1. Hadits Puasa 2 Hari di Bulan Muharram (Hadits Palsu)
Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa berpuasa dua hari dari bulan Muharram, maka untuknya pahala tiap harinya sebanyak tiga puluh kebaikan.” [Mu’jam Al-Kabiir no. 11082]
2. Hadits Puasa Sehari Sebelum atau Sesudah Asyura (Hadits Dhaif Munkar)
Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Berpuasalah kalian pada hari ‘Asyura’ dan selisihilah Yahudi dengan berpuasa sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya.” [Musnad Ahmad no. 2155]
3. Hadits Hari Asyura adalah Hari Puasanya Para Nabi (Hadits Dhaif)
Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Berpuasalah pada hari ‘Asyura’ karena hari itu adalah hari berpuasanya para Nabi, maka berpuasalah kalian.” [Mushannaf Ibnu Abi Syaibah no. 9440]
4. Hadits Shalat antara Zhuhur dan Ashr di Hari Asyura (Hadits Palsu)
Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa shalat pada hari ‘Asyura’ pada waktu yang terdapat di antara Zhuhur dan ‘Ashr sebanyak empat puluh raka’at, membaca di tiap raka’atnya surat Al-Faatihah sekali, ayat Kursi sepuluh kali, Qul huwallaahu ahad sebelas kali, Al-Mu’awwidzatain (Al-Falaq dan An-Naas) lima kali, dan jika salam beristighfar sebanyak tujuh puluh kali, maka Allah akan mengkaruniakannya surga Firdaus yang kubahnya berwarna putih, didalamnya terdapat sebuah rumah terbuat dari batu-batu zamrud berwarna hijau, ruangan dalam rumah tersebut semisal tiga kali lipat luasanya dibanding luas dunia, dan didalam rumah tersebut terdapat ranjang yang terbuat dari cahaya, tiang-tiang ranjang tersebut terbuat dari batu amber berwarna kelabu, diatas ranjang tersebut terdapat seribu kasur terbuat dari za’faran.” [Al-Maudhuu’at 1/122]
5. Hadits Menghidupkan Malam Asyura’ (Hadits Tidak Shahih)
Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang menghidupkan malam ‘Asyura’ maka dia sesungguhnya seperti seorang hamba Allah Ta’ala yang beribadah bagaikan para penduduk langit, dan barangsiapa yang shalat empat raka’at, didalam tiap raka’atnya ia membaca Alhamdu (Al-Fatihah) sekali dan Qul huwallaahu ahad (Al-Ikhlaash) lima puluh kali, Allah akan mengampuni dosa-dosanya sebanyak lima puluh tahun yang lampau dan lima puluh tahun yang akan datang, dan Allah akan membangun untuknya semisal ribuan-ribuan mimbar dari cahaya di tempat tertinggi.” [Al-Maudhuu’at 1/122]
6. Hadits Berpuasa Sembilan Hari di Bulan Muharram (Hadits Palsu)
Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa sembilan hari dari awal bulan Muharram, Allah akan membangun untuknya sebuah kubah di udara seluas satu mil kali satu mil, padanya terdapat empat pintu.” [Al-Maudhuu’at 2/199]
7. Hadits Berpuasa di Hari Terakhir Dzulhijjah dan Awal Bulan Muharram (Hadits Palsu)
Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa berpuasa di hari terakhir bulan Dzulhijjah dan di hari pertama bulan Muharram, maka sungguh ia telah menutup tahun yang lampau dan membuka tahun yang akan datang dengan puasa dan Allah akan menjadikan baginya kaffarah dosa selama lima puluh tahun.” [Al-Maudhuu’at 2/198]
8. Hadits Ramadhan dan hari ‘Asyura’ yang Paling Utama untuk Berpuasa (Hadits Gharib)
Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidak ada hari yang mempunyai keutamaan dalam berpuasa kecuali bulan Ramadhan dan hari ‘Asyura’.” [Mu’jam Al-Kabiir 11253]
9. Hadits Berqurban Hingga Hilal Muharram (Hadits Mursal)
Nabiyullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Berqurbanlah hingga terlihat hilal Muharram, bagi mereka yang menyukai untuk menundanya.” [Al-Maraasiil li Abi Daawuud no. 377]
10. Hadits Orang-orang syi’ah Raafidhah (Hadits Palsu)
Hadits pertama :
مَا مِنْ عَبْدٍ يَبْكِي يَوْمَ قَتْلِ الْحُسَيْنِ، يَعْنِي يَوْمَ عَاشُورَاءَ، إِلا كَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ أُولِي الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ “
“Tidaklah seorang hamba menangis pada hari terbunuhnya Al-Husain, yaitu hari ‘Asyura’, melainkan ia akan bersama para Rasul Ulul ‘Azmi di hari kiamat.”
Hadits kedua :
من أن البكاء يوم عاشوراء نور تام يوم القيامة
“Barangsiapa yang menangis pada hari ‘Asyura’, baginya cahaya yang sempurna di hari kiamat.”
Kedua hadits ini adalah hadits palsu. [Al-Fawaa’id Al-Majmuu’ah 1/441]
11. Hadits Panjang Mengenai Mengusap Kepala Anak Yatim pada Hari ‘Asyura’ (Hadits Palsu)
Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa berpuasa hari ‘Asyura’ pada bulan Muharram, Allah akan memberikannya pahala sepuluh ribu malaikat. Dan barangsiapa berpuasa hari ‘Asyura’ pada bulan Muharram akan diberikan pahala sepuluh ribu haji dan ‘umrah dan pahala sepuluh ribu syahid. Dan barangsiapa mengusapkan tangannya pada kepala anak yatim di hari ‘Asyura’, Allah Ta’ala akan mengangkat derajatnya sebanyak helai rambut (yang diusap). Dan barangsiapa memberi makanan untuk berbuka puasa kepada seorang mu’min di malam ‘Asyura’ maka sesungguhnya ia bagaikan memberi makanan untuk berbuka puasa kepada sekumpulan umat Muhammad ‘Alaihish Shalatu wassalaam dan mengenyangkan perut mereka semua.”
