Terdapat sebuah kisah yang -setelah saya Googling- cukup populer beredar, yaitu bahwa ketika menghancurkan patung dan gambar di Ka’bah di hari Fathu Makkah, Rasulullah membiarkan salah satunya, yaitu gambar Bunda Maria dan bayi Yesus.
Benarkah kisah ini?
Sumbernya ada, yaitu Akhbar Makkah karya Al Azraqi, dan Al Maghazi karya Al Waqidi. Sebagaimana layaknya kitab-kitab hadits dan sejarah dalam Islam yang penulisnya tidak hidup di masa kenabian, maka mereka menyampaikannya dalam bentuk periwayatan, bukan kesaksian langsung dengan mata kepala.
Dengan demikian untuk mengatakan otentik sebuah sejarah, haruslah dilakukan pengujian validitas berupa pemeriksaan sanad (mata rantai) dari riwayat yang ingin diteliti kebenarannya. Jika ternyata setelah diteliti riwayatnya lemah atau bahkan palsu, maka tidaklah dapat dikatakan sebagai sejarah yang otentik.
Seorang ulama kenamaan, Syaikh Hamud At Tuwaijiri telah mengumpulkan riwayat-riwayat yang ada terkait hal tersebut dalam Akhbar Makkah, dan mendapati beberapa sanad, dan kesemuanya dha’if alias lemah, karena beberapa keterputusan sanad dan ada perawi yang lemah, serta mubham (tidak disebutkan namanya). Saya tidak sebutkan detailnya di sini karena keterbatasan tempat. Silakan baca di situs Al Ifta yang berbahasa Arab, namun insya Allah tidak masalah bagi yang biasa bergelut dengan ilmu hadits.
Selain itu juga riwayat tentang dibarkannya gambar Bunda Maria juga bertentangan dengan riwayat-riwayat yang shahih dari Jabir yang diriwayatkan Imam Ahmad, Abu Dawud, dan yang lainnya bahwa Rasulullah ketika itu tidak mau masuk Ka’bah yang masih bergambar, serta menyuruh ‘Umar untuk menghapus gambar-gambar tersebut dan tidaklah beliau memasuki Ka’bah kecuali setelah SELURUH gambar yang ada di dalamnya telah terhapus.
Dan juga bertentangan dengan riwayat-riwayat lain bahwa Rasulullah sangat membenci gambar dan patung dan mengingkarinya. Dalam riwayat Al Bukhari, dari Ibnu Abas bahwa Rasulullah memasuki ka’bah dan mendapati ada gambar Nabi Ibrahim dan Maryam, maka beliau bersabda:
[arabtext] أَمَا لَهُمْ، فَقَدْ سَمِعُوا أَنَّ الْمَلاَئِكَةَ لاَ تَدْخُلُ بَيْتًا فِيهِ صُورَةٌ، هَذَا إِبْرَاهِيمُ مُصَوَّرٌ فَمَا لَهُ يَسْتَقْسِمُ [/arabtext]
“Tidakkah mereka telah mendengar bahwa malaikat itu tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat gambar? Digambarkan di sini Ibrahim (memegang anak panah), padahal ia tidak pernah mengundi nasib.”
Dalam riwayat Usamah, beliau memerintahkan untuk mengambil air dan menghapus gambar tersebut dengannya.
Wallau a’lam.