Tips Menyapih Anak

Memasukki usia dua tahun biasanya si kakak harus mulai belajar untuk tidak lagi menyusu ASI dari ibu. Proses berhentinya ini disebut dengan menyapih. Selama ini banyak ibu-ibu yang kewalahan bagaimana menyapih anak harus menyakiti hati anak. Tak jarang ibu-ibu mengolesakan jamu pada putting atau bahkan ada menipu anak dengan mengoleskan lipstick agar dikira berdarah. Proses menyapih seperti ini tentu saja tidak seharusnya terjadi. Sebab anak bisa trauma atau malah lebih parah lagi anak merasa dibohongi dan akhirnya menganggap berbohong untuk kebaikan itu sah-sah saja.

Sebab itu perlu dicari bagaimana tips menyapih dengan baik, agar anak bisa secara sadar dan rela tanpa harus membohongi anak. Berikut ini beberapa tahapan yang bisa dilakukan untuk proses penyapihan:

Sepakati Usia Menyapih. Ayah dan ibu sebaiknya sudah sedari awal menyepakai pada usia berapa anak harus disapih. Sebab proses penyapihan ini bukan hanya tanggungjawab ibu, tapi juga tanggungjawab ayah. Sangat disarankan untuk menyapih pada usia 2 tahun. Sebab sampai usia dua tahun merupakan masa kritis pertumbuhan anak, bila pola pemberian ASI tidak benar dan MPASI tidak memberi kecukupan gizi yang diperlukan tubuh, bayi akan mengalami gangguan pertumbuhan dan kecerdasan.

Berikan pemahaman ringan. Sejak anak mulai bisa sedikit-sedikit bicara dan bisa diajak komunikasi, mulai sampaikan bahwa sebentar lagi tidak boleh minum ASI. Katakan saja alasannya sudah besar, sudah boleh mengkonsumsi minuman lain. Jangan gunakan kebohongan untuk menyapih, misalnya dnegan mengatakan bahwa ASI-nya jadi pahit atau beracun. Memahamkan ini juga bukan hanya tanggungjawab ibu, ayah juga harus bertanggungjawab untuk memahamkan kepada anak tentang hal ini.

Kurangi pemberian ASI. Sejak usia 6 bulan, anak biasanya sudah mendapatkan MPASI atau makanan pendamping ASI. Pemberian MPASI ini biasanya sampai usia 2 tahun. Mendekati usia 2 tahun, mulai kurangi frekuensi pemberian ASI. Bila anak terus meminta, alihkan perhatiannya. Misal dengan mengajak bercanda ketika ingin menyusu atau bermain. Bila sebelumnya 3-4 kali, kurangi menjadi 2-3 kali pemberian ASI. Tawarkan minum jus buah atau cemilan sehat ketika ingin minta ASI.

Ibu harus tega. Biasanya kegagalan menyapih dikarenakan faktor dari ibu yang tidak tega melihat anak terus menangis dan merengek. Apalagi pada hari H yang sudah ditentukan bahwa sejak hari itu no ASI untuk si kakak. Bila anak merengek, gunakan trik seperti mengajak bermain atau kegiatan yang lain. Hindari membohongi anak.