Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rizkimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu.” (QS. Adz-Dzariyaat: 22). Maksudnya adalah surga ada di langit.
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman, “Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal.” (QS. An-Najm: 13-15).
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan rasul-Nya, mendirikan shalat dan puasa bulan Ramadhan, niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala memasukkannya di dalam surga. Berhijrah di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala atau menetap di buminya yang ia dilahirkan padanya.”
Mereka bertanya, “Ya Rasulullah, bolehkah kami memberitahukan manusia dengan hal tersebut?”
Beliau bersabda, “Sesungguhnya di surga itu ada seratus derajat yang disediakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala bagi para mujahid fi sabilillah. Jarak di antara setiap dua derajat adalah seperti jarak di antara bumi dan langit. Bila kamu memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka mintalah surga Firdaus, sesungguhnya ia berada di tengah-tengah surga dan yang tertinggi. Di atasnya adalah ‘arsy Ar-Rahman, dan darinya terpancar sungai-sungai surga.” (HR. Bukhari No 7423)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya seorang mukmin, apabila tiba ajalnya, malaikat rahmat datang kepadanya. Apabila jiwanya/ruhnya telah diambil, ia (ruh/jiwa) diletakkan di sutra putih, lalu diangkat ke pintu langit. Mereka berkata: ‘Kami tidak menemukan aroma yang lebih wangi dari ini…” (Shahih/HR. Al-Hakim No. 1304 dan Ibnu Hibban No. 3013. Al-Arna`uth berkata: Sanadnya shahih)