Rajab, Mari Mempersiapkan Ramadhan

Ramadhan bulan mulia, bulan tarbiyah, yang mengubah seekor ulat yang menjijikan menjadi kupu-kupu yang indah penuh pesona. Bulan dimana dosa-dosa dihapuskan dan pahala dilipat gandakan Sebuah hadits Rasulullah yang popular menyebutkan “Barang siapa berpuasa dibulan ramadhan karena iman dan mengharap ridha Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (Muttafaqun’alaihi)

Sayangnya bulan ini hanya ada satu kali dalam satu tahun dan hanya 29 atau 30 hari. “(yaitu) dalam beberapa hari yang terbatas..” (QS. Al Baqarah : 184).

Juga belum ada jaminan bulan Ramadhan tahun depan kita masih bisa bertemu. Maka perlu sebuah persiapan khusus untum menyambutnya. Dan saat inilah yang tepat untuk memulai penyambutan itu. Ya, bulan Rajab. Seperti doa dalam hadits dha’if yang sering kita dengar: “Allahumma bariklana fi Rajaaba wa Sya’ban wa balighna Ramadhan.”

Mempersiapkan Ramadhan Kita

“Orang yang naik panggung tanpa persiapan, maka dia akan turun panggung tanpa perghormatan” (Cicero)

Tentunya kita tidak ingin moment special bulan ramadhan tahun ini terlewat beitu saja bukan? Kesempatan (mungkin) tidak datang dua kali. Maka persiapan yang matang akan membuat kita sukses melalui bulan Ramadhan dan menjadi alumni Ramadhan yang muntijah, yang berhak ber idul fitri merayakan kemenangan nanti di 1 syawal.

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok ( QS. Al Hasyr : 18 )

Seperti sebuah seorang penyanyi yang akan mengelar konser, tidak mungkin hanya bermodal nekat menerima tawaran bernyannyi tapi terlebih dahulu melakukan persiapan-persiapan agar menunjang performa nya nanti diatas panggung. Seperti berlatih vokal agar nada suara yang dihasilkan tidak sumbang (fals), berlatih koreografi dan dramaturgi agar penampilannya dipanggung jauh lebih “hidup”.

Seperti Michael Jackson sebelum dia wafat, dia berencana mengelar konser keliling dunia di tahun 2010 ini, dan persiapannya sudah dimulai sejak tahun 2009. Itu adalah gambaran untuk hal dunia saja persiapan yang matang harus dilakukan, Nah ini Ramadhan adalah bulan  amal yang nantinya kita akan dipersembahkan kepada Allah. Tentunya persiapannya tidak bisa dengan “main-main”. Lalu apa saja yang dapat kita lakukan untuk mempersiapkan diri menyambut Ramadhan? ada banyak hal yang dapat kita lakukan. Oleh karena itulah rasulullah mengajarkan untuk mempersiapkan ( i‘dad ) untuk ramadhan jauh hari sebelum datangnya ramadhan. Dan berikut adalah beberapa persiapan-persiapan yang harus dilakukan. Bahkan 3 bulan  sebelumnya, ketika masih dibulan Rajab.

1. Persiapan secara Jasadiyah

Persiapan  secara fisik dengan membiasakan shaum-shaum sunnah seperti Senin–Kamis, shaum Ayyamulbidh, shaum dawud, shaum senin kamis atau melunasi tagihan puasa ramadhan tahun lalu, tapi dengan catatan  dimakruhkan berpuasa diakhir bulan sya’ban. Itulah sebabnya mengapa persiapan ramadhan harus dilakukan jauh-jauh hari bahkan 3 bulan sebelumnya, jadi bila memiliki tagihan puasa, bisa segera dilunasi sehingga sisa waktunya masih cukup untuk menambah pahala dengan shaum sunnah sebelum akhir bulan sya’ban.

Selain itu melatih fisik agar terbiasa dengan pola makan yang baru, sehingga ketika ramadhan nanti keberkahan dapat diraih dengan ibadah yang optimal dan tetap produktif, karena bulan ramadhan tidak disetting dan disiapkan untuk menciptakan generasi pemalas. Tapi berfastabiqul khairat memburu pahala. Karena setiap detik dibulan ramadhan begitu berharga dan sangat spesial bahkan setiap hembusan nafas kita pun bernilai ibadah, dan ada malam special Lailatul Qadr  yang siap untuk kita jemput di penghujung ramadhan yang bernilai lebih baik dari 1000 bulan. Kesempatan yang special ini semoga tidak kita lewatkan.

