Setelah sekian lama menggunakan komputer, pernahkah Anda mengeluh merasakan nyeri di bagian anggota tubuh tertentu?
Jangan anggap remeh rasa nyeri itu, karena bisa jadi itu adalah gejala Repetitive Strain Injury.
Repetitive Strain Injury (RSI) adalah suatu cedera atau kerusakan yang terjadi pada otot atau jaringan syaraf tubuh lainnya, karena melakukan sesuatu pekerjaan yang sama secara berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama. RSI seringkali timbul karena posisi tubuh yang tidak ergonomis, atau posisi/gerakan yang menyebabkan otot tubuh menjadi tegang.
Bagi orang-orang yang sering bekerja di depan komputer, seringkali anggota tubuh tertentu seperti leher, bahu, lengan, pinggang, dan kaki terasa nyeri. Itu terjadi karena bentuk atau posisi alat-alat kerja yang digunakan tidak mengikuti bentuk alami tubuh manusia (ergonomis).
Misalnya posisi monitor yang lebih rendah daripada wajah; posisi keyboard & mouse yang terletak jauh dari tubuh & lebih tinggi dari pinggang; atau pun bentuk keyboard, mouse, meja, & kursi yang tidak ergonomis.
Masalah Mouse
Pekerjaan kita di depan komputer hampir tidak bisa dipisahkan dari mouse. Sebagian besar orang menggunakan mouse sebagai pointing device karena berbagai alasan.
Mouse telah menjadi pointing device yang sangat populer, bahkan sebagian orang hanya mengenal mouse sebagai satu-satunya jenis pointing device yang ada (padahal trackpad juga adalah jenis pointing device yang berbeda dengan mouse).
Meskipun saat ini sudah banyak orang yang menggunakan laptop sebagai pengganti komputer rumah, banyak di antara pengguna laptop itu yang lebih memilih membeli mouse daripada menggunakan trackpad bawaan laptop. Alasannya, trackpad yang tersedia hampir di semua produk laptop memiliki ukuran yang terbatas. Selain itu, karena sebagian besar trackpad hanya bisa digunakan dg satu jari, seringkali hal ini menjadi hambatan bagi orang-orang yang pekerjaannya membutuhkan tingkat akurasi & ketelitian yang tinggi.
Untuk beberapa pekerjaan yang membutuhkan keterampilan tangan & tingkat ketelitian yang tinggi (seperti menggambar), baik mouse ataupun trackpad mungkin sebenarnya sangat tidak nyaman untuk digunakan. Tapi apa boleh buat, keterbatasan dana atau pengetahuan tentang teknologi lah yang menghalangi mereka untuk bisa bekerja secara nyaman & efisien di depan komputer. Mau tak mau, mereka harus beradaptasi & menyesuaikan cara kerja mereka dengan cara kerja mesin.
Meskipun sebenarnya telah banyak diciptakan jenis-jenis mouse yang lebih ergonomis & menyesuaikan bentuk tangan manusia, namun masih ada 1 masalah yang tidak bisa dipecahkan oleh setiap mouse.
Sebagaimana yang kita tahu, cara kerja mouse adalah dengan memegang mouse menggunakan telapak tangan & menggerakkannya sesuai arah yang diinginkan. Namun untuk menggeser pointer (anak panah kecil di monitor), kita perlu menggunakan seluruh otot tangan mulai dari ujung jari sampai pangkal lengan.
Kalau pun seandainya kita sedang mengerjakan sebuah pekerjaan grafis dan kita hanya perlu menggeser sedikit pointer tersebut, kita harus menggerakkan seluruh telapak & pergelangan tangan. Itu berarti kita menggunakan tenaga besar untuk mendapatkan hasil yang kecil. Dalam jangka panjang, cara kerja yang seperti sudah cukup untuk memicu terjadinya RSI.
Selain itu, masalah utama setiap mouse adalah kebutuhan akan ruang begerak yang cukup. Seperti yang kita tahu, ruang bergerak mouse pasti terbatas. Bila kita sedang melakukan drag & drop namun telah mencapai batas gerak, kita harus mengembalikan mouse ke posisi semula sebelum menggesernya lagi.
Itu sebabnya sebagian orang yang serius & menekuni pekerjaan mereka di depan komputer secara profesional, lebih memilih untuk menggunakan pointing device jenis lain.
Mouse vs. Trackball
Salah satu jenis pointing device yang menjadi alternatif favorit pengganti mouse adalah trackball. Daripada menggunakan seluruh tangan untuk menggerakkan pointer di monitor, trackball bisa dioperasikan hanya dengan jari saja. Berbeda pula dengan trackpad, trackball dapat dioperasikan dengan beberapa jari sekaligus untuk menggerakkan pointer di layar monitor.
