Kata sabar bagi sebagian orang mudah diucapkan, namun sulit diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam al-quran banyak ayat yang mengandung perintah untuk bersabar dan menjelaskan keutamaannya. Untuk menjelaskan secara detail penjabarannya, Rasulullah SAW juga menerangkan dalam hadits yang menjelaskan tentang sabar dan keutamaannya.
Sabar itu ibaratnya orang beriman. Kesabarannya akan menerangi setiap langkah hidupnya dan orang lain. Sabar tidak hanya sekedar cahaya, namun lebih dari cahaya yang mempunyai panas dan semangat. Karena orang yang bersabar akan menularkan kesabarannya kepada orang lain. Itulah alasan kenapa di dalam hadits, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa as-shabru dhiya, sabar itu adalah sinar bagi orang beriman. Wallahu a’lam.
Di antara ayat-ayat yang menerangkan tentang sabar di dalam Al-Quran sebagai berikut:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا
“Hai sekalian orang yang beriman, bersabarlah dan cukupkanlah kesabaran itu.” (Ali-Imran: 200)
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأَمْوَالِ وَالأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
“Sesungguhnya Kami akan memberikan cobaan sedikit kepadamu semua seperti ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, kemudian sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah: 155)
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَاب
“Sesungguhnya orang-orang yang bersabar itu akan dipenuhi pahala mereka dengan tiada hitungannya -karena amat banyaknya.” (Az-Zumar: 10)
وَلَمَنْ صَبَرَ وَغَفَرَ إِنَّ ذَلِكَ لَمِنْ عَزْمِ الأُمُورِ
“Orang yang bersabar dan suka memaafkan, sesungguhnya hal yang demikian itu sesungguhnya termasuk pekerjaan yang dilakukan dengan hati yang teguh.” (as-Syura: 43)
اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاةِ إِنَّ اللهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
“Mintalah pertolongan dengan sabar dan mengerjakan shalat sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah: 153)
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتَّى نَعْلَمَ الْمُجَاهِدِينَ مِنْكُمْ وَالصَّابِرِينَ
“Dan sesungguhnya Kami hendak menguji kepadamu semua, sehingga Kami dapat mengetahui siapa di antara engkau semua itu yang benar-benar berjihad dan siapa pula orang-orang yang bersabar.” (Muhammad: 31)
Masih banyak ayat lain yang dapat kita temukan di dalam Al-Quran. Begitu juga dengan sabda Rasulullah saw mengenai masalah ini. Di antara hadits yang berbicara tentang kesabaran yang tertuang di dalam kitab Riyadhus Shalihin adalah sebagai berikut:
عن أبي مالكٍ الحارث بن عاصم الأشعريِّ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رسولُ الله صلى الله عليه وسلم: الطُّهُورُ شَطْرُ الإِيمان، والحَمدُ لله تَمْلأُ الميزَانَ، وَسُبْحَانَ الله والحَمدُ لله تَملآن أَوْ تَمْلأُ مَا بَينَ السَّماوَاتِ وَالأَرْضِ، والصَّلاةُ نُورٌ، والصَّدقةُ بُرهَانٌ، والصَّبْرُ ضِياءٌ، والقُرْآنُ حُجةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ. كُلُّ النَّاسِ يَغْدُو فَبَائعٌ نَفسَهُ فَمُعْتِقُهَا أَوْ مُوبِقُها. رواه مسلم
Dari Abu Malik Al-Harits bin Ashim al-Asy’ari r.a. berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda, “Bersuci adalah separuh keimanan dan “alhamdulillah” itu memenuhi timbangan, “subhanallah” dan “alhamdulillah” itu dapat memenuhi atau mengisi yang ada di antara langit dan bumi. Shalat adalah cahaya, sedekah adalah tanda keimanan, sabar adalah cahaya, Al-Quran adalah hujjah untuk menolongmu (jika melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangannya) atau menjadi hujjah yang memberatkanmu (jika tidak mengikuti perintahnya dan melanggar larangannya). Setiap orang itu berpagi-pagi, ada yang menjual dirinya (kepada Allah) berarti ia memerdekakan dirinya sendiri (dari siksa Allah Taala itu) dan ada yang merusakkan dirinya sendiri pula (karena tidak menginginkan keridhaan Allah).” (HR. Muslim)
عن أبي سَعيد سعدِ بن مالكِ بنِ سنانٍ الخدري رضي الله عنهما: أَنَّ نَاسًا مِنَ الأَنْصَارِ سَألوا رسولَ الله صلى الله عليه وسلم فَأعْطَاهُمْ، ثُمَّ سَألوهُ فَأعْطَاهُمْ، حَتَّى نَفِدَ مَا عِندَهُ، فَقَالَ لَهُمْ حِينَ أنْفْقَ كُلَّ شَيءٍ بِيَدِهِ: مَا يَكُنْ عِنْدي مِنْ خَيْر فَلَنْ أدَّخِرَهُ عَنْكُمْ، وَمَنْ يَسْتَعْفِفْ يُعِفهُ اللهُ، وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللهُ، وَمَنْ يَتَصَبَّرْ يُصَبِّرْهُ اللهُ. وَمَا أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وَأوْسَعَ مِنَ الصَّبْر. مُتَّفَقٌ عليه
Dari Abu Said, Sa’ad bin Malik bin Sinan al-Khudri ra. bahwasanya ada beberapa orang Anshar meminta sedekah kepada Rasulullah saw., lalu beliau memberikan sesuatu pada mereka, kemudian mereka meminta lagi dan beliau pun memberinya sampai habis harta yang ada di sisinya saat itu. Saat beliau menyedekahkan semua yang dimilikinya, beliau bersabda, “Harta apa saja yang ada di sisiku, maka sekali-kali tidak akan kusimpan dari kalian. Barangsiapa yang menjaga diri dari meminta-minta pada orang lain, maka akan diberi kecukupan oleh Allah dan barangsiapa yang merasa dirinya cukup, maka Allah akan beri kekayaan kepadanya. Barangsiapa yang berlaku sabar, maka Allah akan memberikan kesabaran kepadanya. Tidak ada seorang pun yang dikaruniai suatu pemberian yang lebih baik dan lebih luas daripada karunia kesabaran itu.” (Muttafaq ‘alaih)
عن أبي يحيى صهيب بن سنانٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رسولُ الله صلى الله عليه وسلم: عَجَبًا لأمْرِ المُؤمنِ إنَّ أمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خيرٌ، ولَيسَ ذلِكَ لأَحَدٍ إلاَّ للمُؤْمِن: إنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكانَ خَيرًا لَهُ، وإنْ أصَابَتْهُ ضرَاءُ صَبَرَ فَكانَ خَيْرًا لَهُ. رواه مسلم
Dari Abu Yahya, Shuhaib bin Sinan r.a., katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda, “Sungguh menakjubkan perkara orang beriman, sesungguhnya semua urusannya itu merupakan kebaikan baginya. Tidak ada kebaikan itu tidak ada pada seseorang kecuali hanya pada orang yang beriman. Jika ia mendapatkan kelapangan hidup, ia bersyukur, maka kesyukuran itu adalah kebaikan baginya, dan jika ia ditimpa kesusahan, maka ia bersabar dan kesabaran itu adalah kebaikan baginya.” (HR. Muslim)