Perjuangan Sayyid Quthb dan Tuduhan Kepadanya

Sesudah keutamaan Allah Ta’ala, Al-Ikhwan punya sejarah gemilang dalam melawan atheisme dan komunisme di Mesir. Al-Ikhwan adalah kekuatan dakwah progresif yang mampu membendung kaum athies dan komunis di sana.

Inilah salah satu kenangan indah yang pernah dilakukan Sayyid Quthub rahimahullah setelah dibebaskan dari penjara Gamal Nasser. Tahun 1964 Ustadz Hasan Al-Hudhaibi memberikan mandat kepada Ustadz Sayyid Quthub untuk memimpin tanzhim Al-Ikhwan. Disini Sayyid Quthub fokus memberikan tarbiyah dan taujih serta menyusun prioritas dalam menghadapi musuh-musuh. Meski Al-Ikhwan sudah berkali-kali dibantai rezim Gamal Nasser tetapi Sayyid Quthub menempatkan atheisme dan komunisme sebagai musuh utamanya.

Sayyid Quthub adalah pemikir dan pemimpin Al-Ikhwan. Bahkan dialah ideolog kedua Al-Ikhwan setelah Hasan Al-Banna. Kenyataan itu diakui oleh semua penulis biografi dan pemikirannya.

Sayangnya ada anak-anak kemarin sore sudah merusak citra Sayyid Quthub. Mereka tak pernah merasakan lelahnya perjuangan. Tak pernah wajahnya kotor oleh debu-debu perlawanan kepad atheisme, komunisme, dan kerusakan. Mereka tak pernah merasakan siksaan, kerja paksa, dan gelapnya penjara bawah tanah Mesir yang kelam.

Semasa Ustadz Muhammad Mahdi ‘Akif menjadi mursyid ‘aam–waktu itu saya di Mesir–mengatakan bahwa pemikiran Sayyid Quthub adalah pemikiran Al-Ikhwan seratus persen.

Seorang ideolog Al-Ikhwan asal Iraq yaitu Syaikh Ahmad Ar-Rasyid juga banyak mengutip dari Sayyid Quthub.

Benar sekali pernyataan Sa’id Hawwa bahwa Sayyid Quthub tak hanya dizhalimi musuh-musuhnya tetapi juga orang-orang dalam Al-Ikhwan sendiri yang jahil tentang pemikirannya.

Saya termasuk yang takjub dengan kesimpulan Syaikhuna Yusuf Al-Qaradhawi dalam mengulas dan mengenalkan pemikiran Sayyid Quthub. Saya sangat mengidamkan syaikh menulis tentang Sayyid Quthub sebagaimana beliau menulis tentang Imam Abu Hamid Al-Ghazali. Kesimpulan beliau menyalahi kesimpulan ulama-lama, pemikir-pemikir, dan pemimpin-pemimpin Al-Ikhwan yang lain. Jumlah mereka lebih besar daripada Syaikhuna Al-Qaradhawi hafizhahullah.

Semoga sudah ramadhan–bila tak didahului ajal–saya bisa mulai menulis secara lengkap tentang pemikiran Sayyid Quthub. Dan saya akan jawab semua tuduhan dan syubhat yang dilakukan musuh-musuh Al-Ikhwan dan utamanya Sayyid Quthub. Saya menulisnya insya Allah setelah melakukan tatabbu’ atas semua tuduhan dan syubhat yang pernah ditulis orang tentang Sayyid Quthub termasuk yang terakhir Dr. Usamah Al Azhari.