Dalam buku Renungan Keimanan, Syaikh Ahmad Farid menuliskan bahwa Imam Ibnul Jauzi rahimahullah berkata, “Termasuk sebuah ujian yang menakjubkan saat seorang mukmin berdoa namun belum dikabulkan kemudian ia mengulang ulang doanya, memperlama waktu berdoanya namun belum terlihat juga tanda dia itu dikabulkan, maka hendaknya ia mengetahui bahwa ini merupakan cobaan yang butuh kesabaran.”
Selanjutnya beliau mengatakan, “Bisa jadi penundaan doa itu memiliki maslahat sedangkan penyegeraan justru akan berbahaya karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda:
لا يزال العبد في خير مالم يستعجل يقول قد دعوت ربي فلم يستجب لي
“Kondisi seorang hamba senantiasa akan baik-baik saja selama ia tidak terburu buru dengan berkata: ‘Aku sudah berdoa kepada Rabbku namun belum dikabulkan.'” (HR Bukhari Muslim)
Atau bisa jadi belum dikabulkannya doa karena halangan yang ada pada dirimu, mungkin saja makanan yang kamu kondisi mengandung syhubhat atau saat memanjatkan doa hatimu lalai atau sebagai tambahan hukuman atas dosamu yang engkau tidak benar-benar bertaubat darinya.
Beliau juga mengatakan, “Bahwa Allah mengabulkan doa dengan sesuatu yang lebih baik dan lebih manfaat bagi seorang hamba, terkadang doa tersebut disimpan di akhirat sebagai ganjaran, atau untuk menolak bala bencana atau memberi kenikmatan lain yang lebih baik dan tidak musti yang disebut dikabulkannya doa itu adalah terwujudnya apa yang diharapkan oleh seorang hamba.”
Wallahu A’lam ..
Ustadz Ibnu Hasan Ath Thabari