Tangan Berdoa – Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh, Semoga kita semua selalu alam lindungan dan kasih sayang – NYA. Mungkin kita sering melihat dan mempraktekkan mengangkat tangan pada saat berdoa dalam setiap kali berdoa, namun tahukah kalian tuntunan dan dasar dari amalan tersebut? Tentu dalam melakukan setiap amalan, kita harus mengetahui dasar-dasarnya agar sesuai dengan tuntunan.
Sekarang pertanyaanya, apakah posisi tangan berdoa ada tuntunannya ? Kali ini akan kita bahas dengan mendalam bagaimana dasar tuntunan amalan yang satu ini.
Posisi Tangan Berdoa
Islam memiliki cara dan adab tersendiri dalam melakukan doa yang tentu berbeda dengan agama lainnya. Cara berdoa seorang muslim diidentikkan dengan menadahkan tangan ke langit seolah-olah orang yang meminta. Mungkin kita hanya mengikuti tanpa tahu asal usul dan tuntunan Identitas tersebut. Oleh karena itu sangat penting untuk mengetahuinya, berikut pembahasannya :
Menurut Syeikh Ibnu al Utsaimin, beliau mengatakan bahwa mengangkat kedua tangan saat berdoa ada tiga macam, sesuai dengan kondisi dan tuntunannya:
1. Tangan Beroda yang di Sunnah kan Nabi Muhammad SAW
Ada beberapa kondisi yang manan disunnahkan mengangkat kedua tangan sesuai dengan hadist Rasul SAW, yaitu seperti :
1. Pada saat Berdoa meminta diturunkan hujan, apabila seseorang meminta hujan didalam khutbah shalat jum’at atau khutbah shalat istisqa maka hendaklah dia mengangkat kedua tangannya.
2. Mengangkat kedua tangannya pada saat ibadah haji. Yaitu di Shafa dan di Marwah , mengangkat kedua tangannya di Arafah ketika berdoa, mengangkat kedua tangannya ketika jumrah ‘ula di hari-hari tasriq dan jumrah wustha .
Kedua hal ini tidak disangsikan lagi bahwa seorang mengangkat kedua tangannya berdasarkan sunnah yang diajarkan nabi.
2. Tidak Mengangkat Kedua Tangan Sebagaimana didalam Sunnah
Ada pula adab doa yang menuntun untuk tidak mengangkat tangan pada bedoa, seperti : pada saat berdoa di saat shalat. Sesungguhnya dalam sholat Nabi saw berdoa :
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِب
“Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat.”
Doa diantara dua sujud : رَبِّ اغْفِرْ لِي “Ya Allah ampunilah aku.”
Seperti yang kita ketahui, doa di saat tasyahud akhir. Nabi SAW tidaklah mengangkat tangan di saat itu semua. Sama halnya pada saat khutbah jum’at beliau saw berdoa namun tidak mengangkat kedua tangannya kecuali di saat meminta turun hujan atau meminta keselamatan karena hujan terus menerus.
Kemudian siapa yang mengangkat kedua tangan pada keadaan-keadaan seperti itu maka termasuk dalam perbuatan bid’ah, karena tidak sesuai dengan tuntunan Nabi SAW
Baca Juga : Doa untuk orang yang berangkat umroh
3. Tidaklah Terdapat didalam Sunnah, Baik Mengangkat Kedua Tangan atau Tidak.
Kemudian dalam hal ini, dasarnya diantara adab berdoa adalah hendaklah seseorang mengangkat kedua tangannya, yang mana berdasarkan sabda Nabi saw, “Sesungguhnya Tuhan kalian Yang Maha Suci dan Maha Tinggi adalah Maha Hidup dan Mulia, Dia merasa malu dari hamba-Nya apabila ia mengangkat kedua tanganya kepada-Nya dan mengembalikannya dalam keadaan kosong.”
Selain itu, Nabi saw pernah menyebutkan tentang seorang laki-laki yang telah lama berjalan karena jauhnya jarak yang ditempuh. Sehingga rambutnya kusut, berdebu dan masai. Kemudian orang tersebut mengangkat tangannya ke langit seraya berdoa dan meminta: “Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku.” Padahal, makanannya, minumannya, pakaiannya berasal dari yang haram maka bagaimanakah Allah akan memperkenankan do’anya?.”
Selain itu adal pula pembahasan mengenai mengangkat tangan yaitu, Nabi saw menjadikan mengangkat kedua tangan adalah diantara sebab-sebab dikabulkannya doa, Liqoat al bab al maftuh 51/13.
Itulah tadi pembahasan singkat mengenai tuntunan dan dasar dari tangan berdoa, semoga wawasan kita semakin bertambah dan dapat menjalankan ibadah dengan baik.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh