Sabar secara bahasa berarti al habsu yaitu menahan diri. Selama ini banyak orang yang dengan mudahnya bilang, “kesabaran saya sudah habis”. Padahal bila mau sedikit saja memahami, sabar itu tidak ada batasnya. Saat kita merasa stok sabar kita sudah habis, itu artinya kita sudah kehilangan sabar dalam diri kita.
Sabar itu ada tiga macam, yaitu sabar dalam ketaatan, sabar dalam menjauhi maksiat dan sabar dalam menghadapi takdir.
Sabar dalam Ketaatan. Sabar dalam ketaan kepada Allah maksudnya sabar dalam menjalankan semua hal yang mendekatkan diri pada kualitas taat yang lebih baik.
Allah Ta’ala berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.” (QS. Ali Imron [3] : 200).
Sabar Menjauhi Maksiat. Ini pun tidak mudah. Apalagi sifatnya manusia biasanya adalah mudah teriur dengan maksiat dunia. Seseorang harus menahan diri dari hal-hal seperti berzina, minum minuman keras, mencuri dan perbuatan tercela lainnya untuk mendapatkan kesabaran yang sebenarnya. Hal ini tentu saja membutuhkan pemaksaan diri dan menahan diri dari hawa nafsu yang terus menerus membisiki diri untuk berbuat buruk.
Sabar Menghadapi Takdir yang Pahit. Takdir Allah itu ada dua macam, ada yang menyenangkan dan ada yang sebaliknya. Menghadapi takdir Allah SWT yang menyenangkan sudah seharusnya kita bersyukur. Terkadang ini terasa lebih mudah karena tidak merasakan kesakitan musibah.
Sedangkan takdir Allah yang terasa pahit misalnya seseorang diberikan takdir sakit atau kehilangan hal yang sangat berharga. Untuk ini, Allah memberikan hadiah bagi mereka yang bersabar dengan berkurangnya dosa-dosa yang lalu.