Beberapa minggu pertama di rumah dengan bayi baru sering merupakan tantangan yang sangat besar. Keraguan, kurang tidur, dan frustrasi, bercampur aduk dengan momen sukacita saat bayi mulai tidur. Perasaan emosional yang naik turun seperti roller coaster yang dirasakan oleh sang ibu baru, dimana hari-hari pertama bayinya lahir adalah hari yang terkadang bisa membuat frustrasi, dimana bayi menangis kelaparan, ingin menyusui namun ASI belum lancar keluar, bahkan sang ibu masih kesulitan menggendong bayinya, masih kesulitan dan belum tahu cara menyusui yang benar, apalagi jika sang ibu melahirkan melalui operasi SC dimana dia masih harus menahan rasa sakit bekas operasi yang seringkali tertendang oleh kaki sang bayi saat menyusu. Sungguh sebuah perjuangan yang sangat melelahkan dan membingungkan. Walaupun disisi lain ada sukacita besar karena malaikat kecil yang dinantikan sudah lahir dan hadir ditengah keluarga.
Perasaan inipun seringkali dirasakan oleh ayah baru, dimana sang ayah seringkali kebingungan dan ragu ketika hendak menenangkan sang bayi, karena si ayah belum tahu cara menggendong bayinya yang kecil. Dan disisi lain ingin meringankan beban sang istri.
Jadilah pendukung bagi pasangan Anda selama kehamilan dan setelah melahirkan. Beberapa wanita melewati masa pasca melahirkan dengan tidak mudah, perubahan hormon-hormon dalam tubuhnya dapat membawa pada perubahan suasana hati yang kurang menyenangkan. Meskipun Anda mungkin tidak memahami suasana hatinya, ingat bahwa hal tersebut bersifat sementara. Sikap dan perhatian sederhana seperti memberikan hadiah kecil, memberikan massage ringan, atau bahkan secangkir teh sangat mereka hargai.
Bagaimana menanggulangi stres sebagai ayah baru?
Beberapa modifikasi gaya hidup bisa dimasukkan untuk mengurangi stres yang dialami oleh ayah baru dan penuh harap. Kita akan melihat beberapa sumber stres dan tips untuk menguranginya.
1. Tanggung jawab baru
Sukacita menyambut bayi baru juga mempunyai tanggung jawab banyak bagi ayah seperti waktunya menyusui, mengganti popok, yang kadang sulit mereka atasi. Tambah lagi, tangisan bayi yang terus-menerus dan gangguan lain di rumah.
Tips: ide yang baik untuk membantu di rumah sejak awal kehamilan. Mulailah mengambil alih tanggung jawab rumah tangga dan kegiatan sehari-hari lainnya seperti mencuci, membantu pasangan memasak, membersihkan rumah, dll. Dengan cara ini, saat bayi lahir, maka ayah akan terbiasa melakukan tugas-tugas di rumah. Bisa juga dengan meminta bantuan kerabat selama bulan-bulan awal atau pembantu untuk menjaga agar rumah tetap bersih.
2. Ketidakmampuan menghabiskan waktu dengan bayi baru lahir
Ayah mungkin merasa sulit menghabiskan banyak waktu dengan bayi baru lahir saat mereka menginginkannya.
Tips: saat ini, beberapa perusahaan menawarkan cuti untuk ayah baru. Manfaatkanlah itu. Atau cobalah mengambil pekerjaan paruh waktu atau “bekerja dari rumah” merupakan pilihan jalan keluar mengatasinya.
3. Beban keuangan
Bayi baru lahir tentunya membutuhkan seluruh hal yang harus dibeli. Mengambil pengasuh juga menambah biaya. Bisa saja Anda sudah memutuskan bahwa pasangan tidak akan bekerja selama 2 – 3 tahun dan Anda menjadi pencari nafkah tunggal. Tentunya ini akan menambah stres.
Tips: Perencanaan kapan harus punya bayi dan menjaga kesehatan membantu meringankan ketegangan ini.
4. Tidur terganggu
Ini tidak bisa dihindari selama periode awal kelahiran bayi. Bayi biasanya bagun 2 atau 3 kali di tengah malam dan ingin disusui atau ganti popok.
Tips: ini bisa diatasi dengan tidur pada jam yang berbeda dengan pasangan. Contohnya, pasangan Anda bisa tidur di ruangan yang berbeda pukul 21.00 – 02.00, sementara Anda berada di kamar bayi siap dengan botol susu (ASI bisa dipompa terlebih dahulu kemudian dimasukkan dalam botol). Kemudian, pukul 02.00 – 07.00 Anda bisa tidur di kamar lain, sementara pasangan dengan bayi di kamar. Dengan cara ini, Anda bisa mendapatkan tidur yang berkualitas, dan bisa beristirahat di pagi hari.
5. Tidak ada atau kurang waktu dengan pasangan
Bayi yang baru lahir menuntut banyak waktu dari kedua orangtuanya. Oleh karena itu, tidak dapat dihindari Anda tidak dapat menghabiskan waktu berkualitas dengan pasangan. Ini selalu menyebabkan stres. Sebelumnya, Anda menggunakan waktu untuk membahas segala sesuatu dengan pasangan, sekarang, tidak ada waktu lagi bagi pasangan Anda untuk mendengarkan.
