Luqman merupakan seorang laki-laki yang dikaruniai ilmu oleh Allah berupa ilmu agama dan juga kebaikan dalam tindakan dan ucapan sehingga ia termasuk seseorang yang mendapat keutamaan di dalam Al-Quran. Bahkan namanya diabadikan sebagai nama salah satu surah di Al-Quran. Beliau memberikan fatwa sebelum diutusnya Nabi Dawud dan sempat menjumpai masanya. Kemudian Luqman mulai menimba ilmu dari Nabi Dawud dan meninggalkan fatwanya sendiri.
Para Mujahid berkata “Luqman adalah seorang budak hitam dari habasyah, tebal kedua bibirnya dan lebar kedua telapak kakinya”. Pada suatu hari ketika beliau sedang duduk di sebuah majelis ilmu dan memberikan ceramah kepada orang banyak, datanglah seorang laki-laki menemuinya, lalu ia bertanya “Bukannya engkau yang tadi menggembala kambing di tempat ini dan itu?”
Luqman menjawab, “Benar”. Lalu lelaki itu bertanya, “Lalu apa yang menghantarkanmu sampai pada kedudukan terhormat seperti saat ini?” Luqman menjawab, “Benar dalam berbicara dan diam terhadap hal-hal yang bukan menjadi urusanku”.
Berikut adalah pesan-pesan Luqman yang diabadikan dalam Al-Quran.
Jangan Berbuat Syirik
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, pada waktu ia memberi pelajaran kepadanya, ‘Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (QS. Luqman: 13).
Luqman memberikan pesan kepada anaknya untuk beribadah kepada Allah semata dan tidak mempersekutukan Allah dengan hal apapun. Karena perbuatan syirik merupakan dosa yang besar dan dibenci oleh Allah.
Allah Maha Mengetahui Keadaan Hambanya
Dalam QS. Luqman: 16, Allah kembali melanjutkan cerita tentang luqman.
يَا بُنَيَّ إِنَّهَا إِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَاوَاتِ أَوْ فِي الْأَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ
“(Luqman berkata), ‘Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha halus lagi Maha Mengetahui.” (QS. Luqman: 16).
Al-Qurthubi mengatakan, “Telah diceritakan bahwa putra luqman bertanya kepada ayahnya tentang sebutir biji yang jatuh ke dalam laut, apakah Allah mengetahuinya? Maka luqman menjawab pertanyaan tersebut seperti yang dijelaskan dalam QS. Luqman: 16 di atas.
Dirikan Sholat, Amar Ma’ruf Nahi Mungkar, dan Bersikap Sabar
Luqman selalu memberikan nasehat kebaikan kepada anak-anaknya. Hal ini bisa dilihat pada ayat berikut ini yang menceritakan Luqman ketika memberikan nasehat pada anaknya.
يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ
“Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” (QS. Luqman: 17).
Dalam kitab tafsirnya Ibnu Katsir mengatakan, “Dirikanlah sholat lengkap dengan batasan-batasan, fardhu-fardhu, dan waktu-waktunya. Perintahkanlah yang baik dan cegahlah yang munkar sesuai dengan kemampuanmu. Karena dengan merealisasikan amar ma’ruf dan nahi munkar, pelakunya pasti akan mendapat gangguan dari orang lain. Oleh karena itu selanjutnya luqman memerintahkan pada anaknya untuk bersabar.
Jangan Sombong
Sombong merupakan sifat yang hanya hanya boleh dimiliki oleh Allah, karena hanya Allah yang memiliki dan menguasai apa yang ada di bumi dan di langit, apa yang kelihatan dan apa yang tidak kelihatan.
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman: 18)
Makna ayat di atas menurut Al-Qurthubi, “Janganlah kamu palingkan mukamu dari orang-orang karena sombong terhadap mereka, merasa benar dan meremehkan mereka”. Maka yang dimaksud adalah untuk menghadaplah wajahmu ke arah mereka dengan penampilan yang menarik dan menawan. Apabila ada yang paling muda di antara mereka maka dengarkanlah dahulu ucapannya, jangan sampai kamu memotong ketika ada yang sedang berbicara.