Nah , mulai sekarang kita latih, fisik kita untuk tahan lapar dengan memperbanyak puasa sunnah dibulan sya’ban ini. Sehingga ketika nanti tiba bulan ramadhan, tubuh kita tidak kaget dengan perubahan pola makan dan bisa tetap untuk beraktivitas dengan produktif.

2. Persiapan secara fikriyah

Ini juga yang tidak  kalah penting persiapan secara fikri atau mempersiapkan ilmunya. Dahulu pernah ada yang bertanya gimana hukumnya ketika mimpi basah dibulan ramadhan, apakah puasanya batal? Nah seharusnya pertanyaan seperti ini mulai kita cari jawabannya sebelum bulan Ramadhan, sehingga saat memasuki bulan ramadhan kita tidak dipusingkan oleh hal-hal kecil seperti ini.

Nah, untuk memendapatkan solusi yang cepat dan tepat inilah kita perlukan kesiapan secara fikriyah, mulai sekarang baca itu buku-buku fiqh tentang puasa ramadhan, silaturahim ke ustadz untuk menanyakan hal-hal yang masih ragu-ragu, sehingga saat ramadhan datang kita telah siap menghadapinya. Tidak Disibukkan oleh perkara-perkara teknis sepele yang hanya karena kurang memahami ilmunya , maka masih ada waktu 3 bulan, silakan mempersiapkan ilmu untuk menyambut Ramadhan nan barakah.

3. Persiapan secara ruhiyah

Bulan Ramadhan adalah bulan peningkatan keimanan bulan penghapus dosa, bulan penuh ampunan. Nah untuk menghadapi bulan ini diperlukan kondisi ruhiyah yang mantap. Mulai sekarang dikondisikan ruhiyah kita untuk mengakrabi Al Qur’an, mengakrabi amalan-amalan sunnah, sehingga nanti  ramadhan kita menjadi berkah. maka perlu di kondisikan pekan-pekan ruhiyah setiap bulannya, bisa disaat bersaamaan dengan hari-hari yaumulbidh, agar nuansa ramadhan sudah mulai dapat dirasakan, sehingga semakin menambah kerinduan yang membuncah dalam dada untuk menyambut ramadhan yang sesungguhnya.

4. Persiapan Maaliyah

Di penghujung bulan Ramadhan ada padanya kewajiban mengeluar zakat jiwa atau fithrah. Dan sudah menjadi seperti sebuah kelaziman di masyarakat Indonesia. Melakukan pembayaran zakat pada bulan Ramadhan. Meskipun tidak harus dibayarkan  pada bulan ramadhan, karena zakat maal adalah bergantung bila telah telah mencapai nishob pada kurun waktu setahun. Maka Agar tidak merepotkan dan mengganggu pelaksaanaan ibadah ramadhan. Lebih baik bila penghitungan zakat maal telah dilakukan jauh-jauh hari sebelumnya. Sehingga saat ramadhan tiba tinggal pelaksanaannya saja tingal menunaikan saja.. Kemudian, selain 2 zakat tadi, hendaklah memperbanyak shadaqah.

Agar Kualitas Ramadhan Kita Lebih Baik

Sebuah kesempatan yang teramat langka. Orang bijak selalu mengatakan “tidak pernah ada kesempatan kedua”, maka berarti kita harus mengoptimalkan Ramadhan kita di tahun ini untuk total beribadah dengan ikhlas sepenuh hati mengharap ridho Allah, agar nantinya di 1 syawal, kita menjadi kupu-kupu yang indah dan penuh pesona, dengan pancaran akhlaq kita. Sehingga bulan ramadhan tahun ini, kita bisa lulus menjadi alumni-alumni ramadhan yang muntijah seperti kupu-kupu cantik dan mempesona yang keluar dari kepompongnya yang membuat setiap mata yang menatap takjub akan keindahannya.

Sekejab datang membawa nampan
sebentuk  pandan dan aneka buah
Rajab datang untuk persiapan
untuk ramadhan yang lebih barakah..