Sejak dari dulu, nenek moyang syetan telah berjanji kepada Allah SWT bahwa hingga akhir zaman, syetan akan terus menggoda manusia. Tidak tanggung-tanggung, tujuannya adalah agar para manusia menjadi teman mereka di neraka. Sebuah tujuan yang begitu visioner, bukan hanya di dunia namun hingga akhirta, selamanya.
Ada banyak pintu syetan untuk menggoda manusia. Benarlah pernyataan yang menyatakan bahwa syetan menggoda dari atas, bawah, kanan, dan kiri. Dari smeua penjuru. Mencari celah atau pintu mana yang terbuka. Berikut ini penjelasan tentang pintu atau jalan yang digunakan syetan untuk menggoda manusia.
Pintu pertama: Hasad dan Tamak.
Tamak yaitu rakus. Ingin memiliki banyak hal tanpa mau berbagi dengan yang lain. Bila seseorang sudah tamak terhadap sesuatu, maka ada saja yang membuatnya tidak menyadari bahwa syetan sedang menggodanya. Contohnya adalah mereka yang rebutan harta warisan.
Pintu kedua: Marah.
Marah dapat merusak akal. Wajar bila pada saat marah kita tidak mampu membuat keputusan yang bijak. Tidak jarang keputusan yang diambil saat marah hanya untuk memuaskan diri, tanpa memperdulikan kepentingan yang lain. Sebab itu kita perlu untuk melindungi diri dari godaan semacam ini.
Diriwayatkan dari Sulaimân bin Shurd Radhiyallahu anhu berkata, “Aku pernah duduk di samping Nabi saat dua orang lelaki tengah saling caci. Salah seorang dari mereka telah memerah wajahnya, dan urat lehernya tegang. Beliau bersabda, “Aku benar-benar mengetahui perkataan yang bila diucapkannya, niscaya akan lenyap apa (emosi) yang ia alami. Andai ia mengatakan: a’ûdzu billâhi minasy syaithânir rajîm, pastilah akan lenyap emosi yang ada padanya (HR. al-Bukhâri)
Pintu ketiga: Berhias yang tidak perlu.
Hal ini tidak hanya meliputi perhiasan berupa emas dan sejenisnya. Namun juga menghiasi tempat tinggal, pakaian dan segala perabot yang ada dengan tujuan yang tidak penting, misalnya untuk pamer.
Pintu keempat: Kekenyangan.
Kekenyangan akan menyebabkan kuatnya syahwat dan melemahnya keinginan melakukan ketaatan pada Allah. Kerugian lainnya akan didapatkan di akhirat, sebagaimana dalam hadits:
“Sesungguhnya orang yang lebih sering kenyang di dunia, dialah yang akan sering lapar di hari kiamat nanti.” (HR. Tirmidzi)
Pintu kelima: Tamak pada orang lain.
Tamak kepada orang lain disini maksudnya adalah menjilat orang lain. Memuji-muji orang lain hanya agar diberikan kemudahan untuk melakukan kesalahan atau maksiat.
Pintu keenam: Tergesa-gesa.
Hal yang perlu diingat adalah, tergesa-gesa dan bersegera itu berbeda. Tergesa-gesa erat kaitannya dengan sifat kurang sabar.
Pintu ketujuh: Cinta harta.
Cinta kepada harta atau duniawi akan membuat kita menjadi orang yang perhitungan dan pelit. Sehingga tidak mau melakukan kebaikan melalui harta yang dimilikinya.
Pintu kedelapan: Mengajak fanatik golongan.
Bentuknya adalah mengajak orang awam supaya ta’ashub (fanatik) pada madzhab atau golongan tertentu. Serta tidak mau beramal selain dari yang diajarkan dalam madzhab atau golongannya.
Pintu kesembilan: Mengajak orang awam untuk memikirkan dzat Allah SWT.
Pahal hal ini ketika dipikirkan oleh mereka yang masih fakir ilmu hanya akan membuat ragu dan akhirnya bisa berpaling.
Pintu kesepuluh: Buruk sangka.
Apabila seseorang selalu berburuk sangka (bersu’uzhon) pada muslim lainnya, pasti dia akan selalu merendahkannya dan selalu merasa lebih baik darinya. Padahal sebagai muslim kita diajarkan untuk tidak merasa lebih baik dari pada orang lain.