Ada kejadian menarik saat acara Dialog Publik bertajuk “Pemilu, Golput, dan Aspirasi Umat Islam Dalam Demokrasi” yang diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia Kota Semarang Jawa Tengah tadi siang (27 Oktober 2013).
Menanggapi pernyataan dari pembicara pertama yang merupakan wakil KPUD Jawa Tengah bahwa 4 pilar kebangsaan yaitu NKRI, Pancasila, UUD 45 dan Bhinneka Tunggal Ika adalah harga mati. Serta pernyataan pembicara ketiga dari pengamat politik Universitas Diponegoro yang menyatakan bahwa saat ini tidak ada satu pun role model yang bisa sebagai contoh suksesnya penerapan Syari’ah Islam di dunia ini. Maka sebagai pembicara yang mewakili aspirasi anti demokrasi, saya sampaikan sebuah pernyataan yang menyentak dan mengagetkan semua yang hadir.
Jika ada yang mengatakan, “Siapa saja yang menolak 4 pilar bangsa, silahkan keluar dari NKRI…!!!”, maka saya akan jawab, “100% setuju..!”
Hadirin semua terkejut bagaimana saya bisa mengatakan setuju dengan pernyataan seperti ini. Saya kemudian melanjutkan, “Namun saya akan mengajukan satu syarat kepadanya yaitu sebelum saya keluar meninggalkan bumi Allah Indonesia ini, saya akan mengajukan beberapa pertanyaan kepadanya:
- Siapakah yang memberi Anda nafas, rizki, anak, kesehatan dan memberi Anda hidayah menjadi seorang Muslim?
- Siapakah yang menciptakan Anda, menurunkan hujan, menciptakan bumi, mengatur alam semesta ini?
Jika jawabannya bukan Allah, maka Anda sudah murtad, dan jika jawabannya adalah Allah maka saya akan sampaikan kepada Anda:
“Jika hanya karena saya menolak NKRI harga mati dan 4 Pilar Kebangsaan saja Anda merasa berhak mengusir saya dari bumi milik Allah ini, maka saya katakan kepada Anda: ‘Anda makan, minum, bernafas dan hidup dari rizki pemberian Allah, menetap di bumi milik Allah tetapi Anda menolak berhukum dengan hukum Allah, maka saya persilahkan Anda tinggal di bumi lain yang bukan ciptaan Allah.’”
Sekarang, siapa dulu yang akan berangkat? Saya atau Anda?
Ustadz Fuad Al Hazimi