Merusak Setelah Memperbaiki

Berulangkali Allah menyebutkan kalimat:

[arabtext] ولا تفسدوا في الأرض بعد إصلاحها …… [/arabtext]

“Dan janganlah kalian berbuat kerusakan di bumi setelah memperbaikinya…” (Al A’raf: 56)

Berbuat kerusakan itu adalah dosa yang sangat besar di sisi Allah. Kita dilarang melakukan aniaya dan kerusakan.

Sebagian orang melakukan kebinasaan di permukaan bumi karena ingin mengharapkan keuntungan atau kesenangan dan kebahagiaan pribadi.

Demi memperkaya diri dia berani mencuri, merampok atau korupsi. Untuk memuaskan syahwat mereka lakukan perzinaan.

Dalam satu sudut, kita bisa memaklumi kenapa mereka nekat melakukan hal itu? Kerena mereka tidak mampu menahan dorongan syahwat. Ingin mendapatkan kesenangan dengan jalan pintas.

Yang membuat kita tidak habis pikir, ada orang melakukan kebinasaan hanya sekedar ingin berbuat binasa, tanpa ada untung apa-apa yang kembali kepada dirinya.

Sebagai contoh, sekalipun kelihatannya sepele, apa guna dan manfaat bagi orang yang sekedar iseng memecahkan lampu jalan? Menendang pot bunga di taman. Atau yang menjijikkan, tidak memasukkan kotorannya tepat ke dalam lubang kloset waktu buang air di wc umum. Apa lubang pembuangannya berada di pinggang, hingga keluarnya jadi di samping? Habis itu tidak pula disiram.

Dan banyak lagi perbuatan merusak yang tidak jelas apa motif dan tujuannya selain sekedar merusak.

Manfaat dan keuntungan apa yang mereka dapatkan melakukan itu? Tidak ada sama sekali selain sifat cuek untuk melakukan kerusakan.

Apakah mereka mengira perbuatan iseng itu akan berlalu begitu saja tanpa ada pertanggungjawaban?

Ya Allah, jauhkan tangan ini melakukan perbuatan yang merusak.

Ustadz Zulfi Akmal, Lc. MA.