Syaikh Dr Thariq Suwaidan dalam Silsilah Tarikh Al Andalus, mengisahkan, ketika terjadi kemarau yang panjang di Andalusia, Khalifah Abdurrahman Al Nashir mengirim utusan ke al-Mundzir ibn Sa’id, meminta beliau mengimami orang-orang sholat istisqa’.
Saat didatangi utusan itu, al-Mundzir berkata, “Bagaimana kabar Khalifah hari ini?”
Sang utusan menjawab, “Kami benar-benar tidak melihat satu orang pun yang khusyu’nya melebihi Khalifah hari ini. Ia menangis, bingung sendiri, mengakui dosa-dosanya, bermunajat pada Tuhannya: Ya Allah, apakah engkau akan terus menyiksa rakyatku karena dosa-dosaku? Engkau adalah sebaik-baik pemberi keputusan. Tak satupun dosaku yang akan terlewatkan dari-Mu.”
Mendengar jawaban itu, wajah Al-Mundzir seketika berbinar, lalu berkata pada utusan tersebut, “Wahai anak muda, jika penguasa bumi telah tunduk, Penguasa langit pasti akan merahmati.”
Sebelum orang-orang bubar dan pergi meninggalkan tempat sholat, hujan turun sangat deras…