Cinta lama bisa bersemi kembali lho…. Kok ndadak pakai “lho” segala sih…. Apapun judul tulisan ini, berbahagialah Anda yang tidak pernah memiliki sejarah “cinta lama”, karena tidak perlu khawatir akan ada yang bersemi kembali. Namun Anda tetap memiliki kemungkinan “ada cinta baru” yang sewaktu-waktu tumbuh bersemi. Weleh, podho wae mas…. Sami mawon.
Tuan-tuan dan Nyonya-nyonya yang saya muliakan, alkisah, kita telah hidup di zaman yang serba mungkin. Zaman kakek kita dulu, untuk menemukan teman lama susahnya bukan main. Mencari teman sewaktu SD, atau teman SMP, atau teman SMA atau teman kuliah, atau teman perjuangan, wah minta ampun. Bagaimana cara agar bisa bertemu teman yang sudah puluhan tahun terpisah. Tidak tahu lagi rimbanya dimana, dan tidak tahu harus kemana mencarinya.
Kini, kita telah dihadiahi oleh globalisasi dengan sejumlah mesin pencari. Mencari apa saja, kita akan bertemu jawabannya. Jika Anda tidak mengenal saya sama sekali, cobalah buka Google, lalu ketik nama saya : “Cahyadi Takariawan”, lalu tekan enter, pasti Anda akan menemukan sejumlah informasi tentang saya. Jika Anda tidak tahu peta Jawa Timur, dengan mudah Anda akan menemukannya di google map dan sejumlah mesin pencari sejenis itu. Mudah sekali, luar biasa.
Maka semudah itu pula mencari teman lama, sengaja ataupun tidak sengaja. Lewat jejaring sosial, kita dengan sangat mudah terhubung dengan banyak sekali manusia dari berbagai negara. Ada yang kita kenal, banyak pula yang sama sekali tidak kita kenal. Lewat Facebook, Twitter dan berbagai perangkat jejaring sosial lainnya, kita terhubung dengan siapa saja. Di antaranya, kita terhubung dengan teman-teman lama. Bahkan, dengan “seseorang yang sangat istimewa”, yang pernah memasuki hati Anda duapuluh tahun silam…..
Setelah terhubung, kemudian kontak lewat media cyber tersebut. “Aku kirim pesan di inbox Fesbuk-mu”, begitu tulisan di dinding akun Fesbuk Anda. Lalu Anda membukanya, dan mulailah komunikasi itu. Bertukar nomor HP, alamat email, PIN Blackberry dan seterusnya dan seterusnya….. Maka komunikasi pun berlanjut.
Saat mulai komunikasi itu, awalnya sekedar bertanya kabar dan bercerita hal-hal umum saja setelah sekian lama tidak berjumpa. Namun akhirnya masuk pula ke urusan yang pribadi bahkan sangat pribadi. Mulai curhat, menceritakan persoalan keluarga. Hingga akhirnya mulai menceritakan ketidakbahagiaan, dan membayangkan betapa bahagia jika bisa melewati waktu bersama Anda lagi.
Semula Anda biasa saja, karena tidak membayangkan bertemu seseorang yang sudah lama namanya Anda kubur. Namun karena intensifnya komunikasi, perlahan hati Anda mencair. Kebekuan hati Anda mulai tercairkan oleh hadirnya orang lama yang sempat Anda cintai di masa lalu. Padahal kini semua sudah berubah. Anda telah memiliki pasangan hidup yang sah, si diapun sudah memiliki keluarga. Namun dia selalu mengatakan tidak bahagia menikah dengan pasangannya, dan membayangkan ingin kembali kepada Anda.
Anda dibuat berhitung. Antara keluarga yang sudah Anda bangun selama ini, dengan hadirnya orang lain yang menghidupkan kembali hati Anda. Sepertinya Anda kembali muda. Sepertinya Anda baru bangun dari tidur dan melihat bahwa bunga-bunga sedemikian indahnya. Sepertinya Anda belum pernah merasakan suasana hati seperti ini. Sepertinya Anda belum pernah merasakan semangat dan bahagia yang sedemikian kuatnya.
Ya. Anda jatuh cinta lagi pada orang yang pernah Anda cintai.
