Para pembela Syiah baik dari kalangan Syiah sendiri maupun tokoh-tokoh yang mengaku Ahlussunnah, harusnya sadar bahwa Syiah dan Sunni sampai kapanpun tidak akan bisa bersatu, karena banyaknya hal prinsipil yang berbeda antara Syiah dan umat Islam kebanyakan.
Syiah selalu mencaci-maki dan melecehkan tokoh-tokoh mulia Islam seperti Ummahatul Mukminin dan para Shahabat rahiyallahu ‘anhumma yang mulia.
Tak terkecuali, caci-maki itu dilakukan Pemimpin Besar Revolusi Syiah Iran Ayatullah Ruhullah Khumaini kepada sejumlah sahabat. Ia
Di dalam Kitab Ath Thaharah karya Khumaini, juz 3 hal 457, ia menuliskan:
“Jika seorang pemimpin memberontak terhadap Amirul Mukminin (Ali) untuk melawan dia dalam kepemimpinan atau tujuan lain seperti Aisyah, Zubair, Thalhah, dan Muawiyah….., atau jika dia menampakkan permusuhan terhadap Amirul Mukminin atau setiap Imam, walaupun mereka tidak terlalu (najis) dalam penampilan luar…… mereka lebih najis dari anjing dan babi…”