Biasanya para pengguna trackball adalah para profesional yang bekerja di bidang desain & olah suara digital. Selain itu, sebagian pengguna trackball juga adalah orang-orang yang terserang RSI atau orang-orang yang sadar akan pentingnya pola kerja yang ergonomis.
Sebagaimana mouse, setiap jenis & merk trackball memiliki bentuk yang bervariasi satu sama lain. Namun tentu saja semua trackball memiliki cara kerja yang sama. Trackball terdiri sebuah bola berdiameter 3 cm s/d 7 cm yang setengah bagian bawahnya tertanam dalam sebuah perangkat berongga. Di dalam rongga itu terdapat sensor yang mendeksi perputaran roda itu. Biasanya trackball berbentuk seperti mouse dengan ukuran yang lebih besar.
Tidak seperti mouse yang diproduksi masal oleh berbagai perusahaan, tidak banyak perusahaan yang memproduksi trackball. Selain itu, perkembangan trackball juga bisa dibilang cukup lambat dari tahun ke tahun. Namun itu juga disebabkan karena para pengguna trackball cenderung konsisten menggunakan trackball bertahun-tahun. Dan jika trackball tersebut “telah habis masa tugasnya”, mereka cenderung membeli lagi trackball yang sama seperti yang telah mereka gunakan sebelumnya.
Beberapa jenis trackball yang cukup populer di antaranya seri TrackMan produksi Logitech dan seri Orbit produksi Kensington. TrackMan Marble adalah salah satu produk yang paling legendaris karena telah diproduksi sejak pertengahan dekade 1990-an & tetap mempertahankan bentuknya hingga saat ini (hanya terdapat sedikit perubahan). Bisa jadi karena TrackMan Marble adalah salah satu trackball dengan harga terjangkau & bisa digunakan baik tangan kanan maupun tangan kiri. Di situs resminya, produk ini dijual dengan harga US$ 29.9. Bisa dibayangkan berapa rata-rata harga sebuah trackball pada umumnya.
Di lain pihak, Kensington mengunggulkan diri sebagai perusahaan yang lebih inovatif. Beberapa produk trackball milik Kensington memiliki scroll ring, yang berfungsi seperti scroll wheel pada mouse, namun letaknya mengitari bola trackball. Bahkan trackball terbaru dari Kensington yaitu Slimblade Trackball, mampu melakukan scrolling hanya dengan memutar bola secara horizontal.
Secara umum bila dibandingkan dengan mouse, trackball memiliki keunggulan yaitu mengatasi semua masalah yang telah disebutkan di awal. Penjelesannya adalah sebagai berikut,
- Walaupun secara fisik ukuran trackball lebih besar daripada ukuran mouse, trackball tidak membutuhkan tempat khusus.. Tidak seperti mouse yang harus digeser kesana kemari… trackball hanya perlu diletakkan di satu tempat sebagaimana kita meletakkan keyboard. Sehingga trackball bisa dioperasikan di tempat yang sangat terbatas sekalipun.
- Cara mengoperasikan trackball hanyalah dengan memutar bola menggunakan jari-jari kita, tanpa perlu menggerakkan otot tangan secara keseluruhan. Dengan menggunakan trackball ditambah memposisikan tubuh secara ergonomis, akan meminimalisir terjadinya RSI.
- Trackball tidak memerlukan bidang datar untuk bisa beroperasi. Kita dapat meletakkannya di atas karpet, atau pun di pangkuan paha kita. Saat kita sedang berada di perjalanan, menggunakan trackball akan terasa lebih praktis.
- Bekerja dengan trackball akan mempermudah pekerjaan yang membutuhkan akurasi & ketelitian tingkat tinggi. Untuk menggerakkan sedikit posisi pointer di monitor, bukan lagi masalah besar. Karena trackball bisa dioperasikan dengan 2-3 jari sekaligus, kita bisa dengan mudah mengontrol seberapa kecil gerakan pointer yang kita inginkan.
- Kita dapat menggerakkan pointer atau melakukan drag & drop dari satu ujung layar menuju ujung lain tanpa khawatir kehabisan ruang gerak. Bahkan bila Anda menggunakan 2-3 monitor sekaligus, dengan trackball kita bisa melakukan hal yang sama dengan mudah.
Jika selama ini Anda telah mengeluhkan rasa nyeri saat duduk berjam-jam di depan komputer, berhati-hatilah…
Tidak ada salahnya Anda berinvestasi untuk kesehatan, kenyamanan, & produktifitas yang lebih baik.