Saat ini, banyak sekali pendapat atau mitos yang berkembang terkait ASI dan menyusui. Terutama tentang asupan makanan untuk ibu. Seperti ‘jangan makan makanan pedas, nanti air susunya berasa pedas’, ‘makan sayur bayam dan daun katuk agar air susunya banyak’, atau ‘jangan minum air dingin, kasihan bayinya, nanti pilek’dan lain sebagainya.
Pendapat ini biasanya turun temurun dari nenek atau tetangga sekitar. Apabila mau menelusuri, ada masih banyak mitos yang sampai saat ini berkembang namun kurang diketahui seperti apa kebenarannya. Berikut ini penjelasannya:
Menghindari makanan pedas, sebab membuat ASI jadi pedas. Faktanya memang apapun yang ibu makan nantinya kandungannya akan dirasakan oleh janin. Hal ini berlaku juga saat menyusui. Tetapi hal ini tidak 100% sama dengan rasa makanan. Kebanyakan bayi menikmati rasa yang bervariasi dari makanan tersebut.
Bila ibu makan pedas, bayi bisa diare. Faktanya tidak semua bayi sensitif terhadap capsaicin. Capcaisin adalah zat di dalam cabai yang menimbulkan rasa pedas. Apabila si ibu terlalu banyak mengkonsumsi makanan pedas yang akan diare adalah si ibu, bukan bayinya.
Membekukan ASI perah dapat merusak nilai gizi. Faktanya, ASI sama seperti zat cair pada umumnya mempunyai suhu pembekuan yang optimal (< – 180C). Apabila ASI disimpan pada suhu optimal dan stabil, zat gizi dalam ASI tidak akan rusak. Kecuali bila suhu penyimpanannya naik turun tidak stabil.
Merebus ASI menyebabkan gizi ASI hilang. Faktanya, sebelum diberikan kepada bayi, ASI beku harus di Thawing terlebih dahulu. Proses Thawing atau pencairan ASI beku dilakukan dalam suhu chiller (5-70C) selama semalam sebelum akan diberikan pada bayi. Cara lain, yaitu dengan memasukkan ASI (dalam kantong) ke dalam air hangat. kni sekitar 30-60.
Agar ASI hangat, busui harus minum air hangat. Faktanya suhu ASI sama dengan suhu ibu yaitu 37-380C. Hal ini sama sekali tidak dipengaruhi oleh apa yang dikonsumsi ibu.
Busui tidak boleh minum air dingin,bayi bisa pilek atau flu. Faktanya, pilek atau flu disebabkan karena lingkungan yang kurang bersih serta akibat virus penyebab flu, bukan dari apa yang dikonsumsi ibu.
Banyak makan, banyak ASI. Faktanya, kuantitas ASI tidak hanya karena jumlah asupan yang masuk ke dalam tubuh, melainkan juga kondisi emosional ibu harus tetap terjaga dengan baik. Selain itu juga asupan gizi yang seimbang berpengaruh terhadap kuantitas ASI.
ASI encer, kualitasnya buruk. ASI kadang terlihat encer dan kental, hal ini disebabkan komposisnya berubah-ubah. ASI matur terdiri dari dua jenis yakni ASI encer (foremilk) dan ASI kental (hindmilk). ASI hindmilk terlihat lebih kental dan creamy karena kandungan lemaknya yang lebih tinggi dari ASI foremilk.
Busui tidak boleh minum kopi. Hal ini dikarenakan kandungan kafein yang ada pada kopi. Faktanya kafein tidak hanya terdapat dalam kopi tapi juga ada pada the, cokelat, dan the.