Menjadikan Ramadhan Istimewa Dengan Al Quran

Ramadhan sebentar lagi. Mari kita ucapkan alhamdulillah, apabila Allah masih memberikan umur, kesehatan dan rejeki kepada kita sehingga tahun ini kita masih diberi kesempatan bersua dengan bulan yang suci dan penuh pahala serta barokah ini.

Sebagai seorang muslim dan muslimah, tentu saja kedatangan Ramadhan yang tinggal menghitung hari ini tidak ingin kita sia-siakan begitu saja. Tapi kita ingin sekali mengisi Ramadhan dengan berbagai amal shaleh yang pahalanya akan dilipatgandakan oleh Allah swt sehingga akan menjadi pemberat timbangan amal kebaikan kita di akhirat nanti.

Tentu saja, sebelum memasukinya kita sudah harus membekali diri dengan pengetahuan tentang Ramadhan dan semua keutamaannya.

Dalam hal ini di antara fadhilah yang utama dan selalu dilakukan oleh suri teladan kita adalah membekali diri dengan al-Qur’an. Baik itu bacaan al-Qur’annya, menghafalkannya, memahaminya dan lalu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai seorang yang hafiz Al Quran, Rasulullah Saw pernah mencontohkan bagaimana mengisi amalan Ramadhan dengan nilai-nilai al-Qur’an, seperti:

1. Menggemarkan tilawah Al Quran.
Dari sekarang marilah kita tingkatkan tilawah Al Quran kita. Dari yang tadinya kurang bagus menjadi bagus dan benar tajwidnya sehingga bisa lancar membacanya. Rasulullah Saw dan juga diikuti para sahabat dan salaf sholeh selalu menganjurkan kita agar bisa mengkhatamkan al-Qur’an sebanyak-banyaknya. Dan seseorang tidak akan bisa khatam banyak kecuali dengan pandai dan lancar membacanya setiap hari. Nah, karena setiap haruf al-Qur’an yang kita baca akan dilipatkan gandakan dari 10 sampai 700 kali lipat, maka kita harus rajin membacanya setiap hari sebagai salah satu wirid taqorrub kita kepada Allah swt. Karena Allah mencintai hamba-hamba-Nya yang suka tilawah al-Qur’an dan memahaminya.

2. Menghafalkannya.
Menghafal Al Quran di waktu sedang berpuasa? Siapa takut?! Banyak di antara kaum muslim yang melakukan amal shaleh sekedarnya, tanpa mau melihat pahala yang berlipat ganda yang Allah janjikan. Termasuk di antaranya menghafal di waktu puasa.

Asal kita tahu saja, bahwa hampir sebagian besar ulama terdahulu bisa hafal Al Quran 30 juz karena kebiasaan baik mereka, yakni menghafal dalam keadaan perut kosong (shaum) dan lapar. Kita tidak tahu bahwa Allah akan membasahi tenggorokan orang yang sedang berpuasa dengan zikir kepada-Nya, bukannya malah semakin banyak zikir dan ibadah semakin haus tak tertahankan. Bukan. Malah ini anjuran Rasulullah kepada kita agar memperbanyak zikir dengan Al Quran agar tenggorokan kita senantiasa dalam keadaan ‘basah’ sehingga tidak mudah merasa dahaga dan rasa lapar tidak terasa.

3. Merutinkan forum Al Quran, kajian dan ilmu.
Kandungan Al Quran tidak luput dari sumber ilmu. Bahkan, dari Al Quran semua ilmu bermuara. Karena Al Quran berasal dari Allah yang bersifat ‘Allaamul Ghuyub’ (Mengetahui hal-hal yang Ghaib)

Dengan terlibat aktif dalam forum halaqoh Al Quran dan ilmu, Insya Allah rahasia ilmu Allah bisa kita peroleh yang nanti akan semakin membuat kita kenal Allah dan semakin takut pada-Nya.

Dalam hal ini kajian tafsir Al Quran adalah hal yang teramat penting agar suasana Ramadhan kita semakin hidup dan menggairahkan.

4. Mendakwahkan al-Qur’an.
Kita belajar tilawah yang baik, menghafalkan ayat-ayatnya untuk kemudian share dan mendakwahkannya kepada orang lain merupakan bekal utama mengisi kualitas amaliyah Ramadhan kita.

Mungkin tidak banyak di antara kita yang memahami bahwa mengapa bulan Ramadhan diidentikan dengan syahrul Quran (bulannya Al Quran)?! Ini karena apa-apa yang berkaitan dengan kebaikan selalu ada di bulan Ramadhan dan lagi-lagi semua itu adalah perintah Allah yang termaktub di dalam Al Quran.

Misalnya, kita diperintahkan untuk shaum (berpuasa) karena itu perintah Allah di dalam Al Quran. Kita disuruh shalat tarawih itu perintah Rasulullah yang juga diajarkan oleh Al Quran. Ramadhan bulan kesabaran, karena kita dianjurkan untuk senantiasa banyak bersabar di bulan ini. Ramadhan bulan jihad, karena kita diperintahkan untuk bersungguh-sungguh meraih pahala, surga dan ridho-Nya dengan amal shaleh yang kita sanggupi. Bukan bulan bermalas-malasan seperti yang dipahami dan dibiasakan oleh sebagian besar umat Islam.

Dan lain sebagainya di antara rahasia keutamaan bulan Ramadhan. Dan Insya Allah semua kebaikan itu ditekankan untuk dilakukan di dalam al-Qur’an. Pengamalannya pun yang terbaik ada di bulan barokah ini.

Jadi, mari kita bekali diri kita dengan bekal Al Quran, tilawahnya, hafalannya, pemahamannya, jihadnya, dan pengorbanannya. Insya Allah ibadah Ramadhan kita akan semakin berkualitas, bermakna dan memperkuat diri kita serta dijadikan kita sebagai pemenang, Amiin.

Wallahu A’lam Bish-Showab.