Sabtu, 14 Juni 2014, salah satu organisasi mahasiswa Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia komisariat UMY (KAMMI UMY) bekerja sama dengan KAMMI komisariat UIN SUKA, mengadakan acara “SEMINAR POLITIK Debat Tim Sukses Capres-Cawapres” yang bertempat di Gedung Teatrikal Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga, acara kali ini mengusung tema “Mencari Presiden Ideal Untuk Indonesia” dan menghadirkan Herry Zudianto, SE. Akt, MM (Ketua Timses Prabowo-Hatta DIY), Drs. H. Idham Samawi (Ketua Timses Jokowi-JK DIY), David Efendi, S.IP, MA (Pengamat Politik/Akademisi), Aza El Munadiyan (Ket. KAMMI Wilayah DIY)
Mendekati pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia tanggal 9 Juli 2014 nanti. Euforia pesta politik semakin terasa di setiap elemen masyarakat. Persaingan antara dua kandidat mulai terasa berbagai cara dan upayapun mulai digencarkan demi menambah popularitas dan kredibilitas masing-masing kandidat. Tak ayal lagi Pemilihan presiden 2014 menjadi topik perbincangan yang hangat di setiap elemen masyarakat dan menjadi bagian dalam interaksi sosial mereka. Di kantor-kantor pemerintahan, kampus-kampus, bahkan masuk ke pasar-pasar tradisional menjadi riuh seketika, memperbincangkan persoalan politik.
Momen ini selayaknya dapat menjadi saat yang cocok untuk memberikan pendidikan politik yang bersifat implementatif, terhadap masyarakat secara luas. Entah itu melalui keikutsertaan masyarakat menjadi bagian dalam politik praktis itu sendiri atau menjadi penonton dan penggembira semata. Tetapi yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah masyarakat memahami bahwa pemilihan presiden tidak sebatas hadir dan melaksanakan pencoblosan di Tempat Pemungutan Suara (TPS), melainkan merupakan langkah awal dalam menentukan arah masa depan Indonesia 5 tahun ke depan.
Akbar Fasya Selaku Koordinator Acara SEMINAR POLITIK 2014 memaparkan bahwa SEMINAR POLITIK ini merupakan upaya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat secara umum dan khususnya kepada para mahasiswa kota Yogyakarta agar dapat memandang politik dari sudut pandang yang objektif dan tidak terjebak oleh Black Campaign.
Oleh: Puguh Prassetyo M.