Tips Mengatur Penghasilan Tidak Tetap

Jalan mencari rezeki bukan hanya dari kerja kantoran, dimana setiap bulan kita menerima gaji atas kerja kita di bulan tersebut. Bagi yang memilih pekerjaan di bidang usaha, tentunya pemasukan yang diperoleh setiap bulannya berubah-ubah alias tidak tetap. Jumlah yang bervariasi, terkadang membuat orang bingung dengan penghasilan tidak tetap setiap bulannya. Padahal kebutuhan rumah tangga/pengeluaran tetap selalu ada.

Dengan hasil yang tidak menentu, tentunya ada trik khusus dalam mengatur keuangan rumah tangga yang tidak tetap setiap bulan. Bagaimana supaya tidak ada kebocoran dan kebingungan saat ada pengeluaran tak terduga? Berikut kami sajikan tipsnya untuk Anda.

1. Membuat Daftar Pengeluaran Pasti

Untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga, tentunya terlebih dahulu Anda harus tahu persis apa saja yang Anda butuhkan setiap bulannya dan berapa anggaran yang dibutuhkan. Pengeluaran dibagi menjadi 3: primer (sandang, pangan, papan), sekunder (transport, pulsa, listrik), dan tersier (makan di luar, wisata dan lifestyle).

Dari pengeluaran tersebut berikan skala prioritas: kewajiban, kebutuhan, dan keinginan. Yang harus dipenuhi adalah yang wajib saja. Sedangkan kebutuhan dan keinginan masih bisa ditunda atau dihemat. Misalnya, pengeluaran yang bersifat kebutuhan totalnya 3 juta rupiah, sedangkan yang wajib dipenuhi adalah 2,7 juta rupiah, maka siapkan anggaran sebesar 2,7 juta dan berusahalah hemat dengan anggaran yang tersedia.

2. Menghitung Pendapatan Rata-rata per Bulan

Bagi yang penghasilannya tidak tetap, kadang waktu untuk mendapatkannya juga tidak dapat dipastikan. Ada orang yang penghasilannya mingguan, ada pula yang harian. Buatlah riset kecil-keciln, berapa rata-rata jumlah pendapatan Anda per bulan. Misalnya per minggu rata-rata Anda memperoleh Rp700.000,- maka dalam sebulan Anda dapat mengantongi sekurang-kurangnya Rp2.800.000,-

Kemudian sesuaikan dengan budget pengeluaran Anda. Apabila penghasilan Anda kurang dari pengeluaran, maka solusinya adalah dengan berhemat atau mencari tambahan. Pilah-pilah lagi kebutuhan sesuai degan skala prioritas. Jika pengeluaran Anda melebihi anggaran pengeluaran bulanan, alokasikan sebagai tabungan dan berinvestasilah supaya Anda memiliki dana darurat saat penghasilan menurun.

Perlu diperhatikan, bahwa mindset yang harus dimiliki adalah penghasilan lebih besar dari pengeluaran. Jangan dibalik. Pun setelah penghasilan telah jauh melebihi jumlah pengeluaran, janganlah bertindak boros dan memperturutkan gaya hidup mewah. Karena, yang namanya penghasilan tidak tetap pasti ada pasang surutnya.

3. Buat Pos-pos Pengeluaran

Ini adalah cara yang mungkin tradisional, namun efektif bagi yang memiliki penghasilan tidak tetap. Apalagi jika Anda memiliki usaha sendiri sebagai sumber pemasukan. Tentunya Anda memerlukan suatu metode untuk “menyelamatkan” keuangan Anda.

Buatlah dua rekening berbeda untuk kegiatan bisnis dan keuangan pribadi Anda. Jangan dijadikan satu. Selanjutnya, gunakan uang tersebut sesuai dengan posnya. Untuk dana darurat, bisa dibuatkan rekening satu lagi yang hanya boleh diutak-atik jika memang ada keperluan mendesak saja.

Bagilah keuangan Anda dengan sebaik-baiknya, mana untuk modal menjalankan usaha, cashflow, pengeluaran bulanan, dan dana darurat. Berdisiplinlah dengan pengelolaan dana dan jangan coba-coba untuk mencampuradukkan keuangan keluarga dengan bisnis. Dengan demikian, Anda dapat mengontrol keuangan dengan lebih mudah. Semoga berhasil!