Waktu Untuk Sholat Dhuha – Sholat dhuha merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat banyak sekali keutamaanya, mulai dari pengampun dosa, pembuka pintu rejeki, hingga pintu syurga yang disiapkan bagi siapa saja yang rutin mengamalkannya.
Setiap ibadah tentu memliki tuntunan dan ketentuannya masing masing, salah satu yang harus diperhatikan dalam mengamalkan sholat dhuha ialah waktu untuk shalat dhuha. Kalian harus mengetahui kapan sholat dhuha dianjurkan untuk dilakukan dan kapan sholat dhuha menjadi haram untuk dilakukan. Berikut pembahasan mengenai waktu untuk sholat dhuha.
Keutamaan Sholat Dhuha
Berikut ini pembahasan beberapa keutamaan sholat dhuha dan imbalan bagi siapa saja yang dengan rutin mengamalkan sholat dhuha :
Dipermudahkan Urusannya
Adapin diantara keutamaan Shalat Dhuha yang begitu luar biasa, diantaranya ialah dapat mempermudah urusan setiap muslim sebagaimana terdapat di hadits dari Nu’aim bin Hammar Al Ghothofaniy yang mana beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda bahwa,
قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تَعْجِزْ عَنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَكْفِكَ آخِرَهُ
“Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat raka’at shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang.” Dari HR. Ahmad (5/286), Abu Daud no. 1289, Ad Darimi no. 1451, At Tirmidzi no. 475. Kemudian Syaikh Al Albani dan Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits tersebut shahih keberadaannya.
Sedekah dengan Persendian Tubuh
Ternyata shalat Dhuha juga dapat mengganti sedekah dengan seluruh 360 persendian di tubuh kita. Sesuai dengan Abu Dzar, bahwa Nabi shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda
يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى
“Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaha illallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar ma’ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan shalat Dhuha sebanyak 2 raka’at” Berdasarkan HR. Muslim no. 720.
Waktu Untuk Sholat Dhuha
Salah satu dasar dalam tuntunan waktu untuk sholat dhuha yaitu berdasarkan kitab Minhatul Allam, 3:34 yang menjelaskan bahwa :
Disebut Dhuha yaitu mulai dari waktu setelah matahari meninggi hingga dekat dengan waktu zawal, tergelincirnya matahari ke barat.
Berdasarkan kitab tersebut kita dapat membagi waktu Dhuha menjadi dua waktu:
Awal Waktu
Adapun awal waktu untuk sholat dhuha yaitu setelah matahari terbit dan meninggi hingga setinggi tombak yang didirikan.
Adapun dalilnya berdasarkan hadits dari ‘Amr bin ‘Abasah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda bahwa,
صَلِّ صَلاَةَ الصُّبْحِ ثُمَّ أَقْصِرْ عَنِ الصَّلاَةِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ حَتَّى تَرْتَفِعَ فَإِنَّهَا تَطْلُعُ حِينَ تَطْلُعُ بَيْنَ قَرْنَىْ شَيْطَانٍ وَحِينَئِذٍ يَسْجُدُ لَهَا الْكُفَّارُ
“Kerjakan shalat shubuh kemudian tinggalkan shalat hingga matahari terbit, sampai matahari meninggi. Ketika matahari terbit, ia terbit di antara dua tanduk setan, saat itu orang-orang kafir sedang bersujud.” Berdasarkan HR. Muslim no. 832. Dapat kalian lihat di Minhatul ‘Allam, 3: 347.
Kemudian kapan sebenarnya awal waktu itu? JIka diperkirakan sesuai hadist tersebut, awal waktu shalat Dhuha kita-kira 15 menit setelah matahari terbit dari persemayamannya.
Kemudian Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin berkata bahwa, “Awal waktu shalat Dhuha adalah ketika matahari meninggi setinggi tombak ketika dilihat yaitu 15 menit setelah matahari terbit.” Berdasarkan Syarh Al Arba’in An Nawawiyah, hal. 289.
Akhir Waktu
Lalu kapan yang dimaksud dengan Akhir waktu, waktu tersebut yaitu dekat dengan waktu zawal saat matahari akan tergelincir ke barat.
Syaikh Ibnu ‘Utsaimin berkata, “Sekitar 10 atau 5 menit sebelum waktu zawal (matahari tergelincir ke barat).” Idem.
Akhir waktu merupakan Waktu terbaik untuk mengadakan sholat dhuha, yaitu keadaan yang semakin panas. Berikut dalilnya,
أَنَّ زَيْدَ بْنَ أَرْقَمَ رَأَى قَوْمًا يُصَلُّونَ مِنَ الضُّحَى فَقَالَ أَمَا لَقَدْ عَلِمُوا أَنَّ الصَّلاَةَ فِى غَيْرِ هَذِهِ السَّاعَةِ أَفْضَلُ. إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ صَلاَةُ الأَوَّابِينَ حِينَ تَرْمَضُ الْفِصَالُ
Zaid bin Arqom melihat sekelompok orang melaksanakan shalat Dhuha, lantas ia mengatakan, “Mereka mungkin tidak mengetahui bahwa selain waktu yang mereka kerjakan saat ini, ada yang lebih utama. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “(Waktu terbaik) shalat awwabin (shalat Dhuha) yaitu ketika anak unta merasakan terik matahari.” Berdasarkan HR. Muslim no. 748. Adapun maknanya yaitu ketika kondisi panas di akhir waktu.
Kemudian Imam Nawawi mengatakan bahwa, “Inilah waktu utama untuk melaksanakan shalat Dhuha. Begitu pula ulama Syafi’iyah mengatakan bahwa ini adalah waktu terbaik untuk shalat Dhuha. Akan tetapi boleh pula dilakukan ketika matahari terbit hingga waktu zawal.” Berdasrkan Syarh Shahih Muslim, 6: 28
Itulah beberapa penjelasan mengenai waktu untuk sholat dhuha serta keutamaannya. Semoga bermanfaat bagi kita semua!