Tips: percayakan perawatan bayi kepada kerabat atau pengasuh (mungkin 3 – 4 jam dalam seminggu) untuk mencuri waktu beberapa saat jauh dari rumah. Rencanakan makan malam pribadi atau sebuah perjalanan, saat Anda bisa berbicara dengan pasangan. Jika Anda tidak bisa mempercayakan bayi kepada siapa pun, maka ini adalah ide yang baik untuk mengajarkan kemandirian pada bayi. Biarkan bayi tidur di ruang yang terpisah dari orangtua sejak awal. Dengan cara ini Anda dan pasangan bisa berada di ruangan lain dengan tetap menjaga bayi melalui audio atau video monitor.
6. Tanpa seks
Bulan pertama atau kedua tanpa seks (sesuai saran dokter) bisa menimbulkan stres pada beberapa ayah baru. Apalagi, pasangan Anda sangat lelah dengan kegiatan merawat bayi sehingga ia hanya memikirkan tidur ketika melihat tempat tidur.
Tips: bersabarlah. Biarkan pasangan Anda keluar dulu dari gejolak fisik dan emosional pasca melahirkan. Memotivasi untuk berbicara dengannya apa yang dirasakannya. Peluklah pasangan, mungkin ini membantu menenangkannya.
Beberapa tips lain yang membantu Anda mengatasi stres pada periode ini:
- Tanamkan perasaan enjoy, nikmatilah kesibukan yang anda alami saat-saat minggu pertama menyambut kehadiran buat hati. Tanamkan dalam diri anda jika masa-masa indah saat ini tak kan terulang ketika si kecil sudah tumbuh besar dan bisa melakukan semuanya sendiri.
- Be positive. Peran ayah adalah membangun suasana hati istri menjadi produktif menghasilkan ASI. Hal ini karena proses menyusui merupakan proses emosional. Jadi bunda perlu istirahat cukup, makanan yang cukup, serta dalam keadaan rileks dan nyaman untuk produktif menghasilkan ASI.
- Manjakan istri. Melahirkan merupakan proses traumatik bagi istri serta pasca melahirkan istri masih harus mengurus sang bayi. Maka ada baiknya Anda memanjakan istri anda yang telah berjuang untuk buah hati Anda. Jika hubungan intim belum bisa dilakukan, pelukan dan ciuman bisa menjadi pengganti.
- Pembagian tugas malam. Pada malam hari bayi biasanya akan terbangun 2-3 kali. Untuk itu lebih bijaksana jika ayah dan bunda membuat kesepakatan menjaga bayi malam hari agar waktu istirahat ayah maupun bunda tetap terjaga.
- Siap membantu pekerjaan rumah tangga. Pasca melahirkan kondisi istri tentu masih sangat lemah. Pekerjaan rumah tangga yang biasanya dilakukan tentu tak dapat dilaksanakan seperti biasanya. untuk itu pada masa seperti peran ayah untuk membantu sangat diperlukan.
- Berbagi pengalaman dengan ayah lainnya. Dengan berbagi dengan orang lain biasanya ilmu kita akan bertambah karena cara penanganan bayi berbeda antar keluarga.
Pasca melahirkan, para ayah bisa membantu dengan cara:
- Menelepon para saudara, teman untuk mengabarkan kelahiran sebaiknya siapkan daftar nama sebelum hari H agar tidak ada yang terlewatkan
- Membuat foto lalu kirimkan via email kepada teman dan keluarga besar.
- Mencatat saran dokter dan suster sebelum lupa, kelak Anda akan terlalu lelah untuk mengingat itu kembali.
- Menanyakan kondisi isteri Anda kepada dokter kandungan dan kondisi anak Anda kepada dokter anak.
- Membatasi waktu kunjungan para tamu agar dapat beristirahat dan ingatkan kepada para tamu untuk mencuci tangan sebelum memegang bayi.
- Pelajari cara memakai popok, memandikan, membedong dan membantu istri menyusui.
Hal-hal yang perlu dipersiapkan ketika anda pulang kerumah:
- Pasang seprei ditempat tidur atau keranjang bayi.
- Pasang dan siapkan meja ganti pakaiannya. Siapkan segala sesuatu yang Anda perlukan, washlap, popok, kapas dan lain-lain. Tempatkan ditempat yang mudah dijangkau.
- Siapkan lemari pakaian pertama bayi Anda. Keluarkan semua pakaian bayi yang baru Anda beli dari kemasannya, lepaskan semua label harga dan cuci dengan sabun cuci yang tidak mengandung bahan pemutih.
- Lengkapi bahan-bahan makanan di lemari es. Satu atau dua minggu sebelum tanggal perkiraan kelahiran, buatlah makanan yang dapat dibekukan. Pastikan Anda cukup banyak cadangan makanan, susu, mentega, telur, sereal, beras dan sebagainya. Dengan demikian Anda akan makan dengan lebih baik, lebih murah dan terhindar dari perjalanan panik ke toko.
- Jangan membawa terlalu banyak barang kerumah sakit. Ingat anda akan membawa beberapa tas tambahan untuk dibawa pulang.
Semoga bermanfaat.