Wah, gawat ! Padahal Anda sudah punya suami, dan dia sudah punya isteri. Padahal Anda sudah punya isteri, dan si dia sudah punya suami. Hem hem hem…. Mulailah mencari cara untuk sering bertemu. Berbohong kepada suami, berbohong kepada isteri, demi bertemu kekasih lama yang hadir kembali. Tiba-tiba Anda melihat dunia sudah berubah sama sekali. Anda seperti menjadi orang baru, dan diapun begitu.
Ayo segera dibuat kegiatan untuk alasan. Namanya Reuni SD, Reuni SMP, Reuni SMA, Reuni Fakultas Anu Universitas Inu Angkatan Itu…. Reuni Penonton Film Nyi Blorong, Reuni Panitia 17 Agustus 1985, Reuni Panitia Penyambutan Siswa Baru angkatan 1976, Reuni Penumpang Kereta Api Senja Utama, atau apa sajalah…. Kalau pas Ramadhan ya Buka Puasa Bersama, kalau pas Syawal ya Syawalan Bersama, kalau pas tahun baru ya perayaan Malam Tahun Baru…. Yang penting ada si dia dalam acara itu. Reuni diadakan seminggu sekali, tempatnya di rumah Anda atau di rumah si dia. Lama-lama pesertanya tambah sedikit karena pada bosan reunian, akhirnya tinggal Anda berdua yang rajin datang reuni. Lalu, Reuni diajukan sehari sekali.
Tiba-tiba Anda dan si dia tambah berani. Kini berani janjian, berjalan-jalan berduaan, menyusuri tempat-tempat yang dulu pernah Anda kunjungi bersama. Makan siang di rumah makan favorit saat SMA. Nonton film di gedung bioskop dekat SMA, eh ternyata sekarang sudah tutup. Jadinya Anda membuat film sendiri di sepanjang jalan kenangan. Berbalas SMS setiap menit, telpon tiap satu jam sekali, durasi telponnya dua jam (nombok dong). Tagihan telepon paska bayar Anda membengkak. Wah, bulan kemarin tagihannya sepuluh juta, bulan ini tagihannya duapuluh juta….. Padahal biasanya cuma limaratus ribu rupiah saja. Tapi Anda bahagia.
Tiba-tiba Anda sangat peduli dengan dia dan semua urusannya. Anda selalu siap membantu segala keperluannya. Anda merasa menjadi pahlawan super hero bagi si dia, yang selalu siap memberikan bantuan kapanpun diperlukan. Uang Anda terhambur tanpa terhitung. Waktu Anda tersita untuk mengurus semua hal tentang dia. Aneh, Anda tidak merasa lelah, Anda tidak merasa capek. Anda sangat senang saat dia meminta tolong. Anda benar-benar bahagia saat bersamanya.
Tiba-tiba Anda sangat memperhatikan penampilan. Pakaian Anda sangat rapi, penampilan Anda sangat elegan. Demikian teliti Anda dengan semua bagian tubuh Anda yang semula kurang Anda perhatikan. Kini Anda rajin ke salon, Anda rajin ke perawatan kulit dan perawatan wajah, Anda rajin mengikuti program olah raga, program diet Anda sangat teratur, Anda mengganti sabun mandi, shampo dan parfum, karena itu kesukaan si dia. Anda lakukan apapun, untuk menyenagkan si dia.
Hei hei hei….! Hati-hati Tuan, hati-hati Nyonya! Anda sudah punya isteri, Anda sudah punya suami. Anda sudah punya anak, bahkan Anda sudah punya cucu. Jangan terjebak dalam kerumitan hubungan seperti itu. Ayolah mumpung belum terlalu jauh, kembali kepada keluarga masing-masing.
Saya ada beberapa saran untuk Anda semua, agar terhindar dari jebakan cinta lama bersemi kembali seperti itu.
1. Beningkan Pikiran Anda
Tuan, Nyonya, cobalah pikir masak-masak dengan pikiran yang bening. Siapa sih Anda, dan siapa pula dia ? Bukankah Anda terikat oleh sebuah ikatan pernikahan yang sah dan sakral, dia pun juga demikian. Pernikahan telah Anda laksanakan atas nama Tuhan, atas nama agama, atas nama negara. Bukan main-main, Anda telah berikrar untuk menjaga dan membahagiakan keluarga Anda. Jangan rusak kebahagiaan keluarga Anda demi mengejar kebahagiaan Anda bersama si dia.
