Banyak masalah yang memunculkan kesalah fahaman dan permusuhan berkepanjangan bahkan terkadang sampe seumur hidup. Padahal masalah itu bisa selesai bila salah satu fihak menyatakan kepada yang lain, “Saya salah dan saya mohon maaf.”
Makanya jika kita ada salah, jika kita ingkar janji, berdusta, berkata kasar, buru buru padamkan sebelum apinya berkobar jadi besar.
Berapa indah kalo kita bisa dan mau bersikap merendah dan mengucapkan permohonan maaf kepada orang lain.
Sahabat yang mulia Abu Dzar Al-Ghifari radhiyallahu anhu pernah ribut dengan Bilal radhiyallahu anhu seraya berkata sambil marah, “Hai anak orang kulit hitam!”
Bilal kemudian memgadukannya kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam, beliau memanggilnya dan bertanya. “Apa engkau pernah mengejek Si Fulan?”
“Benar, ya Rasulallah.”
“Apakah engkau menyebut ibunya?”
“Orang yang mengejek orang lain tentu ibunya disebut, ya Rasulallah”
Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya engkau orang yang masih menyimpan perilaku jahiliyah.”
Wajah Abu Dzar berubah seraya berkata, “Kesombonganku (menguasaiku) saat itu…”
Nabi berkata, “Iya.”
kemudian Nabi memberi pelajaran bagaimana berintraksi dengan orang yang lebih rendah kedudukannya dari dia, beliau bersabda:
“Sesungguhnya para budak atau pembantu adalah saudaramu, Allah menjadikan mereka berada dibawah kekuasaanmu, bersikap lembut lah engkau kepada mereka.”
Ustadz Ibnu Hasan Ath Thabari