Mengajarkan Shalat Kepada Anak Sejak Kecil

Ibadah yang paling utama dan pertama adalah shalat. Allah memerintahkan secara langsung untuk menunaikan shalat, sebagaimana yang tertulis dalam firman Nya.

Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan shalat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, tetapi Kamilah yang membei rezeki kepadamu. Dan akibat yang baik di akherat adalah bagi orang yang bertakwa.” (Thaha: 132)

Dalam ayat tersebut, Allah memerintahkan seorang kepala keluarga beserta keluarganya untuk melaksanakan shalat. Shalat memegang peranan penting dalam berkeluarga sekaligus berkehidupan di dunia ini. Jika shalatnya baik, maka akan baik pula seluruh seluruh amalannya.

Shalat juga merupakan tiang agama, fungsi yang sangat penting dalam sebuah bangunan. Jika shalat masih bolong-bolong, maka kurang kuatlah keislamannya. Maka dari itu, perlu dibiasakan mengerjakan shalat sejak kecil. Berikut ini cara agar menjadi terbiasa mengerjakan shalat sejak kecil.

  1. Ketika masih dalam kandungan, ajaklah anak untuk shalat. Meski masih dalam kandungan, janin sudah bisa mendengar. Ketika ibu mengajak untuk melakukan shalat, janin akan mulai mengenal waktu shalat walau masih di dalam kandungan.
  2. Ketika anak sudah bisa berdiri dan berbicara, ajak anak untuk shalat disamping kita. Mulai latih si kecil mengikuti bacaan Al-Fatihah agar dia terbiasa dan nantinya akan hafal. Tapi jangan mengajak anak ke masjid terlebih dahulu. Jika anak kecil baru mulai bisa berbicara dia malah akan mengganggu jamaah yang lainnya.
  3. Ajarkan anak bagaimana gerakan shalat yang baik dan benar. Proses ini butuh waktu yang lama sampai akhirnya anak akan bisa melakukan gerakan shalat dengan benar. Pertama-tama bisa melakukan gerakan yang mudah terlebih dahulu, mulai dari sedekap. Baru setelah lancar gerakannya, bisa dilanjutkan dengang gerakan yang lain.
  4. Lakukan semua latihan dengan suasana yang santai dan tidak ada kesan pemaksaan. Jika anak kecil melakukan gerakan shalat yang sangat cepat, biarkan saja dulu. Proses itu mungkin akan berlangsung lama, sampai anak menginjak usia tujuh tahun.  Ketika anak sudah menginjak usia tujuh tahun, mulai terapkan kedisiplinan.
  5. Memberikan penghargaan saat anak sudah mau melaksanakan apa yang diajarkan dan diarahkan. Misalnya ketika anak sudah hafal surat Al-Fatihah, beri dia penghargaan. Penghargaan disini bisa berbentuk materi seperti hadiah, atau bisa juga non materi seperti ungkapan kekaguman. Sampaikan pula bahwa hadiah yang diberikan belum seberapa jika dibandingkan dengan apa yang Allah berikan. Hadiah berupa pahala dari Allah jauh lebih istimewa, yang akan diberikan kelak di akhirat. Penegasan tersebut penting, untuk menanamkan pada anak bahwa shalat itu bukan untuk mencari balasan dari manusia, tetapi balasan dari Allah.

Demikian sedikit kiat mendidik anak agar terbiasa shalat walaupun usianya masih kecil. Rabij alnaa muqiimasholaah wa min dzurriyatina (YA Allah jadikan kami orang yang senantiasa menegakkan shalat bersama anak keturunan kami).