Menjelang pergantian tahun, ada fenomena di mana para penjual atau pemilik toko di pusat-pusat perbelanjaan mengadakan obral besar-besaran. Istilah yang digunakan untuk acara inipun beragam, mulai dari “Diskon Akhir Tahun”, “Cucui Gudang Akhir Tahun”, “End of Year Sale”, dan sebagainya. Intinya sama, mereka menawarkan beragam diskon menarik untuk barang-barang yang mereka jajakan.
Sayangnya, tidak semua ‘diskon’ yang mereka maksud benar-benar diskon. Ada pemilik usaha yang nakal dnegan memasang strategi kamuflase harga. Harga dinaikkan dahulu, baru kemudian diberi diskon. Kalau dihitung-hitung, sama saja harganya. Paling-paling hanya selisih sedikit saja.
Namun, efek dari besaran diskon yang diberikan tersebut sangat besar. Konsumen begitu tergiur dengan diskon 30%-90% yang digembar gemborkan. Konsumen yang tidak jeli, justru tidak diuntungkan karena diskon ini. Pengeluaran jadi tak terkendali. Bahkan tak jarang mereka mendapatkan barang ‘cacat’ dengan harga yang mahal. Rugi? Jelas.
Sebagai konsumen, kita mestinya bijak dengan penawaran diskon akhir tahun. Jangan buru-buru belanja hanya karena diskon dibatasi tanggal sekian hingga sekian. Belanja terburu-buru menyebabkan kebingungan, akhirnya kita justru membeli barang-barang yang sesungguhnya tidak kita perlukan.
Kalap berbelanja saat diskon membuat kita menghabiskan uang untuk hal-hal yang tidak perlu. Baju masih banyak, kita malah memborong baju. Tergiur merogoh kocek karena ada diskon 50% untuk sebuah smartphone, padahal kita baru beli smartphone bulan lalu. Uang yang seharusnya untuk keperluan yang lebih penting jadi terpakai untuk barang-barang yang bisa kita tunda pembeliannya atau bahkan tidak kita butuhkan sama sekali.
Oleh karena itu, sikap mental “kebal diskon” seharusnya kita tanamkan dalam diri kita. Ingatlah untuk belanja sesuai kebutuhan, bukan mengedepankan keinginan. Jika barang-barang yang diskon tersebut memang kita butuhkan, boleh-boleh saja kita membeli. Namun kalau hanya ‘ngiler’ akan diskonnya, sebaiknya tahan keinginan Anda dan amankan tabungan Anda supaya tidak menyesal kemudian. Bijaksanalah.