Perisai dan Pedang Umat Muslim (3)

Teruntuk para pejuang Allah di manapun kalian berada.
Kejayaan Islam bukanlah sekedar mimpi, tapi janji Allah yang akan pasti!

Sabar dan Disiplin

Kesabaran melatih kita untuk bertahan. Bertahan dalam beramal, bertahan untuk meninggalkan maksiat, dan bertahan ketika sedang diuji. Dan dalam bertahan, kita dituntut berdisiplin.

Barangkali ultimatum keras Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam kepada brigade pemanah pasukan Muslimin di Perang Uhud adalah satu bentuk ujian kesabaran bagi mereka. Andai dalam ujian kesabaran ini mereka lulus, maka posisi kesabaran di sini bukan sebagai penahan rasa sakit, namun sebagai suatu usaha/strategi untuk meraih kondisi yang lebih baik.

Namun sayang, meskipun sudah diperingatkan secara keras agar mereka tidak meninggalkan posisi yang mereka tempati bagaimanapun keadaannya, baik menang ataupun terdesak, mereka tidak dapat bersabar untuk segera mengambil harta rampasan yang ada di bawah dan tengah dikumpulkan oleh orang-orang Muslim yang lain. Mereka tidak mengindahkan peringatan dari  brigade pemanah, Abdullah bin Zubair, dan tetap turun bukit untuk mengumpulkan ghanimah. Empat puluh orang turun, sehingga di wilayah belakang pasukan Muslim hanya menyisakan Abdullah bin Zubair dan sembilan pemanah yang masih tsiqoh pada pemimpinnya. Setelah itu seperti yang kita ketahui, Khalid bin Walid, panglima pasukan Quraisy memporak-porandakan pertahanan pasukan Muslimin, hingga membuat umat Muslim terdesak dan dianggap kalah.

Seperti itulah potret kesabaran. Andai brigade pemanah pasukan Muslim sedikit bersabar, mungkin akhir cerita Perang Uhud akan berbeda. Namun apalah gunanya berandai-andai, jika ujian yang menanti di depan lebih layak untuk dibicarakan. Biarlah Perang Uhud menjadi pelajaran bagi kaum Muslim, bahwa kesabaran adalah inti dari kedisiplinan. Dan kedisiplinan adalah kunci untuk meraih kesuksesan.

Bersambung