Saatnya BUMN Buka Cabang di Luar Negeri

Menteri BUMN Dahlan Iskan menyatakan pasca krisis keuangan global 2008 lalu, BUMN Indonesia saat ini sudah saatnya untuk berekspansi ke luar negeri.

“Dulu sekitar 15 tahun lalu kondisi keuangan beberapa perusahaan BUMN terjadi krisis, sehingga ada beberapa yang terpaksa dijual. Saat ini sudah saatnya kita kembangkan ke luar negeri dan tidak akan lagi menjualnya,” tegas Dahlan.

Hal ini disampaikan Dahlan di sela uji coba operasi pabrik semen PT Semen Gresik Tbk, di Desa Sumberarum, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Kamis (5/4/2012).

Sasaran utama negara yang akan disasar BUMN adalah di ASEAN. Akan disiapkan perwakilan dari BUMN untuk melakukan survei untuk melihat peluang bisnis yang akan dikembangkan di luar negeri.

“Mungkin kita siapkan tiga atau beberapa orang di negara-negara tetangga. Mereka akan melapor ke Jakarta untuk segera diproses sebelum menentukan investasi di bidang apa yang akan dilakukan,” ungkap mantan Dirut PLN tersebut.

BUMN yang akan dilibatkan dalam pengembangan bisnis ke luar negeri diantaranya dari sektor perbankan, semen, dan BUMN infrastruktur. Saat ini sudah ada beberapa BUMN yang telah mempersiapkan secara serius program investasi ke luar negeri tersebut.

Negara yang telah diagendakan untuk sasaran investasi, antara lain Birma, Malaysia dan negara lain di ASEAN. Pengembangan investasi ke negara tetangga itu dilakukan dengan pertimbangan, Indonesia ingin menjalin hubungan saling tolong menolong di antara negara tetangga.

Dahlan menambahkan, pengalaman Indonesia menjadi Ketua ASEAN membuat terbukanya peluang untuk dilakukan kerjasama dalam investasi oleh BUMN.

Terkait pabrik baru Semen Gresik, Dahlan mengatakan ini positif untuk memenuhi kebutuhan semen nasional yang terus meningkat. Pabrik baru ini bakal menambah kapasitas produksi Smen Gresik 2,5 juta per tahun.

“Adanya penambahan produksi ini, akan menjawab kekurangan semen di wilayah Indonesia Timur, seperti yang terjadi di Kalimantan Timur yang teriak-teriak kekurangan semen. Selain itu dari pemenuhan kebutuhan listrik juga tidak terjadi masalah,” kata Dahlan.