Keagungan hari kiamat
Percaya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan hari Kiamat termasuk rukun iman yang terbesar. Di atas keduanya beserta rukun iman lainnya tempat peredaran istiqamah manusia, keberuntungan dan kebahagiannya di dunia dan akhirat. Dan karena begitu pentingnya dua rukun ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala banyak sekali menyertakan di antara keduanya dalam ayat-ayat Al Qur`an:
Demikianlah diberi pelajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’aladan hari akhirat.. (QS. Ath-Thalaaq: 2)
Allah Subhanahu wa Ta’ala, tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia. Sesungguhnya Dia akan mengumpulkan kamu di hari kiamat, yang tidak ada keraguan terjadinya. (QS. An-Nisaa`:87)
Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala(al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’aladan hari kemudian.. (QS. An-Nisaa`:59)
Fitnah Kubur
Dari Al Bara` bin ‘Azib Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata, ‘Kami keluar bersama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pada satu jenazah…’ -dan pada hadits ini-, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Dan datanglah kepadanya dua orang malaikat, lalu keduanya mendudukkannya, lalu bertanya kepadanya: ‘Siapa Rabbmu? Ia menjawab, ‘Rabb-ku adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala.’Keduanya bertanya kepadanya, ‘Apa agamamu?’ Ia menjawab, ‘Agamaku Islam.’ Keduanya bertanya lagi, ‘Siapa laki-laki yang diutus kepadamu ini?’ Ia menjawab, ‘Dia adalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam…‘ (Shahih. HR. Ahmad no 18733 dan Abu Daud no 4753 dan ini lafazhnya, Shahih Sunan Abi Daud no 3979.)
Dari Anas Radhiyallahu ‘Anh, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau bersabda, ‘Apabila seorang hamba diletakkan di kuburnya dan ditinggalkan serta teman-temannya telah pergi, sehingga ia mendengar suara sendal mereka. Datanglah kepadanya dua orang malaikat, lalu keduanya mendudukkannya seraya bertanya kepadanya, ‘Apa yang kamu katakan pada laki-laki ini (Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam)?’ Ia menjawab, ‘Saya bersaksi bahwa ia adalah hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala dan rasul-Nya.’ Dikatakan kepadanya, ‘Lihatlah tempatmu di neraka, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menggantikan engkau dengannya satu tempat di surga.’ Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,’Maka ia melihat keduanya secara bersama-sama. Adapun orang kafir atau munafik, ia berkata, ‘Saya tidak tahu, dahulu aku mengatakan apa yang dikatakan manusia.’ Dikatakan: ‘Kamu tidak tahu dan tidak membaca, kemudian ia dipukul dengan palu besar dari besi satu pukulan di antara dua telinganya. Maka ia berteriak yang bisa didengar orang yang berada di sekelilingnya kecuali jin dan manusia.” (Muttafaqun ‘alaihi HR. Al Bukhari no 1338 dan ini lafazhnya, dan Muslim no. 2870)
Siksa kubur terbagi dua
1. Siksa yang terus menerus, tidak pernah berakhir hingga hari kiamat, yaitu siksa kepada orang-orang kafir dan orang-orang munafik, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala tentang para pengikut Fir’aun:
Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat(Dikatakan kepada malaikat):”Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya kedalam azab yang sangat keras”. (QS. Ghafir:46)
2. Siksa yang berlangsung satu kurun waktu, kemudian berakhir. Yaitu siksa kepada orang-orang bertauhid yang berdosa, maka ia mendapat siksa sesuai dosanya. Kemudian siksa tersebut diringankan darinya, atau terputus (secara total) disebabkan rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala, atau adanya penebus-penebus dosa yaitu berupa sedekah jariyah, atau ilmu yang berguna, atau anak shalih yang berdoa untuknya, atau semisal yang demikian itu.
Dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘Anh, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Sesungguhnya apabila meninggal salah seorang dari kamu, diperlihatkan kepadanya tempat duduknya di pagi dan sore hari. Jika ia termasuk (calon) penghuni surga maka dari penghuni surga, dan jika ia adalah (calon) penghuni neraka maka dari penghuni neraka. Dikatakan: inilah tempat dudukmu sehingga Allah Subhanahu wa Ta’ala membangkitkan engkau kepada-Nya di hari kiamat. (Muttafaqun ‘alaihi. HR. Bukhari no. 1379 dan Muslim no. 2866 dan ini adalah lafazhnya.)
Nikmat kubur
Nikmat kubur diperuntukkan bagi orang-orang beriman yang jujur.
1. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Rabb kami ialah Allah Subhanahu wa Ta’ala” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan):”Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah Subhanahu wa Ta’alakepadamu” (QS. Al Fushshilat:30)
2. Dari Al Barra` bin ‘Azib Radhiyallahu ‘Anh, sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan pada seorang mukmin, apabila dia telah menjawab pertanyaan dua malaikat di kuburnya: …Maka penyeru dari langit mengatakan: bahwa benarlah hamba-Ku, berilah ia kasur dari surga, berilah ia pakaian dari surga, dan bukalah untuknya satu pintu ke surga. Beliau bersabda, ‘Maka datanglah dari aroma dan wangi-wangiannya (surga), dan diluaskan untuknya di kuburnya sejauh matanya memandang.’ (Shahih. HR. Ahmad no. 18733 dan ini adalah lafazhnya. Dan Abu Daud no 4753, Shahih Sunan Abu Daud no 3979.)
Ada beberapa perkara yang menyelamatkan seorang mukmin dari huru-hara dalam kubur, fitnahnya, dan siksanya seperti: mati syahid fi sabilillah, ribath (berjaga malam fi sabilillah), orang yang meninggal karena penyakit perut dan semisalnya.
Tempat menetapnya ruh setelah meninggal dunia hingga hari kiamat
Ruh-ruh di alam barzakh memiliki perbedaan-perbedaan besar: di antaranya ruh-ruh yang berada di a’la Illiyiin (tingkat tertinggi) dalam kelompok tertinggi, yaitu ruh para Nabi ‘alaihimush shalatu was salaam, mereka berbeda-beda dalam kedudukan mereka.
Di antaranya, ruh-ruh yang berada pada bentuk burung yang bergantung di pohon surga, yaitu ruh orang-orang yang beriman.
Di antaranya, ruh-ruh yang berada di talih (paruh) burung hijau yang berjalan-jalan di surga, yaitu ruh sebagian orang-orang mati syahid (syuhada).
Di antaranya, ruh-ruh yang ditahan di dalam kubur, seperti orang yang menyembunyikan harta ghanimah. Di antaranya ada yang ditahan di atas pintu surga disebabkan hutang yang ditanggungnya. Di antaranya ada yang ditahan di dalam bumi disebabkan ruhnya yang rendah.
Di antaranya, ruh-ruh yang berada di dalam tungku api para pezinah.
Di antaranya, ruh-ruh yang berenang di sungai darah dan menelan batu, mereka adalah para pemakan riba… dan seterusnya..