mereka. Mereka yang merindukan kesuksesan dan tidak bersedia untuk menerima penderitaan hidup sebagai bagian dalam perjalan menuju kesuksesan, maka sungguh mereka hanyalah orang-orang yang berangan-angan.
4. Teruslah Belajar
Belajar sepanjang hayat, belajarlah setiap hari. Pelajarilah tentang banyak hal, belajarlah dan terus belajar. Dengan belajar kita bisa tumbuh dan menjadikan diri pantas menjadi semakin dekat pada kesuksesan kita. Bukankah segala sesuatu itu menjadi semakin dekat pada kita di saat kita sudah pantas untuk mendapatkannya? Kesuksesan kita akan selalu berbanding lurus dengan seberapa besar semangat belajar dalam diri kita.
5. Membaca
Membaca setiap hari untuk menjaga kondisi pikiran dan perasaan kita tetap dalam jalur sukses kita, bacalah apa saja, terutama bacaan yang berhubungan dengan visi dan misii hidup kita, lebih utama pula karya orang-orang besar. Karena dengan membaca karya mereka, di saat yang sama kita sedang menginstall pemikiran mereka dalam peta pikiran kita sehingga semakin kaya perbendaharaan pikiran kita untuk digunakan sebagai alat untuk menentukan pilihan pilihan dalam menapaki jalan menuju kesuksesan kita.
6. Biasakan Memberi Lebih Banyak
Membiasakan diri memberi lebih banyak dari apa yang kita terima, adalah benih-benih ajaib yang menjadikan semakin subur tuaian kesuksesan kita kelak. Memberilah apa saja yang kita miliki, tidak harus yang besifat materi seperti uang dan harta benda. Kita bisa memberi dengan sesuatu yang tidak bisa dilihat dan diraba. Mari biasakan untuk memberikan dukungan, cinta, dorongan, semangat, dan waktu. Sehingga semua orang akan terkesan pada Anda, karena Anda berhasil memberikan sesuatu yang tidak mereka duga sebelumnya.
7. Perluas Jaringan
Silaturahim atau yang lebih dikenal saat ini dengan istilah networking sudah sejak zaman dahulu sangat dianjurkan oleh Rasulullah. Semakin luas jaringan kita, semakin banyak yang mengenali apa yang ada pada diri kita. Mungkin hari ini mereka belum membutuhkan kita, namun suatu hari saat mereka membutuhkan sesuatu yang berbungan dengan kita, maka mereka akan mudah mengingat kita, karena keterampilan kita bergaul dengan baik dengan siapa saja. Bergaulah dengan siapa saja, dimana saja. Kenalkan diri Anda meski orang lain tidak bertanya siapa Anda.
8. Hargai Waktu
Jangan pernah sia-siakan waktu, hargailah waktu. Waktu adalah pedang, jika Anda mahir mengendalikan waktu maka Anda sangat mudah mendapatkan apapun, namun saat Anda lalai mengendalikan dan menjaga waktu Anda, sungguh waktu akan mengahiri hidup Anda dengan penuh kesengsaraan. Bagi sebagian orang lainnya mengatakan waktu adalah uang, karena dengan mengabaikan waktu sebenarnya Anda sedang menghamburkan uang Anda.
Mungkin dalam keseharian sangat mudah bagi sebagian orang untuk membuang waktu mereka. Tapi jika Anda mau membayangkan, cobalah Anda berimajinasi Anda sedang duduk dalam sebuah taksi dengan mesin argometer yang terus bergerak selama Anda masih berada didalam taksi tersebut. Semakin banyak waktu Anda habiskan dalam perjalanan menggunakan taksi, tentu semakin banyak uang yang perlu Anda bayarkan. Begitu berharganya waktu saat Anda berada dalam sebuah waktu, karena ukurannya jelas adalah berkurangnya uang Anda. bagaimana dengan waktu Anda saat ini. berapa Anda beri harga waktu Anda ?
9. Hiduplah Sebagai Pelayan
Jika kita lihat orang orang besar didunia ini, yang masuk di deretan orang-orang terkaya ternyata, semakin mereka sukses semakin banyak pelayanan yang mereka lakukan, untuk membantu sesama. Maka benih yang ke sembilan ini kita bisa tanamkan dengan membagi waktu kita untuk senantiasa kita gunakan untuk melayani, bolehlah kita gunakan sepertiga waktu kita untuk bekerja, sepertiga waktu kita untuk belajar, dan sepertiga lagi dari waktu kita untuk melayani. Semakin kita terbiasa, tuaian indah siap menghampiri kita.
10. Jangan Pernah Berhenti
Kalau kita mengikuti sejarah hidup orang-orang yang pernah sukses, banyak juga yang pada akhir hidupnya berujung pada keadaan yang buruk, dan mengenaskan. Banyak artis yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri misalnya, dan sebagian diantara mereka frustasi justru di puncak kesuksesan mereka. Apa sebenarnya yang terjadi, banyak orang menjadi hampa dan tidak tahu harus kemana lagi, saat mereka sudah merasa sampai pada titik puncak dari capaian hidup mereka. Maka benih yang perlu kita tanam berikutnya adalah benih tujuan hidup, setiap kali Anda merasa telah sampai atau hampir sampai disatu titik capaian Anda, maka jangan pernah berhenti untuk menentukan titik capaian Anda berikutnya. Selama ruh masih dikandung badan, teruslah bercita cita, gapai kemuliaan hidup Anda.