“Aku soalnya khawatir sama rasa sakit kalau harus melahirkan normal. Jadi aku mau lahir secara Caesar aja.” ucap presenter Melanie Ricardo seperti dikutip dari Koran Jakarta (2-12-2011).
Ketakutan terhadap persalinan adalah perasaan yang normal bagi para calon ibu. Apalagi untuk anak pertama. Ketidakpunyaan pengalaman akan melahirkan menyebabkan sang calon ibu bertanya-tanya dan berkhayal tentang proses persalinan itu. Ada yang membayangkan bahwa proses persalianan itu akan sangat sakit sekali, ada pula yang membayangkan akan terjadi berbagai penyulit dalam proses persalinan itu. Atau ada pula yang berkiblat pada pengalaman teman atau saudara yang mempunyai pengalaman kurang menyenangkan pada saat melahirkan. Padahal sesungguhnya proses setiap persalinan ibu di seluruh dunia tidak ada yang sama, semua punya keunikkan tersendiri. Ada yang cepat ada yang lama, tergantung pada kondisi si ibu dan si janin.
Biasanya ketakutan akan timbul dari ketidaktahuan tentang proses persalinan itu sendiri. Kurangnya informasi membuat si calon ibu men-judge bahwa persalinan adalah proses yang menakutkan. Timbul bayangan bahwa persalinan akan sangat menyakitkan karena akan mengeluarkan bayi yang cukup besar pada jalan lahir yang kecil, lalu menimbulkan robekan yang sangat menyakitkan, belum lagi jika dijahit. Sudah terbayang ibu bidan yang tersenyum jahat dengan jarum jahit ditangan serta gunting dan benang bak tukang baju yang akan menjahit baju bolong. Mungkin agak berlebihan, tapi mungkin kira-kira itulah yang ditakutkan para calon ibu.
Langkah pertama dan paling penting yang harus dilakukan adalah : mencari informasi. Cari informasi sebanyak mungkin tentang persalinan normal. Bagaimana prosesnya dari awal sampai akhir, kalau perlu download video melahirkan yang banyak tersebar di youtube. Pelajari bagaimana proses awal sampai akhir persalinan. Jika masih belum jelas, tanyakan pada bidan terdekat. Sampaikan juga pada bidan jika anda merasa takut melahirkan dan minta pendapat serta nasehat dari bu bidan.
Proses persalinan normal yang selama ini saya lihat memang bermacam-macam. Ada yang cepat, sekali ngeden langsung brojol. Ada juga yang lama. Faktornya banyak, macem-macem. Proses persalinan lama bisa terjadi karena ibu mengedan kurang kuat,biasanya dikarenakan malas makan dan kurang asupan gizi. Selain itu bisa juga terjadi karena si ibu ‘tidak tahu’ bagaimana caranya mengedan, lho kok gak tau? Banyak lho ibu yang saya temui tidak tahu caranya mengedan. Hal ini harusnya bisa diatasi dengan sering-sering ikut kegiatan senam hamil. Biasanya sering diadakan di puskesmas. Di situ diajarkan caranya menarik nafas yang benar ketika persalinan sampai posisi-posisi untuk melahirkan.
Untuk kejadian ‘robekan’ persalinan yang sering ditakuti oleh calon ibu, ada baiknya mencari tau jenis-jenis robekan itu apa saja dan bagaimana bisa terjadi robekan. Menurut pengalaman saya, untuk ibu yang pertama kali melahirkan, biasanya memang terjadi robekan. Tapi jangan khawatir, robekan di sini bukan soak bak celana robek. Paling panjang palingan hanya 2 cm kok. Itu juga jarang. Kalau memang Anda makan-makanan teratur, asupan gizi cukup, sering ikut senam hamil, insyaAllah jalan lahir akan lebih ‘elastis’. Jika memang ngeden-nya pintar, posisi melahirkannya juga nyaman, palingan hanya terjadi lecet saja dan tidak perlu di jahit. Lagipula jika memang terjadi robekan dan harus di jahit, Ibu bisa request untuk memakai obat penghilang rasa sakit. Rasa sakit waktu dijahit bisa benar-benar hilang lho pake obat ini.
Sekarang kan juga banyak alternative lain untuk melahirkan. Jika memang takut sekali untuk melahirkan normal, bisa pilih dengan water birth atau Caesar. Tapi yaaaa lumayan lah yah biayanya. Untuk persalinan normal yang hanya ratusan ribu di puskesmas, kalau dibandingkan dengan water birth dan caesar yang bisa berjuta-juta bahkan puluhan juta, gimana yaaa? Sebaiknya di pikir dulu matang-matang. Jangan lupa cari tau juga tentang resiko resiko persalinan dengan cara-cara tersebut. Setau saya sih selama ini kebanyakan ibu memang menginginkan persalinan normal, bahkan ibu yang diharuskan untuk caesar karena indikasi tertentu pun masih ingin mengusahakan agar melahirkan normal.
Dan menurut pengalaman saya juga, banyak ibu yang melahirkan normal bilang begini, “sakitnya cuma pas kepala bayinya keluar, abis itu benar-benar plong deh, sakitnya hilang saat melihat si dede bayi”. Jaman sekarang, ketika bayi telah lahir, langsung diletakkan di dada ibu agar si bayi mencari sendiri putting susu untuk menyusu. Sementara ibu konsen pada bayi untuk menyusui, jika ada robekan, maka ini adalah saat yang paling tepat untuk penjahitan. Banyak ibu yang mengatakan rasa sakit ketika dijahit tidak begitu terasa karena sibuk melihat si bayi yang lucu mencari-cari putting susu ibunya untuk menyusu.
Sekali lagi, mencari info-info penting seputar melahirkan adalah wajib hukumnya, agar ibu tidak terlalu buta dengan proses melahirkan dan tidak termakan mitos-mitos yang beredar. Tidak lupa untuk selalu memeriksakan keadaan diri dan bayi ke bidan atau puskesmas terdekat. USG juga penting untuk mengetahui keadaan dan posisi janin, apakah normal atau tidak. Jikalau memang ketahuan keadaan janin kurang baik dan harus di caesar, biaya bisa dipersiapkan jauh-jauh hari. Tidak lupa untuk melaksanakan anjuran yang di berikan bidan atau dokter. Kalau dibilang istirahat yang cukup yaa istirahat. Kalau di suruh makan sayur ini atau ikan itu yaaa mbok ya di makan. Toh anjuran itu juga untuk kebaikan ibu sendiri. Jangan lupa untuk selalu jaga pola makan, jika sering mual atau tidak nafsu makan, minta nasehat pada bidan atau dokter. Biasanya di anjurkan untuk makan sedikit-sedikit tapi sering. Jangan lupa juga ikutsertakan suami saat periksa kehamilan, agar suami juga tau tentang keadaan istri dan janin. Jika si istri malas makan, suami bisa mengingatkan nasehat dari bidan yang di dengar waktu periksa hamil.
Yang terakhir, jangan lupa berdo’a. Berdo’a agar segala proses dari kehamilan sampai melahirkan dilancarkan. Anak lahir dengan normal dan tanpa penyulit serta menjadi anak yang sehat. Aminnnn. Selamat melahirkan yaa ibu-ibu..