Selalu Kabur Dari Amanah

Anggap ini bagaikan doorprize yang akan memunculkan hal hal yang mengejutkan. Maka mari berkhusnudzon saja akan setiap kejutan-kejutan yang ada didepan yang siap menyapa kita, karna hidup juga tentang sebuah kejutan.

Amanah. Mungkin kita tak asing lagi dengan kata ini. Sewaktu TPA dulu, amanah  diartikan sebagai salah satu sifat Nabi Allah yaitu dapat dipercaya. Sekarang, saat dibangku kuliah, arti amanah mengalami pemaknaan perluasan, saya mengartikan amanah sebagai tanggung jawab. Ya, ketika kita diberikan amanah, maka kita diberikan ladang untuk berlatih tanggung jawab. Ada satu kalimat dari sahabat saya “jangan meminta amanah, namun ketika dipinang amanah maka terimalah” nyatanya kalimat lobi sederhana ini, cukup ampuh meluluhkan saya untuk menerima tawaran yang dilontarkan sahabat saya tersebut.

Menerima amanah bak menerima air ke sebeluah gelas. memang rasanya berat ketika akan menerimanya, tak jarang ego pribadi turut ikut mendesak-desak untuk menolak amanah yang datang. Karna mau tidak mau memang itu sama saja menambah beban dalam hidup, bahkan ketika kita dihadapkan pada amanah, akan banyak sekali pilihan-pilihan yang menghampiri kita. Kita akan dihadapkan pada persimpangan yang siap menanti langkah kita disetiap jalannya. Tapi mari kita mulai mencoba menerima sebuah amanah. Anggap ini bagaikan dorprise, yang  akan memunculkan hal hal yang mengejutkan. Maka mari berkhusnudzon saja akan setiap kejutan-kejutan yang ada didepan yang siap menyapa kita, karna hidup juga tentang sebuah kejutan.

Namun perlu juga diingat, konsekuensi menerima amanah adalah menjaganya. Semoga kita semua bisa menjaga amanah dan dapat bertanggung jawab pada  amanah kita. Bismilllah, inilah lading untuk membangun bangunan amal menuju jannah-Nya, maka mari menikmati setiap ladang kita dengan renyah.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan rasul-Nya, dan juga janganlah kamu mengkhianati amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu sedang kamu mengetahui.” (QS Al Anfal: 27)

 

Oleh : Rahmawati Arifah
Blog