Saat ini, makin banyak muslimah yang memutuskan untuk mengenakan hijab. Hijab yang dipakaipun beragam modelnya. Dulu sempat ngetren beragam model jilbab artis yang digemari banyak wanita. Namun kini, ada fenomena baru yakni menjamurnya hijab syar’i sebagai pilihan para muslimah yang ingin menyempurnakan menutup aurat.
Hijab syar’i yang dimaksud adalah model hijab berupa gamis panjang dengan bahan yang tebal, dipadukan dengan kerudung/khimar lebar senada dengan gamis yang dikenakan. Ukurannya yang besar membuat lekuk tubuh wanita tertutup dengan sempurna.
Beberapa artis yang menjadi trendsetter hijab syar’i antara lain adalah Oki setiana Dewi, Peggy Melati Sukma, dan Lyra Virna. Mereka memiliki gaya hijab syar’i yang berbeda satu sama lain, sehingga menginspirasi banyak muslimah di Indonesia untuk mengikuti gaya hijab syar’i yang mereka kenakan.
Peluang tersebut dimanfaatkan oleh para produsen dan pedagang pakaian untuk meraup keuntungan. Produsen jeli melihat peluang pasar, kemudian bersaing untuk membuat produk hijab syar’i untuk memenuhi permintaan pasar yang membludak.
Hal ini tentunya menujukkan gejala positif di kalangan muslimah Indonesia untuk menyempurnakan hijab yang mereka pakai. Sebagian muslimah semakin menyadari bahwa model hijab syar’i bukan hanya sekedar mengikuti mode semata, namun memang itulah tuntunan syar’iat islam bagi kaum wanita untuk menutup aurat secara benar.
Namun, ada pula gejala bahwa tren hijab syar’i tidak ubahnya tren jilbab artis yang akan redup seiring pekembangan mode/fashion. Mereka yang kini mengenakan hijab berlomba-lomba mengenakan hijab syar’i yang lagi ngetren. Setelah tren berubah, mereka mungkin saja akn beralih ke model hijab selanjutnya. Jadi, hijab syar’i yang mereka kaenakan sekarang hanyalah sekadar mode, tanpa mengindahkan makna dibalik hijab syar’i tersebut.
Lebih jauh lagi, hijab syar’i yang dijual di pasaran ada yang dibanderol cukup mahal per setnya. Tergantung dengan desain dan bahan yang digunakan. Model dan coraknya juga beragam, ada yang sederhana ada yang cenderung berlebihan. Hal ini tentunya menjadi perhatian tersendiri di kalangan para hijabers syar’i.
Padahal, jika melihat spirit berhijab syar’i, tentunya hijab yang dikenakan bukanlah pakaian kebesaran yang menunjukkan kemewahan. Hijab syar’i semestinya sederhana, karena islam tidak megajarkan kita untuk bermewah-mewah. Tidak perlu memaksakan diri membeli semua model hijab syar’i yang sedang in. Tidak perlu juga mengoleksi hijab syar’i yang berharga fantastis.
Semestinya muslimah tampil dengan hijab syar’i yang sederhana, akhlaknyalah yang perlu disempurnakan. Apalah arti dari berhijab syar’i jika muslimah enggan belajar agama lebih baik dari sebelumnya. Apalah arti hijab syar’i jika tujuan memakainya untuk berbangga-bangga. Lebih baik pakai hijab syar’i yang sederhana, tidak perlu mahal namun pantas. Insya Allah, dengan kemauan untuk mengubah diri menjadi muslimah yang lebih baik akan mendapat ridha dari Allah SWT.
Bagi yang belum berhijab syar’i, tidak boleh mencela yang telah berhijab syar’i namun akhlaknya belum sempurna. Allah-lah yang menilai niat dari perbuatan manusia. Jangan pernah berpikiran, “Ah, mendingan saya, belum berhijab syar’i namun perilakunya baik,” Hei! Sesungguhnya syetan sedang menari bahagia saat seorang muslimah berkata demikian. Ingat, yang dicela belum tentu lebih baik dari yang mendela. Namun yang mencela pasti lebih buruk daripada yang dicela.
Muslimah, perbaiki terus akhlakmu seiring dengan kesadaranmu memakai hijab syar’i. Semoga Allah memberi hidayah kepada kita semua.