Tips Optimalisasi Dakwah via Facebook

Dakwah facebook,  sudah tak asing di telinga kita. Bahkan saya dan Anda mungkin sudah merasa berada di dalam istilah “dakwah facebook”.

Aktivitas dakwah memang seharusnya sudah menjadi keniscayaan bagi seorang mukmin dalam setiap aspek kehidupannya. Menyeru kepada kebenaran, mencegah kepada kemunkaran serta beriman kepada Allah layaknya ummat terbaik yang telah dipilih oleh Allah dalam Al-Quran, begitulah seharusnya seorang mukmin. Dan facebook sebagai bagian dari kehidupan sosial masa kini tentu saja seharusnya tak luput tersentuh oleh aktifitas dakwah, sebab di dalamnya berisi manusia-manusia yang notabene objek dakwah.

Semangat berdakwah lewat facebook memang oke, namun dari segi keberhasilan mencapai objek dakwah ternyata belum tentu sukses. Dakwah di facebook biasanya hanya menyasar lingkaran yang itu-itu saja, yang sepemahaman, yang saling menyetujui pendapat. Alhasil orang-orang yang masih dangkal pemahamnnya tentang Islam dan masih enggan untuk berislam secara sempurna pun tak tersentuh, apalagi mereka yang belum menjadi muslim.

Lantas apakah dakwah facebook harus terbatas kepada orang-orang yang sepemahaman, sefikroh, seilmu? Tidak salah memang mendakwahi atau saling mengingatkan kepada orang-orang yang sudah paham, yang sudah rajin mencari ilmu sendiri. Namun akankah pemahaman Islam akan berkembang kepada seluruh ummat dengan cara dakwah seperti ini. Apa bedanya dengan sebuah sekte eksklusif yang menyelamatkan golongannya sendiri ke surga, lantas menimpakan neraka kepada orang-orang di luar golongannya?

Jika aktivis dakwah facebook sekalian merasa bahwa ternyata apa yang terjadi memang benar seperti itu adanya, hanya berdakwah kepada rekan-rekan da’i yang sepemahaman, maka berubahlah mulai sekarang. Mari kita ubah metode dakwah facebook kita.

Berikut ini sedikit tips untuk mengoptimalisasi dakwah facebook Anda. Tidak harus dilakukan memang, jika Anda bisa ingin bertahan dengan cara dakwah Anda yang sekarang dengan cakupan yang terbatas. Akan lebih bagus juga jika Anda dapat menambahkan tips-tips dakwah Anda sendiri.

Jangan pilih-pilih teman

Jagat maya adalah dunia yang luas, luasnya sama dengan seluruh penduduk bumi yang mengaksesnya. Jadi jangan batasi dakwah kita dalam sempitnya organisasi dan keluarga kita – kecuali jika memang tujuannya hanya diperuntukkan bagi komunitas tertentu.

Maka approvelah sebanyak mungkin permintaan pertemanan, baik teman sepemikiran ataupun yang berseberangan. Jika kawan baru Anda ternyata hobi menulis status yang “tidak baik”, anggap saja sebagai aspirasi, toh manusia berbahasa sesuai dengan lingkungannya. Jika Anda takut dengan status-status yang “kurang baik” dari teman-teman baru Anda akan mengotori wall Anda, cukup sembunyikan saja, jangan putuskan hubungan pertemanan Anda. Tapi lebih disarankan untuk tidak menyembunyikannya, sebab guru harus selalu mendengarkan muridnya, terlebih jika mereka bertanya.

Semoga dengan demikian, dakwah Anda akan semakin bermanfaat, paling tidak sebagai sebuah informasi baru bagi orang-orang yang belum terlalu memahami Islam.

Manusiawilah!

Banyak aktifis dakwah facebook dalam kesehariannya selalu memposting ayat-ayat Al Quran atau hadist-hadist. Dengan alasan tak ingin berbicara sia-sia, ia hanya menampilkan firman-firman dan sabda-sabda saja di wallnya. Beruntunglah ada iklan dari online shop yang begitu rajin mengetagnya, sehingga wallnya sedikit bervariasi.

Saudaraku, siapakah sebenarnya Anda ini? Jangan-jangan Anda adalah sebuah software yang secara otomatis memposting ayat-ayat Al Quran dan hadits-hadits!? Tak lelahkah mengetik ayat yang sangat panjang sampai muncul tulisan “read more”? Orangpun malas untuk mengkliknya. Itu baru sekali, lha kalau berkali-kali?

Sebab Anda berdakwah kepada sesama manusia, maka manusiawilah! Biarkan teman-teman facebook Anda tahu, bahwa Anda adalah seorang manusia. Anda melakukan pekerjaan seperti manusia lainnya, Anda menghadapi masalah seperti yang lain, maka buatlah status tentang itu, namun yang berwarna islam, beraroma dakwah.

“Sudah dhuha, shower dulu ah… Allahumma inni a’udzubika minal khubusi wal khobaa’its,” ini contoh sederhana status manusiawi, seperti yang biasa oleh dilakukan orang-orang lain, namun tetap diwarnai.

Tentu saja tak salah mengeluarkan amunisi kata-kata mutiara dari hadits dan Qur’an, serta kata-kata indah lainnya, namun tidak harus terus-menerus. Warnai dengan warna manusia yang anda miliki.

Setiap orang memiliki masalah, solutiflah!

Jika Anda sudah menjadi da’i yang beruntung, maka siaplah untuk mendapatkan hadiah berupa pertanyaan. Pertanyan itu perlu jawaban, jika Anda sebagai da’i tidak mau menjawab, mungkin saja sang penanya akan bertanya ke tempat yang salah.

Maka jawablah sesuai dengan kondisi si penanya, jawaban tidak harus selalu ideal atau saklek. Misalnya ada seorang remaja puteri yang dilarang orangtuanya memakai jilbab, jangan suruh ia untuk melawan orangtuanya, apalagi menghujat, berikan solusi yang kreatif. Jika anda tak mampu menjawab, coba browsing segera (ingat, internet bukan melulu facebook, maka manfaatkanlah!), dan berikan link jawaban yang kira-kira tepat dengan kondisi sang penanya.

Kebanyakan teman-teman facebook anda berasal dari sumber yang sama, teman dari teman, teman dari keluarga, atau istilah facebooknya “mutual friends”. Artinya ada kemungkinan masalah yang dihadapi sama. Maka tak ada salahnya anda membagikan jawaban Anda dalam sebuah catatan, tentu saja tanpa menyebutkan identitas sang penanya.

Jika Anda tak ditanya, maka anda bisa melihat status-status “galau” di wall Anda. Status-status itu sebenarnya adalah masalah yang tak ditanyakan. Anda juga bisa membuat catatan solutif tentang itu, dan bagikan.

Semoga kita bisa memperluas lingkaran dakwah kita, serta menyebarkan Islam seluas-luasnya di dunia maya untuk semua, bukan hanya golongan yang sepaham dengan kita.

Wallahua’lam bisshowwab