Ulama Salaf vs Aliran Syi’ah

Syiah, pada hakikatnya adalah agama tersendiri di luar Islam. Karena Syiah itu konon didirikan oleh seorang tokoh Yahudi yang pura-pura masuk Islam, yaitu Abdullah bin Saba`. Data ini banyak tertulis dalam kitab-kitab Tarikh antara lain dalam kitab Tarikh Ibnu Asakir dan Tarikh Thabari dari jalur Saif bin Umar At-Tamimi.

Ada pula riwayat dari beberapa jalur shahih di antaranya adalah:

Diriwayatkan dari jalur Abu Khaitsamah ia berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin `Abbad ia berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan dari `Ammar ad-Duhani katanya, saya mendengar Abu Thufail berkata tentang keberadaan Abdullah bin Saba`.

Diriwayatkan melalui jalur `Amr bin Marzuk ia berkata, telah menceritakan kepada kami Syu`bah dari Salamah bin Kuhail dari Zain bin Wahb ia berkata, Sayyidina  Ali bin Abi Thalib radhiallahu `anhu berkata: `Ada apa denganku dan dengan orang jahat yang hitam ini (maksudnya Abdullah bin Saba`), ia telah mencela Abu Bakar dan Umar radhiallahu `anhu…!`

Diriwayatkan pula melalui jalur Muhammad bin Utsman bin Abi Syaibah ia berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin `Ala ia berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin `Ayyas dari Mujalid dari Sya`bi ia berkata: Pertama kali yang berdusta adalah Abdullah bin Saba`.

Ibnu Ya`la Al-Mushili berkata dalam kitab Musnadnya: Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib ia berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hasan Al-Asadi ia berkata, telah menceritakan kepada kami Harun bin Shalih dari Harits bin Abdurrahman dari Abul Jallas katanya, aku mendengar bahwa Sy. Ali bin Abi Thalib berjumpa (berkata kepada) Abdullah bin Saba`. (lihat semuanya dimuat oleh kitab Lisanul Mizan 2/40).

Syiah dikatakan agama tersendiri di luar Islam, karena Syiah tidak menyakini kebenaran dan keotentikan Alquran sebagai kitab suci umat Islam.

Kaum Syiah mempunyai kitab pegangan antara lain berjudul Fashlul Khitab Fi Tahrifi Kitabi Rabbil Arbab (Kata Kepastian Adanya Perubahan Pada Kitab Al Quran), karangan tokoh Syiah, Husain Muhammad Taqyun Nuury, 1092 H, yang isinya secara terang-terangan mengingkari keaslian dan kemurnian Alquran kitab suci umat Islam.

Karena keyakinan Syiah semacam itulah maka para ulama terdahulu pun sudah banyak yang terjun memerangi kaum Syiah, sebut saja:

Imam Bukhari berkata: Aku tidak membedakan apakah aku shalat di belakang seorang Jahmi dan Rafidhi (Syiah Imamiyah Itsna `Asyariah), atau aku shalat di belakang Yahudi dan Nashrani. Mereka itu tidak boleh diberikan salam, tidak boleh didatangi (undangannya), tidak boleh dinikahkan (dengan wanita-wanita kaum Muslimin), tidak boleh dijadikan saksi, tidak boleh dimakan sembelihannya. (Kitab Khalqu Af`alil Ibad, hal 125).

Syeikh Abdul Qadir Al Baghdadi, yang kitabnya menjadi rujukan para ulama Asy`ariyah dan Maturidiyah mengatakan: Sedangkan para pengikut hawa nafsu dari kalangan Al Jarudiyah, Al Hisyamiyah, Al Jahmiyah dan Al Imamiyah (Syiah) yang mereka itu telah mengkafirkan sebaik-baik Shahabat, maka kami pun pasti mengkafirkan mereka, di kalangan kami tidak diperbolehkan menshalatkan mereka (kalau mati) dan tidak boleh shalat (menjadi makmum) di belakang mereka. (Ktab Alfarqu Bainal Firaq, hal. 357).

Dalam riwayat Ad Daruquthny diberitakan, bahwa Sayyidina Ali bin Abi Thalib berkata, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Akan datang setelah aku (wafat) satu kaum yang mempunyai ciri tertentu, dan dinamakan Rafidhah (Syiah Imamiyah), jika kalian mendapati mereka, maka perangilah, karena mereka ini termasuk kaum musyrik/kafir.” (Kitab Ash Shawaiqul Muhriqah, hal 5, karangan Imam Ibnu Hajar Al Haitsami, hidup th 899-974 H).

Sayang sekali dewasa ini banyak kalangan yang sudah terlanjur ditokohkan oleh masyarakat, bahkan ada juga yang sudah terlanjur disebut sebagai Kyai NU, ternyata tidak pernah membaca kitab para ulama Salaf minimal yang tersebut di atas, lantas hanya berdasarkan pemikiran pribadinya semata atau berdalil Hak Asasi Manusia, mereka terkesan membela kepentingan pengembangan Syiah di Tanah Air Indonesia.

Capek … deeh !

KH Luthfi Bashori

Pengurus Pusat Ikatan Alumni Timur Tengah
Pengurus Komisi Fatwa MUI Kabupaten Malang
Warga Indonesia keturunan Omben Sampang Madura
HP. 081333007321