Allah berfirman: (QS. Al-Baqarah:64)
“Kemudian kamu berpaling sesudah itu. Kalau tidak karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, niscaya kamu tergolong orang-orang yang rugi.”
Bangsa Yahudi yang berada di bawah pimpinan Nabi Musa diperintahkan oleh Allah untuk melaksanakan isi Kitab Taurat dengan sepenuh hati dan sungguh-sungguh. Di saat mereka menerima perintah ini Allah mengangkat gunung Thursina di atas kepala mereka, agar mereka menjadi yakin dan bertambah kuat iman serta menghayatinya dengan sedalam-dalamnya.
Sesudah mereka menyaksikan gunung yang terangkat di atas kepala mereka, lalu Allah menyuruh mereka berjanji untuk mematuhi kitab Taurat dengan sungguh-sungguh. Tujuan dari adanya persaksian gunung ini adalah menyiapkan diri mereka menjadi orang-orang bertaqwa yang sebenar-benarnya.
Akan tetapi yang terjadi pada Bangsa Yahudi ini adalah sikap yang sebaliknya. Mereka justru dengan cepat melanggar perjanjian yang baru saja mereka buat. Pelanggaran yang mereka lakukan terhadap Kitab Taurat tidaklah dengan segera dihukum oleh Allah. Seandainya tidak karena belas kasihan Allah kepada mereka niscayalah Bangsa Yahudi yang gemar melanggar janji ini telah binasa. Mereka berhak memperoleh siksa Allah sebab begitu cepat mereka mengingkari janji-janjinya kepada Allah.
Bangsa Yahudi yang tinggal di kota Madinah di masa Rasulullah telah mengadakan perjanjian dengan beliau untuk tidak saling membantu musuh yang akan menyerang Madinah dan bersama-sama dengan ummat Islam untuk menjaga keamanan dan ketentraman di Madinah.
Akan tetapi kemudian Bangsa Yahudi bersepakat dengan Bangsa Quraisy di Mekkah untuk menyerang kota Madinah dan menghancurkan ummat Islam. Penyerangan bersama ini terjadi dalarn perang yang disebut perang Khandaq.
Perang Ahzab ini pada bulan Syawal tahun 5 H. Peristiwa ini disebutkan dalam surat Al-Ahzab ayat 10. Kota Madinah dikepung oleh musuh selama 27 hari, sehingga ummat Islam Madinah hampir mengalami kekacauan, karena kelaparan. Mayoritas kaum muslimin telah berputus asa. Pada saat yang telah dernikian gawat, kemudian Allah rnemberikan pertolongan-Nya sehingga musuh lari meninggalkan Madinah dan selamatlah umat Islam dari kepungan mereka.
Perang Ahzab ini memberikan pelajaran kepada Rasulullah bahwa Bangsa Yahudi sebagai manusia yang tak pernah jujur memegang janji-janjinya kepada Nabi Musa. Karena pelanggaran janji itulah kemudian Rasulullah menghukum mati Bangsa Yahudi laki-laki dewasa, sedangkan anak-anak dan perempuan diusir keluar dari kota Madinah.
Syaikh Musthafa Al Maraghi