Di tengah kesibukan kita sebagai mahasiswa yang mempunyai segudang mimpi dan setumpuk tugas di bidang keahlian teknik yang masing-masing dari kita tekuni, ada baiknya kita kembali mengingat beberapa tugas tambahan kita sebagai mahasiswa yang tertuang dalam tri dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan,penelitian,dan pengabdian masyarakat.
Pendidikan, sudah menjadi suatu kewajiban bagi seorang mahasiswa untuk menekuni atau mengemban pendidikan di tempat instansi pendidikan yang dipilihnya dan sebaik-baiknya ilmu adalah yang diamalkan, maka sebaiknya pula pendidikan yang kita dalami kurang lebih 12 tahun sudah kita jalani bisa bermanfaat untuk sekitar baik untuk individu ataupun kelompok metodenya dapat melalui berbagi ilmu ataupun pengalaman kepada yang membutuhkan,untuk memajukan kesejakteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan pembukaan UUD 1945.
Penelitian, sebaiknya sebagai mahasiswa yang mempunyai banyak mimpi dan pengentahuan nan luas, mahasiswa pun diharapkan dapat menjadi motor penggerak kemajuan negara Indonesia, dengan berbagai mahakarya yang dihasilkan sesuai dengan bidang keahlian yang di tekuni ataupun yang menjadi hobinya, bidang penelitian dan penerapannya pun beragam mulai dari perikanan, pertanian, pertambangan, kelautan, kedokteran, teknologi, sastra, sejarah, dsb.
Pengabdian masyarakat, merupakan suatu tugas tambahan yang paling jelas berbeda antara mahasiswa dan seorang siswa. Bagaimana seorang mahasiswa yang diharapkan menjadi agent of change baik dalam ruang lingkup kecil bahkan besar. Mahasiswa sebagai kaum intelegensia yang hidup bermasyarakat dan benegara sebaiknya lebih peka terhadap kondisi masyarakat sekitarnya. Pengabdian kepada masyarakat pun dapat dilakukan dengan banyak cara mulai dari memberikan pelatihan, membuat pekerjaan secara berkala bersama masyarakat,sampai memperjuangkan hak-hak rakyat kepada yang bersangkutan
“Bidang seorang sarjana adalah berfikir dan mencipta yang baru,mereka harus bisa bebas disegala arus-arus masyarakat yang kacau,tetapi tidak bisa lepas dari fungsi sosialnya,yakni bertindak demi tanggung jawab sosialnya apabila keadaan telah mendesak,kaum intelegensia yang terus berdiam didalam keadaan yang mendesak telah melunturkan semua kemanusiaannya” -Soe Hok Gie-
Tidak hanya sarjana dengan bidang keahlian tertentu ataupun tingkatan tertentu tetapi semua bidang dan semua tingkatan baik seorang ahli madya, strata, ataupun pengemban title lainya dan tidak hanya mereka yang telah bergelar, kaum intelegensia yang masih bestatus mahasiswa pun sebaiknya terus dapat berfikir bebas dari arus-arus masyarakat yang kacau. Keadaan saat ini pun terlihat perbedaan antara si ”penguasa” dan si ”rakyat jelata” atau si ”kaya”dan si ”miskin”, dengan munculnya kasus yang menunjukan kelompok yang “lebih” seperti yang di alami Prita Mulyasari beberapa waktu lalu atau mungkin munculnya beberapa kasus korupsi dalam jumlah besar yang dilakukan beberapa oknum, pejabat, ataupun wakil rakyat yang membuat rakyat semakin menderita.
Untuk itu pemahaman mahasiswa sebaiknya tidak hanya mengerti dan terus mempelajari tentang bidang keahliannya saja walaupun tetap itu yang menjadi utama tetapi kita juga sebaiknya terus belajar dan mencoba memahami kondisi-kondisi saat ini dan juga memahami diri kita sebagai mahasiswa, kehidupan bermasyarakat, dan juga kehidupan bernegara untuk dapat lebih banyak berbuat dalam kondisi yang sangat strategis sebagai seorang mahasiswa selain itu sinergisitas antara mahasiswa ataupun antara organisasi mahasiswa pun menjadi penting agar mahasiswa tidak terpecah dan terus bergerak bersama masyarakat.
Oleh : Davin Arvianda Sumaatmadja, Bandung
KAMMI IT Telkom