Beningkan pikiran Anda, jangan terkotori oleh pikiran tentang si dia. Letakkan saja pikiran tentang si dia, jangan Anda ambil lagi. Dia sudah memiliki pasangan, dia sudah dewasa. Yakinlah, dia akan bisa menyelesaikan masalahnya sendiri bersama pasangannya. Kehadiran Anda dalam hidupnya bukan menyelesaikan masalah, namun justru menambah berat permasalahannya. Jangan ganggu dia.
Beningkan pikiran Anda, jika perselingkuhan ini diketahui pasangan dan anak-anak Anda, akan bisa menghancurkan bahtera rumah tangga yang sudah Anda bangun selama ini. Tidak mudah mengembalikan gelas retak agar mulus seperti semula. Jika Anda mulai bermain api, bersiaplah menghadirkan pemadam kebakaran, karena api akan menjalar dengan sangat cepat dan tidak pandang bulu. Bulu apapun akan dilahapnya, hingga semua bisa hangus tanpa sisa.
Coba perhatikan kata-kata saya ini. “Orang yang sepertinya sedemikian perhatian kepada Anda saat ini, dia adalah orang yang tidak perhatian kepada keluarganya. Dia tengah mengkhianati keluarganya. Dia khianati pasangannya, dia khianati anak-anaknya, demi mengejar Anda. Maka apa jaminannya bahwa nanti dia tidak mengkhianati Anda? Bukankah sekarang dengan mudah dia ceritakan kejelekan dan kekurangan pasangannya di depan Anda ?”
Perhatikan pula kata-kata saya ini. “Orang yang sepertinya sangat care kepada Anda saat ini, mampu menampung curhat Anda, dan sedemikian nyaman berbincang dengan Anda, dia adalah orang yang tidak bisa nyaman berbincang dengan pasangannya di rumah. Dia tidak care dengan keluarganya, jadi sesungguhnya dia sedang berpura-pura dan bermain sandiwara di depan Anda”.
2. Bersihkan Hati Anda
Tuan, Nyonya, bersihkan hati Anda. Hati yang bersih akan menuntun Anda kepada perbuatan mulia, sebaliknya jika hati kotor akan mudah membawa Anda kepada perbuatan tercela. Cara membersihkan hati adalah dengan mendekatkan diri kepada Tuhan. Bertaubatlah, mohonlah ampunan kepada Tuhan. Anda telah terlibat dalam perselingkuhan dan hubungan hati yang sangat rumit. Anda berpotensi merusak keutuhan rumah tangga orang, dan itu berdosa.
Bersihkan hati Anda, jangan sampai nafsu menguasai jiwa Anda yang membuat Anda kehilangan nalar dan pertimbangan. Langkah Anda bersama si dia sangat berpotensi merusak keutuhan keluarga Anda sendiri, dan pasti Anda akan sangat menyesal jika keluarga yang sudah bersusah payah Anda bina ini nantinya rusak binasa.
3. Jadikan Rumah sebagai Kontrol Anda
Ayolah Tuan, ayolah Nyonya, jangan sembunyikan sesuatu di rumah Anda. Asyik sekali Anda bermain fesbuk, twitter, berikirim email berbincang lewat blacberry, chatting, kirim SMS, telpon dan lain sebagainya. Handphone selalu Anda bawa kemana-mana, tidak pernah Anda tinggal di rumah. Ke kamar mandi pun tetap membawa HP dan Blackberry. Khawatir pasangan atau anak Anda membuka rahasia hubungan Anda dengan si dia.
Letakkan HP, Blackberry, laptop, iPad, galaxy, tablet atau apapun namanya teknologi kayak gituan (habis saya tidak tahu namanya), di rumah Anda. Biarkan semua angota keluarga bisa meng-akses akun email, Fesbuk, Twitter, Blog, Blackberry, dan HP Anda. Jika pasangan Anda ingin tahu isi SMS yang ada di HP Anda, kapanpun dia bisa melakukannya. Jika pasangan Anda ingin masuk ke Fesbuk atau Twitter Anda, dia tidak perlu mencuri teknologi utnuk membongkar akun pribadi Anda. Sudahlah, biarkan jejaring sosial itu menjadi milik bersama di rumah Anda. Sebagaimana Anda berhak dan bisa melihat HP pasangan Anda, melihat akun fesbuk dan emailnya, melihat pesan-pesan di BBMnya.
