Pengertian Sujud Tilawah dan Bacaannya Lengkap!

Sujud tilawah adalah gerakan sujud yang dilakukan saat membaca ayat-ayat sajadah di dalam al-qur’an.

Apa itu ayat sajadah?

Ayat sajadah adalah ayat-ayat tertentu di dalam al-qur’an, yang apabila di baca disunnahkan bagi pembaca ataupun yang mendengarkan untuk melakukan gerakan sujud tilawah.

Contoh ayat sajadah adalah :

إِنَّ الَّذِينَ عِندَ رَبِّكَ لاَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِهِ وَيُسَبِّحُونَهُ وَلَهُ يَسْجُدُونَ

Artinya : “Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan Hanya kepada-Nya-lah mereka bersujud” (Al-a’raf : 206)

وَللَّهِ يَسْجُدُ مَن فِى السَّمَاوَاتِ وَالاَْرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَظِلَالُهُم بِالْغُدُوِّ وَالاَْصَالِ

Artinya : “Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari” (Ar-rad : 15)

Dalil Sujud Tilawah

كَانَ النَّبِيُّ ‏ ‏صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ‏ ‏يَقْرَأُ عَلَيْنَا السُّورَةَ فِيهَا السَّجْدَةُ فَيَسْجُدُ وَنَسْجُدُ حَتَّى مَا يَجِدُ أَحَدُنَا مَوْضِعَ جَبْهَتِهِ

Artinya : Rasullulah membacakan kami suatu surat, kemudian beliau sujud, kami pun ikut bersujud. (HR.Bukhari)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رضي الله عنه – قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِذَا قَرَأَ ابْنُ آدَمَ السَّجْدَةَ فَسَجَدَ ، اعْتَزَلَ الشَّيْطَانُ يَبْكِي يَقُولُ : يَا وَيْلَهُ وَفِي رِوَايَةِ أَبِي كُرَيْبٍ يَا وَيْلِي أُمِرَ ابْنُ آدَمَ بِالسُّجُودِ فَسَجَدَ فَلَهُ الْجَنَّةُ ، وَأُمِرْتُ بِالسُّجُودِ فَأَبَيْتُ فَلِيَ النَّارُ

Artinya : Jika anak Adam membaca ayat sajadah, lalu dia bersujud, maka setan akan menjauhinya sambil menangis. Setan pun akan berkata-kata: “Celakalah aku. Anak Adam disuruh sujud, dia pun bersujud, maka baginya surga. Sedangkan aku sendiri diperintahkan untuk sujud, namun aku enggan, sehingga aku pantas mendapatkan neraka. (HR.Muslim)

عن عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ – رَضِي اللَّه عَنْه – قَرَأَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ عَلَى الْمِنْبَرِ بِسُورَةِ النَّحْلِ حَتَّى إِذَا جَاءَ السَّجْدَةَ نَزَلَ فَسَجَدَ وَسَجَدَ النَّاسُ ، حَتَّى إِذَا كَانَتِ الْجُمُعَةُ الْقَابِلَةُ قَرَأَ بِهَا حَتَّى إِذَا جَاءَ السَّجْدَةَ قَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا نَمُرُّ بِالسُّجُودِ فَمَنْ سَجَدَ فَقَدْ أَصَابَ وَمَنْ لَمْ يَسْجُدْ فَلا إِثْمَ عَلَيْهِ ، وَلَمْ يَسْجُدْ عُمَرُ رَضِي اللَّه عَنْهم

Artinya : Dari Umar bin Khattab dia pada hari Jum’at membaca di atas mimbar surat an-Nahl. Hingga bila sampai pada ayat sajdah beliau turun lalu sujud sehingga orang-orang pun sujud. Saat Jum’at berikutnya, beliau membaca lagi surat tersebut hingga sampai pada ayat sajdah. Beliau berkata, ‘Wahai manusia, sesungguhnya kita melewati ayat sajdah. Barang siapa bersujud sungguh ia telah benar, dan barang siapa tidak bersujud maka tiada dosa baginya.’ Dan Umar sendiri tidak bersujud. (HR. Bukhari)

Tata cara dan Bacaan Sujud Tilawah

cara untuk melakukan sujud tilawah adalah dengan cara takbir – sujud – takbir. Dan saat takbir kita tidak perlu untuk membaca doa iftitah dan juga kita tidak perlu salam.

Sedangkan bacaan yang dibaca saat sujud tilawah adalah sebagai berikut :

سَجَدَ وَجْهِى لِلَّذِى خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ تَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ

Artinya : ”Wajahku bersujud kepada Penciptanya, yang Membentuknya, yang Membentuk pendengaran dan penglihatannya. Maha Suci Allah Sebaik-baik Pencipta.”

Do’a di atas adalah do’a yang diambil dari hadist yang diriwayatkan oleh Tarmidzi.


Itulah tata cara sujud tilawah sekaligus pengertiannya yang harus kamu ketahui agar menambah wawasan agama kamu. Semoga bisa bermanfaat dan bisa menjadi amal jariyah nantinya.