Para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, sungguh Allah telah mengutamakan hari ‘Asyura’ atas hari-hari lainnya.” Rasulullah bersabda, “Ya.” [Tanbiihul Ghaafiliin li As-Samarqandiy 1/191]
12. Hadits Bumi dan Langit Tercipta di Hari Asyura (Hadits Bathil dan Munkar)
Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla telah mewajibkan kepada bani Israa’iil puasa satu hari dalam setahun, ia adalah hari ‘Asyura’, yaitu hari kesepuluh dari bulan Muharram. Oleh karena itu, hendaklah kalian berpuasa ‘Asyura’ dan lapangkanlah nafkah kalian terhadap keluarga kalian pada hari itu karena sesungguhnya barangsiapa melapangkan nafkah kepada keluarganya dari harta bendanya pada hari ‘Asyura’, niscaya Allah akan melapangkan rezekinya sepanjang tahun.
Lakukanlah puasa ‘Asyura’, karena pada hari itu Allah menerima taubat Nabi Adam, mengangkat Nabi Idriis menuju tempat yang tinggi, menyelamatkan Nabi Ibraahiim dari api, mengeluarkan Nabi Nuuh dari kapalnya, menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Muusaa, memberikan tebusan bagi Nabi Ismaa’iil dari penyembelihan, membebaskan Nabi Yuusuf dari penjara, mengembalikan mata penglihatan Nabi Ya’quub, membebaskan Nabi Ayyuub dari bencana dan penyakit, mengeluarkan Nabi Yuunus dari perut ikan paus, membelah lautan menjadi daratan bagi bani Israa’iil, mengampuni dosa-dosa Nabi Muhammad dari yang telah lampau maupun yang akan datang. Pada hari itu juga Nabi Muusaa menyeberangi lautan, Allah menurunkan taubat kepada kaum nabi Yuunus. Maka barangsiapa berpuasa pada hari ‘Asyura’, ia akan memperoleh penghapusan dosa selama empat puluh tahun.
Hari ‘Asyura’ adalah hari pertama yang Allah ciptakan dari hari-hari dunia. Pada hari ‘Asyura’, Allah menurunkan hujan dari langit untuk pertama kalinya, dan pada hari itu juga pertama kali rahmat Allah turun ke bumi.
Barangsiapa berpuasa ‘Asyura’, maka seakan-akan ia berpuasa sepanjang tahun. Puasa ‘Asyura’ adalah puasanya para Nabi. Dan barangsiapa menghidupkan malam Asyura’ maka seakan-akan ia beribadah kepada Allah seperti ibadahnya para penghuni tujuh langit. Barangsiapa shalat empat raka’at dan pada setiap raka’at ia membaca Alhamdu (Al-Fatihah) sekali dan Qul huwallahu ahad (Al-Ikhlaash) lima puluh kali, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya selama lima puluh tahun yang lampau dan lima puluh tahun yang akan datang, dan Allah akan membuatkan baginya satu juta mimbar terbuat dari cahaya di hadapan para malaikat yang mulia.
Barangsiapa memberi seteguk air minum (pada hari ‘Asyura’), maka seakan-akan ia tidak pernah bermaksiat kepada Allah sekalipun. Barangsiapa mengenyangkan keluarga orang-orang miskin pada hari ‘Asyura’, maka ia akan berjalan di atas Ash-Shiraath dengan secepat kilat.
Barangsiapa bersedekah dengan suatu sedekah pada hari ‘Asyura’, maka seakan-akan ia tidak pernah menolak seorang pun yang meminta-minta. Barangsiapa mandi pada hari ‘Asyura’, maka ia tidak akan mengalami sakit apapun kecuali kematian. Barangsiapa memakai celak pada hari ‘Asyura’ maka kedua matanya tidak akan mengalami sakit sepanjang tahun tersebut. Barangsiapa tangannya mengusap kepala anak yatim, maka seakan-akan ia telah berbuat baik kepada semua anak yatim.
Barangsiapa berpuasa pada hari ‘Asyura’, maka ia diberi pahala sepuluh ribu malaikat. Dan barangsiapa berpuasa pada hari ‘Asyura’, ia akan diberi pahala seribu haji dan umrah. Barangsiapa berpuasa pada hari ‘Asyura’, maka ia diberi pahala seribu syahid. Barangsiapa berpuasa pada hari ‘Asyura’, maka ia diberi pahala tujuh lapis langit.
Pada hari ‘Asyura’ Allah menciptakan langit dan bumi, gunung-gunung dan lautan, ‘Arsy, Al-Qalam (pena), Lauhul Mahfuuzh, dan Malaikat Jibriil. Pada hari ‘Asyura’ Allah mengangkat Nabi ‘Iisaa dan memberikan kerajaan kepada Nabi Sulaimaan. Hari Kiamat akan terjadi pada hari ‘Asyura’. Dan barangsiapa menjenguk orang sakit pada hari ‘Asyura’, maka seakan-akan ia telah menjenguk semua orang sakit dari keturunan Nabi Adam.” [Al-Maudhuu’at 2/199]
Abu Abdillah Tommi Marsetio