4. Mendekatlah kepada Pasangan Anda
Hai Tuan, hai Nyonya, jangan menjauh dari pasangan Anda. Ingatlah, semua keluarga pasti memiliki masalah. Semua pasangan memiliki persoalan. Jangan suka membesar-besarkan dan Anda gunakan untuk bahan cerita kepada orang lain. Bahkan menjadi bahan curhat kepada si dia. Kejam sekali Anda, “menjual” kelemahannya demi mendapatkan simpati dan rasa iba dari si dia. Jika Anda dengan pasangan tengah ada masalah, hadapi dan selesaikan dengan baik-baik. Jangan Anda jadikan alasan menjauh dari pasangan utnutk mendekat kepada orang ketiga.
Semakin Anda menjauh dari pasangan, yakinlah persoalan Anda akan semakin sulit diselesaikan. Jika Anda mulai curhat kepada orang ketiga, yang ternyata adalah si dia, maka Anda menambah bibit-bibit persoalan baru dalam kerumitan persoalan yang tengah Anda hadapi bersama pasangan. Maka begitu Anda merasakan ada masalah dengan pasangan, semakin mendekat dan merapatlah kepada pasangan. Jangan biarkan ada orang ketiga yang masuk.
5. Ajak Pasangan Anda Refresing Berdua
Mari Tuan, mari Nyonya, sesekali waktu ajak pasangan Anda refreshing berdua saja. Mungkin Anda berdua terlalu sibuk selama ini sehingga kurang saling memperhatikan. Anda merasa nyaman setelah ada si dia yang sedemikian perhatian kepada Anda. Sepertinya Anda menemukan surga, setelah sekian lama didera suasana lelahnya bekerja, tanpa ada seseorang yang sedemikian care kepada Anda di rumah. Hei hei hei…. Tuan, Nyonya, jangan salah. Pasangan Anda pun bisa melakukan hal yang sama.
Carilah waktu yang tepat dan suasana yang nyaman. Ajak pasangan Anda berjalan-jalan ke tempat-tempat romantis yang Anda suka. Ajaklah naik sepeda kayuh berdua, nonton film berdua, makan malam di tempat yang romantis, ayolah Tuan, ayolah Nyonya, pasti Anda bisa. Anda hanya kurang perhatian saja kepada pasangan Anda. Pasangan Anda pun banyak kelebihan, dan Anda bisa lebih menggali berbagai macam hal darinya.
6. Mendekatlah kepada Anak-anak Anda
Lihat anak-anak Anda Tuan, perhatikan anak-anak Anda Nyonya. Mereka semakin dewasa, mereka semakin mengerti dunia. Anak-anak adalah aset yang sangat berharga bagi Anda. Merekalah penerus sejarah keluarga Anda. Maka jangan menjauh dari mereka. Jadikan anak-anak sebagai pengingat bagi Anda, agar Anda tidak menyimpang. Wibawa dan harga diri Anda akan hancur berkeping di depan anak-anak Anda, jika mereka mengetahui orang tuanya selingkuh.
Anda juga memberikan contoh buruk bagi anak-anak, jika Anda melakukan perselingkuhan. Anda mengajarkan ketidaksetiaan, Anda mengajarkan kebohongan dan pengkhianatan, jika Anda meneruskan hubungan dengan si dia. Ayolah Tuan, ayolah Nyonya, tinggalkan saja si dia. Mendekatlah kepada anak-anak Anda. Jangan rusak masa depan anak-anak dengan perselingkuhan yang Anda lakukan. Ketahuilah, perselingkuhan sangat menyakitkan bagi anak-anak Anda. Mereka pasti kehilangan figur dan teladan jika menyaksikan Anda membangun cinta dengan orang lain.
Bukankah selama ini Anda telah menjadi kebanggaan anak-anak Anda ? Jangan hancurkan harapan dan kebanggaan mereka kepada Anda.
Tuan, Nyonya, itulah enam resep dari saya. Jangan biarkan cinta lama Anda kepada orang lain bersemi kembali, padahal si dia sudah memiliki pasangan dan Andapun sudah memiliki pasangan. Arahkan energi cinta Anda kepada pasangan dan keluarga Anda. Luapkan kegembiraan hati kepada pasangan dan anak-anak Anda. Jatuh cintalah kepada pasangan Anda, jangan mencari-cari dari si dia yang bukan milik Anda.
nDalem Mertosanan, Yogyakarta, 3 September 2011