Kira-kira begitulah informasi yang diluncurkan oleh sebuah Jurnal Entrepreneur Timur Tengah (wamda.com), dalam ulusannya dua hari yang lalu (20/8). Jurnal tersebut memang hanya memfokuskan diri dalam bidang entrepreneur saja, dan tidak pernah membahas hal-hal yang berbau politik serta keamanan di kawasan.
Adapun kedua pakar dimaksud dipastikan tewas akibat tembakan peluru tajam militer, pada saat pembubaran massa pro legitimas di bunderan Rabaa pada tanggal (14/8) lalu, oleh pihak keamanan dan militer Mesir. Berujung tewasnya ribuan korban jiwa serta puluhan ribu lainnya luka-luka. Pakar tersebut adalah, Assem Gamal co founder perusahaan Silminds, dan Amro Abdel Rahman General Manager perusahaan MiMV.
Assem Gamal, adalah empat dari pakar kaliber dunia yang dimiliki Mesir saat ini dalam bidang Micro Chip Designer. Ia adalah lulusan gemilang Universitas Cairo pada tahun 1999. Setelah itu ia pun melanglang buana ke seluruh dunia dalam rangka mendalami ilmu dan kepakaran yang ia miliki. Paska revolusi rakyat 25/1/2011, ia memutuskan untuk kembali ke tanah air guna membangun negerinya.
Silminds sendiri telah mencatatkan delapan karya intelektual dalam bidang Micro Chip Designer. Umumnya chip-chip tersebut digunakan sebagai komponen tambahan pada perangkat komputer untuk mempermudah akselerisasi, transportasi dan komunikasi data. Silminds adalah perusahaan kedua setelah IBM yang memproduksi chip semisal di kawasan Timur Tengah.
Saat ini, Mesir hanya memiliki tiga atau empat orang pakar kaliber yang bergerak di bidang yang sama. Berarti dengan tewasnya Assem Gamal, Mesir telah kehilangan 25% dari jumlah pakar yang dimilikinya dalam bidang tersebut. Paling tidak membutuhkan waktu minimal selama lima belas tahun untuk mendapatkan seorang pakar sekelas Assem Gamal. Demikian menurut wamda.com.
Korban selanjutnya adalah, Amro Abdel Rahman General Manager perusahaan internasional MiMV. Perusahaan tersebut terkenal dengan aplikasi iPhone Islamnya. Amro Abdel Rahman dan perusahaannya, berhasil memaksa perusahaan Apple Amerika untuk memberikan lisensi iOS kepada perusahaannya. Selanjutnya mengembangkannya sesuai dengan kearifan budaya lokal Timur Tengah.
MiMV adalah satu-satunya perusahaan aplikasi dunia yang mampu merubah iPad biasa berfungsi seperti pesawat telepon biasa. MiMV sendiri saat ini adalah perusahaan aplikasi berbasis iOS terbesar yang ada di Timur Tengah.
Paling tidak, kudeta berdarah di Mesir telah merengut banyak hak hidup manusia yang tidak berdosa di negeri piramida itu. Belum lagi kerugian SDM berkualitas yang telah dengan susah payah dihasilkan selama ini, dan banyak membantu dalam meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi dan pencapaian penguasaan high-tech di Mesir, yang harus dibayar dengan harga yang sangat mahal oleh negeri itu.
Oleh: Masykur A. Baddal
Kompasianer