Seberapa Penting Suplemen Antioksidan bagi Tubuh Kita?

Akhir-akhir ini banyak sekali suplemen antioksidan yang ditawarkan oleh para produsen obat. Mulai dari yang hanya mengandung satu jenis bahan, dua, sampai yang sifatnya multi. Baik itu berupa mineral, vitamin ataupun campuran keduanya. Para produsen tersebut berlomba-lomba menawarkan produknya dengan segala manfaat yang ditawarkan jika konsumen mengkonsumsi produknya.

Tapi, apakah kita benar-benar membutuhkan suplemen antoksidan? Pertanyaan inilah yang mesti kita utarakan pada diri kita sendiri sebelum memutuskan untuk mengkonsumsi suplemen antioksidan. Karena selain manfaat yang akan kita dapatkan, kita juga harus mempertimbangkan efek samping yang juga dibawa oleh suplemen tersebut. Karena sealami apapun suatu bahan tetap memiliki efek samping yang mesti diwaspadai. Lebih-lebih jika suplemen tersebut dari bahan sintetis.

Sebenarnya apa itu antioksidan? Antioksidan adalah suatu senyawa yang dapat memperlambat atau mencegah proses oksidasi. Banyaknya radikal bebas yang semakin mengelilingi manusia akhir-akhir ini merupakan salah satu alasan mengapa semakin banyak ditawarkan suplemen antioksidan. Baik dari asap kendaraan, radiasi computer, makanan, dan sebagainya. Ketika radikal bebas itu menyerang manusia, akan merusak DNA, membrane sel, dan imun manusia. Akibatnya akan menyebabkan penyakit degeneratif (menurun) yang saat ini banyak diderita manusia, seperti diabetes mellitus (kencing manis), katarak, kerusakan hati, kanker, bahkan penuaan dini.

Walaupun begitu, kita harus tetap cermat untuk memutuskan mengkonsumsi suplemen. Apakah kita perlu mengkonsumsinya atau tidak? Seseorang perlu mengkonsumsi sumplemen jika:

  1. Tidak dapat makan sayuran segar dan/atau buah dalam sehari.
  2. Mengkonsumsi makanan berlemak secara berlebihan, merokok, dan/atau minum alkohol.
  3. Melakukan aktivitas fisik atau mengemban psikis berat.
  4. Berada dalam lingkungan dengan polusi yang berat.

Tidak perlu jika :

  1. Tubuh Anda Langsing
  2. Anda tidak royal makan daging
  3. Anda terbiasa membatasi konsumsi lemak jahat.
  4. Anda cukup makan sayur dan buah.
  5. Anda biasa minum teh.
  6. Anda tidak pantang bawang putih.

Hipocrates mengatakan : “Let your food be your medicine and medicine be your food”. Selama kita masih cukup mengkonsumsi makanan bergizi, cukup sayur dan buah tidaklah perlu kita mengkonsumsi vitamin. Karena kandungan vitamin dan mineral dari buah dan sayur yang kita konsumsi sudah cukup memenuhi kebutuhan tubuh kita. Kelebihan vitamin dan mineral hanya akan memperberat proses dalam tubuh. Jika vitamin itu larut air, misal vitamin C, dia akan dikeluarkan bersama kencing, dan hal itu akan memperberat kerja ginjal kita. Jika berlangsung lama, akan merusak ginjal. Jika vitamin yang tidak larut air misal vitamin E, akan tertimbun dalam tubuh dan jika sudah melampaui batas akan meracuni tubuh.

Tapi, jika kita menilai diri kita membutuhkan suplemen, ada beberapa hal yang mesti kita lakukan :

  1. Menilai diri sendiri

Setiap individu itu unik. Tidak ada yang sama. Begitu juga dalam kebutuhan konsumsi suplemen. Kita harus mengetahui sejauh apa kita membutuhkan tambahan vitamin dan mineral selain dari apa yang kita dapatkan dari makanan yang kita konsumsi.

  1. Efek samping

Efek samping dari suatu suplemen harus diperhatikan. Kita jangan sampai terlena dengan manfaat yang di tawarkan.

  1. Menderita penyakit tertentu.

Bagi penderita penyakit tertentu misal gangguan hati, ginjal, haruslah berhati-hati ketika memilih suplemen untuk dikonsumsi. Karena suplemen akan diproses oleh hati dan juga akan dikeluarkan melalui ginjal. Bahan apapun yang tidak alami, akan memperberat kerja kedua organ tersebut. Sehingga, jika sudah terjadi kerusakan perlu waspada untuk mengkonsumsi suatu suplemen.

  1. Perhatikan pengaruh

Ketika kita memutuskan untuk memilih suatu suplemen sebagai tambahan vitamin, kita perlu tahu pengaruhnya untuk apa. Misal vitamin E sebagai antioksidan dan menyehatkan kulit, vitamin C untuk meningkatkan kekebalan tubuh, dan sebagainya.

  1. Hanya sebagai pelengkap

Ingat!. Suplemen bukanlah makanan utama. Hanya pelengkap ketika kita kurang mengkonsumsi makanan bergizi. Jadi, jangan terlalu mengutamakan untuk membeli suplemen sedangkan kualitas makanan kita tidak diperhatikan.

  1. Perhatikan kandungan gizi

Suplemen yang ada di pasaran ada yang mengandung satu bahan saja ada juga yang sifatnya multivitamin. Misal hanya vitamin C, vitamin B. ada juga yang gabungan. Misal suplemen B kompleks, ada juga yang campuran antara vitamin dan mineral yang biasa disebut multivitamin.

  1. Konsultasi pakar

Cara paling aman bagi kita dalam memutuskan untuk mengkonsumsi suatu suplemen atau tidak, adalah dengan melakukan konsultasi dengan pakar. Baik ahli gizi ataupun dokter. Mulai dari apakah kita benar-benar membutuhkannya, apa yang cocok utuk kita, dan efek samping yang harus kita hindari apa. Hal ini untuk menghindari efek buruk dari produk suplemen.

Demikian yang bisa saya paparkan terkait suplemen antioksidan. Semoga bisa bermanfaat agar kita lebih bijak dalam mengkonsumsi suplemen untuk kesehatan tubuh.

Oleh : Aisyah Sariasih, Surabaya
Facebook
Blog