Di antara keagungan ciptaan Allah adalah menjadikan bidadari hidup dalam akhlaq terpuji yang mengangkat mereka dari kehinaan, kerusakan dan pengkhianatan, Allah telah menciptakan mereka dengan akhlaq yang agung, maka dengan demikian orang-orang mukmin tak melihat ada yang lebih cantik dari istri-istri yang dikehendaki Allah bagi mereka ..
Allah berfirman:
[arabtext] وعندهم قاصرات الطرف عين [/arabtext]
“Di sisi mereka ada bidadari-idadari yang tidak liar pandangannya dan jelita matanya.” (Ash-Shaffat 48)
Maknanya bahwa mereka adalah bidadari jelita yang membatasi pandangan matanya hanya kepada suaminya ditempat tinggal mereka di surga sebagai bentuk ketinggian akhlaq.
Makna ini juga merupakan petunjuk Allah bahwa wanita dunia tidak akan sempurna akhlaq, kecantikan dan kehormatannya kecuali jika ia bisa menjaga dirinya, tidak berhias kecuali untuk suaminya serta menjaga pandangan dan syahwatnya hanya untuk suaminya bukan untuk lelaki selainnya.
Begitupun para bidadari surga mereka tidak memandang dengan syahwat kecuali kepada suaminya, tidak melihat keindahan, keelokan, ketertarikan dan kesenangan kecuali terhadap suaminya yaitu orang yang beriman
Diatas semua sifat luhur itu Allah menjadikan bagi mereka sifat terpuji yang mengungguli semua sifat yaitu akhlaq yang baik. Ini merupakan sifat yang tinggi dan sempurna agar mereka sebanding dengan akhlaq orang mukmin di surga, hubungan keduanyapun menjadi kuat, kepalanya cinta, mahkotanya akhlaq, jasadnya jujur serta lisannya pujian dan syukur
“Di dalam surga itu ada bidadari bidadari yang baik-baik lagi cantik jelita.” (Ar Rahman 70)
“Di sisi mereka ada bidadari bidadari yang tidak liar pandangannya dan sebaya umurnya.” (Shad 52)
Dua ayat mulia ini mengumpulkan sifat-sifat bidadari yang telah diciptakan Allah, kebaikan dengan segala macam bentuknya tidak akan terealisasi kecuali dengan akhlaq yang agung agar keduanya bertemu dalam ikatan yang kokoh dan luhur yang tidak terjadi kecuali di surganya Allah yang paling nikmat..
Ustadz Ibnu Hasan Ath Thabari